Cerita Bahagia Abdul Malik, Tukang Aspal Naik Haji Bersama Teman Masa Kecil
loading...
A
A
A
JEDDAH - Cerita bahagia Abdul Malik, tukang aspal jalan di Bima Nusa Tenggara Barat yang naik haji tahun ini. Abdul Malik pun menceritakan perjalanan hajinya.
"Saya ini hanya tukang pengaspal jalan, dek,” ujar Abdul Malik saat di Bandara King Abdul Aziz Jeddah Arab Saudi, Selasa (28/5/2024).
Abdul Malik tidak bisa menutupi rasa bahagianya bisa berangkat haji tahun ini. Beberapa kali ia terlihat menahan air matanya.
Dia bersyukur bisa diberi kesehatan dan kesempatan untuk melaksanakan ibadah rukun Islam kelima ini. Abdul Malik senang meskipun berangkat ditemani teman masa kecilnya dalam satu kelompok terbang LOP (embarkasi Lombok)
"Saya berangkat bersama beberapa teman. Itu yang di sana teman masa kecil saya. Dulu dia jago naik kuda,” kata Abdul Malik sambil menunjuk temannya.
Abdul Malik mengaku bahwa naik haji adalah impiannya sejak kecil. Ia bercerita kalau dulu terkagum-kagum dengan orang-orang yang bisa naik haji. Menurutnya, mereka hebat karena mampu mengarungi perjalanan yang sedemikian jauhnya. Maklum, saat itu haji belum naik pesawat seperti sekarang.
“Impian naik haji sudah dari kecil, dek. Dulu saya hitung jaraknya. Saya kagum, haji itu kan jauh, ya, sampai 9000an KM,” terangnya.
Abdul Malik berterima kasih kepada anak-anaknya. Karena impian masa kecilnya untuk naik haji bisa diwujudkan oleh sang anak dan menantunya.
"Saya diberangkatkan oleh anak dan menantu saya. Mereka ini baik sekali,” tambahnya.
Ia akan mendoakan anak-anaknya saat nanti sampai di tempat-tempat mustajab, begitupula sang istri yang telah meninggal dunia.
“Saya juga akan mendoakan adek. Namanya siapa?” ujarnya sembari melihat name tag petugas yang telah membantunya tersebut.
"Oh. Saya tidak akan lupa. Namanya pasti saya ingat. Soalnya sama seperti anak adik saya,” tambahnya.
Kakek Abdul Malik berterima kasih kepada segenap petugas haji yang melayaninya.
"Saya ini hanya tukang pengaspal jalan, dek,” ujar Abdul Malik saat di Bandara King Abdul Aziz Jeddah Arab Saudi, Selasa (28/5/2024).
Abdul Malik tidak bisa menutupi rasa bahagianya bisa berangkat haji tahun ini. Beberapa kali ia terlihat menahan air matanya.
Dia bersyukur bisa diberi kesehatan dan kesempatan untuk melaksanakan ibadah rukun Islam kelima ini. Abdul Malik senang meskipun berangkat ditemani teman masa kecilnya dalam satu kelompok terbang LOP (embarkasi Lombok)
"Saya berangkat bersama beberapa teman. Itu yang di sana teman masa kecil saya. Dulu dia jago naik kuda,” kata Abdul Malik sambil menunjuk temannya.
Abdul Malik mengaku bahwa naik haji adalah impiannya sejak kecil. Ia bercerita kalau dulu terkagum-kagum dengan orang-orang yang bisa naik haji. Menurutnya, mereka hebat karena mampu mengarungi perjalanan yang sedemikian jauhnya. Maklum, saat itu haji belum naik pesawat seperti sekarang.
“Impian naik haji sudah dari kecil, dek. Dulu saya hitung jaraknya. Saya kagum, haji itu kan jauh, ya, sampai 9000an KM,” terangnya.
Abdul Malik berterima kasih kepada anak-anaknya. Karena impian masa kecilnya untuk naik haji bisa diwujudkan oleh sang anak dan menantunya.
"Saya diberangkatkan oleh anak dan menantu saya. Mereka ini baik sekali,” tambahnya.
Ia akan mendoakan anak-anaknya saat nanti sampai di tempat-tempat mustajab, begitupula sang istri yang telah meninggal dunia.
“Saya juga akan mendoakan adek. Namanya siapa?” ujarnya sembari melihat name tag petugas yang telah membantunya tersebut.
"Oh. Saya tidak akan lupa. Namanya pasti saya ingat. Soalnya sama seperti anak adik saya,” tambahnya.
Kakek Abdul Malik berterima kasih kepada segenap petugas haji yang melayaninya.
(shf)