Keseruan Ngobras Gerakan Jantung Sehat Jemaah Haji
loading...
A
A
A
Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) bekerja sama dengan Sektor 3 Madinah menggelar ''Ngobras Gerakan Jantung Sehat Jemaah Haji ''. Acara Ngobras diselenggarakan di Hotel Arjwan Al Saadah Sektor 3 Madinah, Senin (8/6/2024). Acara Ngobras dihadiri oleh Kepala Kantor Urusan Haji (KUH) Daker Madinah Ali Machzumi, Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi Dokter Indro Murwoko, dan para Tenaga Emergency (TEMS) Sektor 3 Madinah. Acara Ngobras diikuti sekitar 100 orang jemaah haji.
Dalam sambutannya Ali Machzumi berpesan agar jemaah haji selalu menjaga kesehatan sebagai bekal kembali ke tanah air. Ke Masjid Nabawinya juga santai saja, jangan tergesa-gesa sehingga tidak mengalami kelelahan. ''Pesan saya agar bapak ibu selalu menjaga kesehatan dan kalau ke Masjid Nabawi tidak usah terburu-buru, saat ini bapak ibu tinggal santainya saja karena pelaksanaan haji sudah selesai. Jadi fokus penting jemaah haji saat ini adalah menjaga kesehatan,” ujarnya.
Sedangkan Dokter Indro selaku Kabid Kesehatan menyampaikan bahwa kegiatan hari ini adalah sosialisasi kesehatan bagi jemaah haji. Fokusnya adalah agar jemaah haji menjaga kesehatannya sehingga bisa kembali ke tanah air sesuai jadwal. Sosialisasi ini berkaitan dengan penyakit jantung karena perlu kita ketahui bersama bahwa penyakit jantung ini banyak diderita oleh jemaah haji dan apabila tidak diantisipasi dari awal apa-apa yang harus dilakukan, apa saja yang harus diantisipasi bisa menyebabkan jemaah jatuh sakit dan harus dirawat di rumah sakit bahkan bisa menjadi fatal.
Dokter Indro juga mengatakan bahwa secara umum masyarakat kita banyak yang sakit jantung, hipertensi, gula, dan hal itu menyebabkan kondisi kesehatan jantung menjadi lemah, dan dari banyak kasus yang paling banyak wafat adalah karena serangan penyakit jantung, dan secara persentase mencapai 70%, disusul sakit paru, stroke. Jemaah haji menjaga kesehatannya, sesuaikan kondisinya karena ini menjelang kepulangan sehingga mereka bisa pulang sesuai jadwalnya karena kalau tidak sesuai kalau pas jadwalnya pulang dia sakit harus dirawat di rumah maka akan tertunda kepulangannya, oleh karena itu agar jemaah haji menyesuaikan aktivitas sesuai dengan kondisi masing-masing,” imbuhnya.
Sementara itu sebagai narasumber sosialisasi ini Dokter Kelly, SpPJ menyampaikan bahwa hal yang harus dilakukan oleh jemaah haji yang pertama adalah menerapkan gaya hidup sehat. Oleh karena itu jemaah haji harus kontrol makanan dan harus menjaga makanan yang senantiasa menghindari makanan tinggi lemak, menghindari makanan tinggi garam dan harus mengkonsumsi sayur dan buah-buahan. Kemudian jemaah haji juga harus rutin menjaga kebugaran, oleh karena yang harus dilakukan oleh jemaah haji adalah senam haji atau sering berjalan, yang idealnya dilakukan 3-5 kali dalam seminggu, dn idelanya dilakukan selama 30 menit. Selain jemaah haji juga harus melakukan pencegahan yang lain yaitu menghindari rokok.
Bagi jemaah haji yang memiliki tekanan darah tinggi harus rutin minum obat darah tinggi dengan target kurang dari 140/90. Jika jemaah haji memiliki kencing manis agar selalu kontrol supaya kadar gulanya tidak lebih dari 200 ml/desi liter dan yang paling penting adalah menghindari asap rokok. Dari semua itu yang paling penting adalah agar jemaah haji bisa menilai diri sendiri, jadi yang tahu tentang kondisi kesehatan bapak ibu jemaah haji adalah bapak ibu sendiri. Jika bapak ibu jemaah haji sudah merasakan capek atau kelelahan maka jangan dipaksakan, lakukan aktivitas sesuai dengan kapasitas kemampuan diri sendiri,” ujarnya.
