Setahun Genosida Israel: Begini Tahapan Operasi Houthi Melawan Israel, AS dan Inggris

Minggu, 13 Oktober 2024 - 05:15 WIB
loading...
Setahun Genosida Israel:...
Operasi militer Houthi tahun lalu mencakup lima tahapan operasi angkatan laut utama, dengan tahapan baru yang selalu memperluas cakupan aksi, area, target, dan senjata baru. Ilustrasi: ist
A A A
DALAM setahun operasi solidaritas dengan Palestina , Houthi Yaman telah menyebabkan kerusakan besar pada lalu lintas laut Israel dan sekutunya.

Pada 19 Oktober tahun lalu, 12 hari setelah Operasi Badai Al Aqsa oleh Hamas terhadap entitas Zionis dan dimulainya perang genosida Israel, Houthi bergabung dengan gerakan tersebut dan meluncurkan pesawat nirawak dan rudal ke target militer Israel.

Setelah seruannya untuk mengakhiri perang genosida Israel terhadap warga Palestina di Gaza diabaikan, Houthi juga melancarkan operasi militer besar-besaran terhadap kapal-kapal Israel di perairan regional, yang secara efektif membentuk blokade Selat Bab-el-Mandeb.

Dengan berlanjutnya kejahatan genosida Israel dan keterlibatan langsung Amerika Serikat dan Inggris dalam upaya untuk menghindari dan membatalkan blokade, secara bertahap Houthi meningkatkan intensitas dan cakupan operasinya sebagai bentuk solidaritas terhadap Gaza .



Pada tahun lalu, saat perang genosida menandai satu tahun pada hari Senin, Houthi telah memberikan pukulan berat kepada entitas Zionis dan menargetkan hampir 200 kapal di Laut Merah, Teluk Aden, dan Laut Arab.

Sebelum perang di Gaza dimulai, 15 persen dari perdagangan internasional dunia mengalir melalui rute laut ini, dan saat ini lalu lintasnya telah berkurang menjadi sepertiga: dari 80 lintasan kapal tahun lalu menjadi 29 bulan lalu, atau dari 4,89 juta metrik ton menjadi 1,36 juta metrik ton.

Pada hari Senin, menandai ulang tahun pertama operasi 7 Oktober, puluhan ribu warga Yaman berkumpul di ibu kota Sana'a dan kota-kota Yaman lainnya, memperbarui janji solidaritas mereka dengan rakyat Gaza dan Lebanon.

Itu terjadi dua hari setelah pemimpin gerakan perlawanan Ansarullah Yaman mengatakan rezim Israel akan menghadapi "kehancuran" atas tindakan genosida terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.

"Musuh berusaha membangun kembali aliansi internasional dan memperkuat hubungan rezim Israel dengan kekuatan besar dunia untuk memberi musuh pengaruh strategis internasional. Namun dengan jumlah pembunuhan oleh rezim Israel ini, tidak ada keraguan bahwa rezim itu akan dihancurkan," katanya.



Tahapan Operasi Angkatan Laut Houthi

Operasi militer Houthi tahun lalu mencakup lima tahapan operasi angkatan laut utama, dengan tahapan baru yang selalu memperluas cakupan aksi, area, target, dan senjata baru.

Tahap-tahap operasi tersebut merupakan hasil dari eskalasi musuh tertentu di Gaza dan Yaman sendiri, dan setiap tahapan baru selalu diumumkan secara resmi, dengan tujuan dan peringatan yang ditetapkan dengan jelas.

Tahap pertama diluncurkan pada 19 November 2023, ketika Houthi di Laut Merah mencegat dan menangkap kapal Israel Galaxy Leader sepanjang 189 meter dalam operasi spektakuler dan diliput secara luas menggunakan speedboat dan helikopter.

Pejabat tinggi Houthi mengumumkan pada saat itu bahwa penangkapan kapal tersebut hanyalah awal dari serangkaian operasi angkatan laut balasan dan bahwa kapal-kapal yang berafiliasi dengan Israel akan menjadi sasaran selama agresi terhadap orang-orang di Gaza berlanjut.

Semua kapal Israel, militer dan komersial, yang dimiliki atau dioperasikan oleh perusahaan-perusahaan Israel atau di bawah bendera Israel diidentifikasi sebagai target potensial, dan Houthi memiliki informasi yang tepat tentang semua kapal tersebut.



Mereka juga mengatakan bahwa kamuflase dan manipulasi bendera Israel tidak akan membantu mereka terhindar dari operasi tersebut, sementara menyerukan kepada semua negara untuk menarik warga negara mereka dari kapal-kapal tersebut.

Peringatan itu tidak ditanggapi terlalu serius dan Barat meremehkan kekuatan Houthi, menggambarkan mereka sebagai pejuang suku dengan senjata sederhana, sehingga armada dagang yang berafiliasi dengan Israel terus berlayar melalui Laut Merah.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2325 seconds (0.1#10.140)