Hadis tentang Anjuran Menikah di Bulan Syawal
loading...
A
A
A
Bulan Syawal menjadi bulan yang dianjurkan untuk menikah karena Rasulullah SAW sendiri menikah dengan Ummul Mukminin Sayyidah Aisyah radhiyallahu 'anhu pada bulan tersebut.
Dai lulusan Sastra Arab Universitas Indonesia Ustaz Farid Nu'man Hasan menjelaskan tentang hadis anjuran menikah di bulan Syawal tersebut. Antara lain, menukil riwayat dari Sayyidah 'Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata:
Artinya: "Nabi shallallahu ''laihi wasallam menikahiku di bulan Syawal dan berumah tangga denganku di bulan Syawal, maka wanita manakah di sisinya yang lebih beruntung daripada aku?" Dan 'Aisyah suka jika malam pertama itu dilakukan di bulan Syawal." (Sunan Ibni Majah No. 1990, Kitab An-Nikaah, Bab Mataa Yustahabbu Al Binaa bin Nisaa)
Imam An-Nawawi rahimahullah menjelaskan:
"Di dalam hadis ini, disunnahkan untuk menikahkan, menikahi, dan malam pertama di bulan Syawal. Maksud 'Aisyah dengan ucapannya adalah sebagai sanggahan atas keyakinan masa jahiliyah dan takhayul sebagaian orang awam hari ini bahwa makruh menikahi, menikahkan, dan malam pertama di bulan Syawal. Ini adalah keyakinan yang batil dan tidak memiliki dasar, dan juga pengaruh masa jahiliyah yang dahulu mereka suka "merasa sial" lantaran penamaan Syawal yang berasal dari kata Al-Isyaalah (terangkat) dan al-Raf'u (naik)." (Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim, 9/209)
Wallahu A'lam
Dai lulusan Sastra Arab Universitas Indonesia Ustaz Farid Nu'man Hasan menjelaskan tentang hadis anjuran menikah di bulan Syawal tersebut. Antara lain, menukil riwayat dari Sayyidah 'Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata:
تزوجني النبي صلى الله عليه و سلم في شوال و بنى بى في شوال . فأي نسائه كان أحظي عنده مني وكانت عائشة تستحب أن تدخل نسائها في شوال
Artinya: "Nabi shallallahu ''laihi wasallam menikahiku di bulan Syawal dan berumah tangga denganku di bulan Syawal, maka wanita manakah di sisinya yang lebih beruntung daripada aku?" Dan 'Aisyah suka jika malam pertama itu dilakukan di bulan Syawal." (Sunan Ibni Majah No. 1990, Kitab An-Nikaah, Bab Mataa Yustahabbu Al Binaa bin Nisaa)
Imam An-Nawawi rahimahullah menjelaskan:
فيه استحباب التزويج والتزوج والدخول في شوال وقصدت عائشة بهذا الكلام رد ما كانت الجاهلية عليه وما يتخيله بعض العوام اليوم من كراهة التزوج والتزويج والدخول في شوال وهذا باطل لا أصل له وهو من آثار الجاهلية كانوا يتطيرون بذلك لما في اسم شوال من الاشالة والرفع
"Di dalam hadis ini, disunnahkan untuk menikahkan, menikahi, dan malam pertama di bulan Syawal. Maksud 'Aisyah dengan ucapannya adalah sebagai sanggahan atas keyakinan masa jahiliyah dan takhayul sebagaian orang awam hari ini bahwa makruh menikahi, menikahkan, dan malam pertama di bulan Syawal. Ini adalah keyakinan yang batil dan tidak memiliki dasar, dan juga pengaruh masa jahiliyah yang dahulu mereka suka "merasa sial" lantaran penamaan Syawal yang berasal dari kata Al-Isyaalah (terangkat) dan al-Raf'u (naik)." (Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim, 9/209)
Wallahu A'lam
(wid)