Di akhir sosialisasi Dokter Kelly mengajak seluruh jemaah haji yang hadir untuk mengecek denyut nadi masing-masing dan mengajak jemaah mengikuti senam haji dan dipandu oleh para Tenaga Emergency (TEMS) Sektor 3 Madinah.
Dalam sambutannya Ali Machzumi berpesan agar jemaah haji selalu menjaga kesehatan sebagai bekal kembali ke tanah air. Ke Masjid Nabawinya juga santai saja, jangan tergesa-gesa sehingga tidak mengalami kelelahan. ''Pesan saya agar bapak ibu selalu menjaga kesehatan dan kalau ke Masjid Nabawi tidak usah terburu-buru, saat ini bapak ibu tinggal santainya saja karena pelaksanaan haji sudah selesai. Jadi fokus penting jemaah haji saat ini adalah menjaga kesehatan,” ujarnya.
Sedangkan Dokter Indro selaku Kabid Kesehatan menyampaikan bahwa kegiatan hari ini adalah sosialisasi kesehatan bagi jemaah haji. Fokusnya adalah agar jemaah haji menjaga kesehatannya sehingga bisa kembali ke tanah air sesuai jadwal. Sosialisasi ini berkaitan dengan penyakit jantung karena perlu kita ketahui bersama bahwa penyakit jantung ini banyak diderita oleh jemaah haji dan apabila tidak diantisipasi dari awal apa-apa yang harus dilakukan, apa saja yang harus diantisipasi bisa menyebabkan jemaah jatuh sakit dan harus dirawat di rumah sakit bahkan bisa menjadi fatal.
Dokter Indro juga mengatakan bahwa secara umum masyarakat kita banyak yang sakit jantung, hipertensi, gula, dan hal itu menyebabkan kondisi kesehatan jantung menjadi lemah, dan dari banyak kasus yang paling banyak wafat adalah karena serangan penyakit jantung, dan secara persentase mencapai 70%, disusul sakit paru, stroke. Jemaah haji menjaga kesehatannya, sesuaikan kondisinya karena ini menjelang kepulangan sehingga mereka bisa pulang sesuai jadwalnya karena kalau tidak sesuai kalau pas jadwalnya pulang dia sakit harus dirawat di rumah maka akan tertunda kepulangannya, oleh karena itu agar jemaah haji menyesuaikan aktivitas sesuai dengan kondisi masing-masing,” imbuhnya.
Sementara itu sebagai narasumber sosialisasi ini Dokter Kelly, SpPJ menyampaikan bahwa hal yang harus dilakukan oleh jemaah haji yang pertama adalah menerapkan gaya hidup sehat. Oleh karena itu jemaah haji harus kontrol makanan dan harus menjaga makanan yang senantiasa menghindari makanan tinggi lemak, menghindari makanan tinggi garam dan harus mengkonsumsi sayur dan buah-buahan. Kemudian jemaah haji juga harus rutin menjaga kebugaran, oleh karena yang harus dilakukan oleh jemaah haji adalah senam haji atau sering berjalan, yang idealnya dilakukan 3-5 kali dalam seminggu, dn idelanya dilakukan selama 30 menit. Selain jemaah haji juga harus melakukan pencegahan yang lain yaitu menghindari rokok.
Bagi jemaah haji yang memiliki tekanan darah tinggi harus rutin minum obat darah tinggi dengan target kurang dari 140/90. Jika jemaah haji memiliki kencing manis agar selalu kontrol supaya kadar gulanya tidak lebih dari 200 ml/desi liter dan yang paling penting adalah menghindari asap rokok. Dari semua itu yang paling penting adalah agar jemaah haji bisa menilai diri sendiri, jadi yang tahu tentang kondisi kesehatan bapak ibu jemaah haji adalah bapak ibu sendiri. Jika bapak ibu jemaah haji sudah merasakan capek atau kelelahan maka jangan dipaksakan, lakukan aktivitas sesuai dengan kapasitas kemampuan diri sendiri,” ujarnya.
Di akhir sosialisasi Dokter Kelly mengajak seluruh jemaah haji yang hadir untuk mengecek denyut nadi masing-masing dan mengajak jemaah mengikuti senam haji dan dipandu oleh para Tenaga Emergency (TEMS) Sektor 3 Madinah.
(aww)