Doa yang Diajarkan Imam Nawawi saat di Masy'aril Haram
loading...
A
A
A
Salat subuh setelah mabit di Muzdalifah hendaknya dilakukan di awal waktu dan memperbanyak takbir, kemudian berjalan menuju Masy’aril Haram, yaitu bukit kecil di gunung kecil pada ujung Muzdalifah yang dinamakan Quzah.
Apabila bisa memanjatnya hendaknya melakukannnya, akan tetapi jika tidak bisa maka cukup berdiri di kaki bukit sambil menghadap Kakbah kemudian membaca tahmid, takbir, tahlil, tasbih serta memperbanyak talbiyah dan doa. Allah berfirman:
Artinya; Maka apabila kamu telah bertolak dari ‘Arafat, berdzikirlah kepada Allah di Masy’arilharam. Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah sebagaimana yang ditunjukkan-Nya kepadamu; dan sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar termasuk orang-orang yang sesat.( QS. Al-Baqarah ; 198)
Imam Nawawi dalam al-Azkar menyebutkan, salah satu doa yang ma’tsur dibacakan di masy’aril Haram di antaranya;
Allahumma kamaa waqaftanaa fiihi wa araitana iyyaahu, fawaffiqnaa, lidzikrika kamaa hadaitanaa, waghfir lanaa warhamnaa kamaan wa’adtanaa biqaulika waqaulukal haq; faidzaa afadhtum min ‘arafaatin fadzkurullah ‘indal masy’aril haraam wadzkuruuhu kamaa hadaakum wain kuntum min qablihi laminadh dhaallin, tsumma afiidhuu min haitsu afaadhan naasu wastaghfirullaaha innallaaha ghafuurur rahiim
Artinya; Ya Allah sebagaimana Engkau hentikan aku di sini dan Engkau jadikan aku melihatnya, karenanya berikanlah kami taufik untuk mengingatmu sebagaimana telah Engkau beri hidayah kepadaku, dan ampuni kami, rahmati kami, sebagaimaan yang Engkau janjikan dengan firman-Mu dan firmanMu-lah yang haq. Maka apabila kamu telah bertolak dari ‘Arafat, berdzikirlah kepada Allah di Masy’arilharam. Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah sebagaimana yang ditunjukkan-Nya kepadamu; dan sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar termasuk orang-orang yang sesat. Kemudian bertolaklah kamu dari tempat bertolaknya orang-orang banyak (‘Arafah) dan mohonlah ampun kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Dan sunah memperbanyak doa berikut ini
Rabbanaa aatinaa fiddunyaa hasanah wafil aakhirati hasanah waqinaa ‘adzaabannaar
Artinya ; Wahai Tuhan kami, anugerahi kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan jauhkan kami dari api neraka.
Apabila bisa memanjatnya hendaknya melakukannnya, akan tetapi jika tidak bisa maka cukup berdiri di kaki bukit sambil menghadap Kakbah kemudian membaca tahmid, takbir, tahlil, tasbih serta memperbanyak talbiyah dan doa. Allah berfirman:
فَإِذَا أَفَضْتُمْ مِنْ عَرَفَاتٍ فَاذْكُرُوا اللَّهَ عِنْدَ الْمَشْعَرِ الْحَرَامِ ۖ وَاذْكُرُوهُ كَمَا هَدَاكُمْ وَإِنْ كُنْتُمْ مِنْ قَبْلِهِ لَمِنَ الضَّالِّينَ
Artinya; Maka apabila kamu telah bertolak dari ‘Arafat, berdzikirlah kepada Allah di Masy’arilharam. Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah sebagaimana yang ditunjukkan-Nya kepadamu; dan sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar termasuk orang-orang yang sesat.( QS. Al-Baqarah ; 198)
Baca Juga
Imam Nawawi dalam al-Azkar menyebutkan, salah satu doa yang ma’tsur dibacakan di masy’aril Haram di antaranya;
اللَّهُمَّ كَمَا وَقَّفْتَنَا فِيهِ وَأَرَيْتَنَا إِيَّاهُ فَوَقِّفْنَا لِذِكْرِكَ كَمَا هَدَيْتَنَا وَاغْفِرْلَنَا وَارْحَمْنَا كَمَا وَعَدْتَنَا بِقَوْلِكَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ: فَإِذَا أَفَضْتُمْ مِنْ عَرَفَاتٍ فَاذْكُرُوا اللَّهَ عِنْدَ الْمَشْعَرِ الْحَرَامِ ۖ وَاذْكُرُوهُ كَمَا هَدَاكُمْ وَإِنْ كُنْتُمْ مِنْ قَبْلِهِ لَمِنَ الضَّالِّينَ، ثُمَّ أَفِيضُوا مِنْ حَيْثُ أَفَاضَ النَّاسُ وَاسْتَغْفِرُوا اللهَ إِنَّ اللهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Allahumma kamaa waqaftanaa fiihi wa araitana iyyaahu, fawaffiqnaa, lidzikrika kamaa hadaitanaa, waghfir lanaa warhamnaa kamaan wa’adtanaa biqaulika waqaulukal haq; faidzaa afadhtum min ‘arafaatin fadzkurullah ‘indal masy’aril haraam wadzkuruuhu kamaa hadaakum wain kuntum min qablihi laminadh dhaallin, tsumma afiidhuu min haitsu afaadhan naasu wastaghfirullaaha innallaaha ghafuurur rahiim
Artinya; Ya Allah sebagaimana Engkau hentikan aku di sini dan Engkau jadikan aku melihatnya, karenanya berikanlah kami taufik untuk mengingatmu sebagaimana telah Engkau beri hidayah kepadaku, dan ampuni kami, rahmati kami, sebagaimaan yang Engkau janjikan dengan firman-Mu dan firmanMu-lah yang haq. Maka apabila kamu telah bertolak dari ‘Arafat, berdzikirlah kepada Allah di Masy’arilharam. Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah sebagaimana yang ditunjukkan-Nya kepadamu; dan sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar termasuk orang-orang yang sesat. Kemudian bertolaklah kamu dari tempat bertolaknya orang-orang banyak (‘Arafah) dan mohonlah ampun kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Dan sunah memperbanyak doa berikut ini
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
Rabbanaa aatinaa fiddunyaa hasanah wafil aakhirati hasanah waqinaa ‘adzaabannaar
Artinya ; Wahai Tuhan kami, anugerahi kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan jauhkan kami dari api neraka.
(mhy)