Asal-usul dan Sejarah Jabal Arafah, Tempat Jemaah Haji Melaksanakan Wukuf

Rabu, 22 Mei 2024 - 16:51 WIB
loading...
Asal-usul dan Sejarah Jabal Arafah, Tempat Jemaah Haji Melaksanakan Wukuf
Dalam salah satu riwayat disebutkan bahwa asal-usul Jabal Arafah adalah merupakan tempat bertemunya (ta’aruf) Adam dan Hawa’, setelah Allah turunkan Adam di bumi India dan Hawa’ di Jeddah, kemudian keduanya bertemu di tempat tersebut. Foto istimewa
A A A
Sejarah Jabal Arafah atau Bukit Arafah akan dibahas dalam artikel ini. Arafah sendiri merupakan bukit yang berada di sekitar Makkah dan menjadi tempat para jemaah haji melakukan wukuf .

Jabal Arafah yang juga biasa dikenal dengan nama “ Jabal ar-Rahmah ” (Gunung Rahmah) yang berada di sebelah timur Makkah, memiliki ketinggian 70 meter. Arafah yang diperkirakan berjarak 21 kilometer dari dari Makkah dengan luas 8 kilometer persegi ini, tanah yang sangat luas dan datar ini menyimpan banyak sejarah.

Arafat adalah sebuah daerah padang sahara (Shara’) terletak di timur Mekah, sedikit condong ke selatan, dengan luas kira-kira 18 kilo meter persegi, yang terdapat di antara jalan Thaif dan Mekkah. Terdapat beberapa pendapat terkait asal usul kata Arafah ini.

Asal-usul dan Sejarah Jabal Arafah

Pendapat pertama datang dari Tafsir Ibnu Katsir (261), sebagaimana diceritakan oleh Ali bin Abi Thalib; Allah mengutus Malaikat Jibril AS kepada Nabi Ibrahim AS, kemudian Malaikat Jibril melakukan haji bersama Nabi Ibrahim, setelah sampai ke tempat itu (Arafah), Nabi Ibrahim berkata “Araftu” (Aku Tahu), karena sebelumnya ia sudah pernah mendatangi tempat tersebut.

Sedangkan dalam riwayat lain, sebagaimana yang disampaikan Ibnu Mubarak, dinamakan Arafah karena Malaikat Jibril mengajari manasik haji kepada Nabi Ibrahim, dan Nabi Ibrahim mengulang dua kali, “Araftu…Araftu'' (aku tahu), maka sejak itulah dinamakan Arafah. Tempat ini juga dinamakan al-Masy’ar al-Halal dan al-Masy’ar al-Aqsha (Abu al-Fida’ Ismail bin Umar bin Katsir).

Dalam Kitab Al-Hawi Al-Kabir, Abu Hasan Ali bin Muhammad menyampaikan beberapa pendapat, dinamakan Arafah karena bertemunya (ta’aruf) Adam dan Hawa’ di tempat tersebut, setelah Allah turunkan Adam di bumi India dan Hawa’ di Jeddah, kemudian keduanya bertemu di tempat tersebut.

Masih dalam kitab Al-Hawi, Arafah adalah sebutan dari gunung yang ada di tempat tersebut, dan Jamaah Haji melaksanakan wuquf di tempat itu, sedangkan gunung Arafah sebagai pengenal (al-A’araf), sebagaimana dalam Ayat, “wa ‘ala al-Arafi rijalun” (al-A’araf;46).

Sedangkan menurut Qasim bin Muhammad; orang-orang mengakui (ya’tarifu) akan dosa-dosanya di tempat itu, dan Allah seketika itu Allah mengampuni dosa-dosa mereka.

Kemudian, dalam kitab ‘Umdah al-Qari’ Syarh Shahih al-Bukhari’, setelah peristiwa mimpi yang dialami Nabi Ibrahim mulai mimpi menyembelih Ismail tetapi masih ragu (tarwiyah) kemudian yakin setelah adanya wahyu pada malam tersebut (arafah).

Maka harinya disebut hari Arafah (yaum Arafah), sedangkan penamaan tempatnya sebagaimana diriwayatkan oleh Thufail dari Ibnu Abbas, setelah Nabi Ibrahim diperintahkan oleh Allah untuk menyembelih putranya datanglah Malaikat Jibril dan mengajari Manasik Haji (Ibadah Haji), kemudian pergi menuju Arafah.

Ada pula yang berpandangan jika nama Arafah menjadi nama bukit tersebut karena jamaah haji berkumpul pada hari Arafah di puncak gunung, dan mereka mengenal satu sama lain, dan juga mengenal Tuhan mereka. Pada hari itu kasih sayang (rahmah) Tuhan turun, budak-budak dibebaskan.

Itulah beberapa versi terkait asal usul dan sejarah Jabal Arafah yang perlu diketahui oleh setiap muslim karena dapat memberi wawasan tentang sejarah Islam.

Baca Juga: Wukuf di Arafah Adalah Intisari Ibadah Haji
(wid)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1592 seconds (0.1#10.140)
pixels