Kiamat Sudah Dekat: Sungai Eufrat Mengering Sepenuhnya Tahun 2040

Selasa, 07 Mei 2024 - 14:54 WIB
loading...
Kiamat Sudah Dekat: Sungai Eufrat Mengering Sepenuhnya Tahun 2040
Saat ini, sungai Eufrat merupakan sumber air bersih yang penting di wilayah yang sangat gersang di dunia, dan melayani lebih dari 23 juta orang. Foto/Ilustrasi: Ist
A A A
Hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwa RasulullahSAW bersabda, di antara tanda terjadinya kiamat adalah mengeringnya sungai Eufrat dan munculnya gunung emas dari sungai tersebut. Sungai Eufrat diperkirakan akan benar-benar mengering pada tahun 2040.

Rasulullah SAW bersabda:

Kiamat tidak akan terjadi sampai al-furat mengering sehingga muncullah gunung emas. Manusia pun saling bunuh untuk memperebutkannya. Dari setiap seratus orang (yang memperebutkannya), terbunuhlah sembilan puluh sembilan orang. Setiap orang dari mereka mengatakan, ‘Mudah-mudahan aku-lah orang yang selamat,” (HR Muslim).

Hadis ini mengabarkan bahwa keringnya Sungai Eufrat dan munculnya gunung emas sebagai pertanda kiamat akan segera datang.

Debit air di Sungai Eufrat dari hari ke hari terus terjadi penurunan. Para ilmuwan menemukan selama tujuh tahun dari 2003, cekungan sungai Tigris dan Eufrat di bagian Turki, Suriah, Irak, dan Iran kehilangan 117 juta kaki acre (144 kilometer kubik) air tawar.



Emas Hitam

Sebelum muncul gunung emas, ada banyak pihak yang menerjemahkan bahwa gunung emas yang dimaksud dalam hadis Nabi itu adalah minyak bumi. Maklum saja, minyak bumi juga sering disebut dengan istilah “emas hitam”.

Hanya saja, hadis Nabi itu tegas menyebutkan “gunung emas”, adapun minyak bumi secara hakikatnya bukanlah emas. Karena emas adalah barang tambang yang sudah dikenal pada zaman Nabi, berbeda dengan minyak bumi.

NabiSAW mengabarkan bahwa air sungai Eufrat akan mengering, lalu tampaklah (muncullah) gunung emas tersebut, sehingga bisa dilihat oleh manusia. Adapun minyak bumi, harus diambil dari dalam bumi dengan alat-alat tambang di kedalaman yang sangat jauh.

Nabi SAW juga mengkhususkan sungai Eufrat saja, tanpa menyebutkan sungai atau lautan yang lain. Sedangkan minyak bumi, sebagaimana yang kita ketahui, bisa ditambang dari laut atau dari dalam bumi, di tempat-tempat penambangan yang sangat banyak.

Selanjutnya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan bahwa manusia akan saling bunuh untuk memperebutkan simpanan ini. Kenyataannya, hal ini tidaklah terjadi ketika ditemukannya cadangan minyak bumi, baik di sungai Eufrat ataupun di tempat-tempat lainnya.



Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang siapa saja yang melihat kemunculan gunung emas tersebut untuk mengambilnya sedikit pun. Sebagaimana yang juga diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Segera saja sungai Efrat akan mengering lalu tampaklah gunung emas. Barangsiapa yang menjumpainya, jangan diambil sedikit pun.” (HR. Muslim no. 2894)

Dalam redaksi hadis yang lain disebutkan,

“ … lalu nampaklah simpanan berupa emas …” (HR. Bukhari no. 7119 dan Muslim no. 2894)

Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani menjelaskan bahwa sebab dilarangnya mengambil emas dari gunung tersebut adalah untuk mencegah terjadinya kekacauan dan saling bunuh di antara manusia. (Fathul Baari, 13/81)



Menurut Dr Syauqi Abu Khalil dalam Athlas al-Hadith al-Nabawi, Eufrat adalah sungai yang mengalir dari timur laut Turki.
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.9093 seconds (0.1#10.140)