288 Jemaah Haji Lansia Non Mandiri Dipindahkan ke Hotel Transit sebelum Safari Wukuf
loading...
A
A
A
Petugas haji melakukan persiapan dengan mendata jemaah haji lanjut usia (lansia) non mandiri atau tanpa pendamping untuk safari wukuf saat puncak haji . Seluruh jemaah memasuki apartemen transit yang dekat dengan Arafah untuk memudahkan pergerakan saat puncak haji.
Sejak Rabu (12/6/2024) sore, seluruh jemaah lansia non mandiri akan diinapkan selama 2 sampai 3 hari diinapkan di Ajwad Al Awali Services Apartements Makkah . Mereka merasa nyaman dahulu dan memudahkan petugas dalam pengangkutan.
"Kalau itu dilakukan h-1 atau h-2 takutnya tidak sempat, bahkan mungkin mengganggu kesehatan mereka jauh-jauh hari. Sehingga hari ini dan besok, kita akan melakukan pergeseran atau perpindahan dari sektor menuju hotel transit ini. Mereka istirahat dan kami siapkan dibantu kawan-kawan semua untuk mempersiapkan puncak haji pada hari Sabtu ini,"kata dokter Meldy Muzada, koordinator safari wukuf lansia non mandiri.
Meldy menjelaskan ada 288 jemaah lansia non mandiri yang terdaftar dari 11 sektor sebagai peserta safari wukuf. Mereka diangkut dari maktab masing-masing untuk masuk apartemen transit.
Jemaah akan mendapatkan pelayanan khusus pengecekan kesehatan rutin dan bimbingan ibadah haji. Nantinya setiap bus akan diisi 40 jemaah dan 5 petugas safari wukuf akan dimulai Sabtu pagi tanggal 15 Juni. Kemudian bergerak dengan skema murur ke Muzdalifah.
Jemaah baru memasuki tenda ketika berada di Mina pada 17 hingga 19 Juni. “Petugas pada baik, so tak bisa balas, makannya enak bisa air panas, butuh air panas .. so cuma itu so yak (sambil ketawa),"kata Zubaedah, nenek lansia dari Papua.
Mereka yang berhaji dalam usia di atas 65 tahun namun tidak memiliki mahram atau pendamping akan difasilitasi Kementerian Agama untuk Safari Wukuf lansia non mandiri atau melaksanakan wukuf di dalam bus khusus.
Sebanyak 70 petugas khusus lansia, akomodasi, dan kesehatan diperbantukan untuk membantu dan melayani jemaah lansia non mandiri.
"Melayani ibu, saya seperti melayani ibu saya sendiri, menyuapi, kebetulan ibunya juga baik. Apa ya teringat ibu saya yang sudah pergi sudah berpulang, melayani lansia sebagai petugas haji. Itu saya membayangkan melayani ibu saya sendiri,"kata Fatmawaty Dahlan, petugas haji.
Sejak Rabu (12/6/2024) sore, seluruh jemaah lansia non mandiri akan diinapkan selama 2 sampai 3 hari diinapkan di Ajwad Al Awali Services Apartements Makkah . Mereka merasa nyaman dahulu dan memudahkan petugas dalam pengangkutan.
"Kalau itu dilakukan h-1 atau h-2 takutnya tidak sempat, bahkan mungkin mengganggu kesehatan mereka jauh-jauh hari. Sehingga hari ini dan besok, kita akan melakukan pergeseran atau perpindahan dari sektor menuju hotel transit ini. Mereka istirahat dan kami siapkan dibantu kawan-kawan semua untuk mempersiapkan puncak haji pada hari Sabtu ini,"kata dokter Meldy Muzada, koordinator safari wukuf lansia non mandiri.
Meldy menjelaskan ada 288 jemaah lansia non mandiri yang terdaftar dari 11 sektor sebagai peserta safari wukuf. Mereka diangkut dari maktab masing-masing untuk masuk apartemen transit.
Jemaah akan mendapatkan pelayanan khusus pengecekan kesehatan rutin dan bimbingan ibadah haji. Nantinya setiap bus akan diisi 40 jemaah dan 5 petugas safari wukuf akan dimulai Sabtu pagi tanggal 15 Juni. Kemudian bergerak dengan skema murur ke Muzdalifah.
Jemaah baru memasuki tenda ketika berada di Mina pada 17 hingga 19 Juni. “Petugas pada baik, so tak bisa balas, makannya enak bisa air panas, butuh air panas .. so cuma itu so yak (sambil ketawa),"kata Zubaedah, nenek lansia dari Papua.
Mereka yang berhaji dalam usia di atas 65 tahun namun tidak memiliki mahram atau pendamping akan difasilitasi Kementerian Agama untuk Safari Wukuf lansia non mandiri atau melaksanakan wukuf di dalam bus khusus.
Sebanyak 70 petugas khusus lansia, akomodasi, dan kesehatan diperbantukan untuk membantu dan melayani jemaah lansia non mandiri.
"Melayani ibu, saya seperti melayani ibu saya sendiri, menyuapi, kebetulan ibunya juga baik. Apa ya teringat ibu saya yang sudah pergi sudah berpulang, melayani lansia sebagai petugas haji. Itu saya membayangkan melayani ibu saya sendiri,"kata Fatmawaty Dahlan, petugas haji.
(mhy)