Mengintip Pembuatan Kiswah Ka'bah yang Membutuhkan 120 Kilogram Emas

Jum'at, 14 Juni 2024 - 06:43 WIB
loading...
Mengintip Pembuatan...
Seniman sulam kiswah menunjukkan cara menyulam huruf dengan emas di Kantor Pembuatan Kiswah di Makkah, Kamis (14/6/2024). Foto/SINDOnews/Hanna Farhana Fauzie
A A A
MAKKAH - Pengerjaan Kiswah atau kain penutup Ka'bah dilakukan dengan sangat teliti dan hati-hati. Tak hanya itu material untuk membuat kiswah juga amat istimewa. Kain sutera didatangkan dari Italia, dan dibutuhkan 120 kilogram emas dan 100 kilogram perak dalam pembuatannya.

Setidaknya dibutuhkan waktu hingga 10 bulan untuk mendapatkan Kiswah yang berukuran 6,3 meter kali 3,3 meter. Tim iNews Media Group berkesempatan mengunjungi tempat pembuatan kiswah Ka'bah di Kota Makkah, Kamis (14/06/2024).

Juru Bicara Kantor Pembuatan Kiswah di Makkah biaya pembuatan kiswah mencapai 25 juta Riyal Saudi atau sekitar Rp100 miliar.



“Pengerjaan dilakukan secara manual dengan melibatkan 114 seniman ahli untuk memproduksi 56 sulam lembar kain (menggunakan emas). Satu sulam lembar kain selesai dalam waktu 60-120 hari, dengan pemakaian 120 kilogram emas dan 100 kilogram perak,” ujar Ahmed Alsoweherie di Makkah.

Emas dan perak tersebut dipakai untuk melapisi benang dalam sulam kaligrafi dan Asmaul Husna di atas kain hitam berbahan sutera.



Sutera didatangkan dari Italia sementara emas dan perak dari Jerman. Pembuatannya dikerjakan oleh sebanyak 220 teknisi dan seniman. Dibutuhkan waktu sekitar delapan sampai 10 bulan untuk pengerjaan Kiswah yang berukuran 6,3 meter kali 3,3 meter.

Mohammed, salah satu seniman yang mengerjakan sulam huruf pada kiswah menjelaskan satu huruf butuh satu hari.

“Harus teliti dan hati-hati,” katanya.

Kiswah diganti setiap tahun biasanya pada 9 Dzulhijjah atau bersamaan dengan jamaah haji wukuf di Arafah yang menandai dimulainya ibadah haji.

Tapi sejak 2022, untuk pertama kalinya Kiswah diganti pada 1 Muharram atau saat Tahun Baru Islam 1444 Hijriah atas perintah Raja Salman.

Ketika diganti dengan yang baru, kiswah lama biasanya akan dijadikan suvenir kepada negara sahabat atau disimpan di kedutaan-kedutaan Arab Saudi di berbagai penjuru dunia.

“Karena (pabrik pembuatan kiswah) di bawah pemerintah Arab Saudi, maka kiswah lama diserahkan kembali ke pemerintah, dan akan ditentukan penggunaan kiswah tersebut selanjutnya,” imbuh Alsoweheri.

(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2879 seconds (0.1#10.140)