Israel Derita Kekalahan Besar, Houthi Targetkan 170 Kapal Israel, AS dan Inggris

Jum'at, 19 Juli 2024 - 19:04 WIB
loading...
Israel Derita Kekalahan...
Pelabuhan Eilat Israel bangkrut karena serangan Houthi atas kapal Israel, Amerika Serikat dan Inggris. Foto/Ilustrasi: Ist
A A A
Pemimpin gerakan perlawanan Ansarullah Yaman , Adul-Malik al-Houthi, mengatakan militer Israel telah menderita kekalahan besar selama konfrontasi dengan Hizbullah , menekankan bahwa pejuang perlawanan Lebanon sangat aktif dan kuat, dan telah menimbulkan kerugian besar di pihak Israel.

“Israel telah mengakui bahwa mereka terjebak dalam krisis historis, dan mengalami kekalahan terburuk sejak 1948 akibat operasi terhadap lokasi-lokasi di wilayah utara yang diduduki,” katanya dalam pidato yang disiarkan langsung dari ibu kota Yaman, Sana'a, Kamis sore waktu setempat.

Pasukan Houthi menargetkan 170 kapal yang terkait dengan AS, Inggris, dan Israel. Unit angkatan laut Yaman melakukan setidaknya 25 operasi anti-Israel selama seminggu terakhir, menggunakan rudal balistik, rudal jelajah, drone, dan kendaraan permukaan tak berawak.



“Sejak Angkatan Bersenjata Yaman melancarkan operasi maritim pro-Palestina [pada Oktober tahun lalu], mereka telah menargetkan 170 kapal yang berafiliasi dengan AS, Inggris, dan Israel. Operasi-operasi ini telah secara drastis menurunkan pelayaran kapal menuju pelabuhan Israel,” kata Houthi.

Ia mengatakan pasukannya bertekad untuk meningkatkan taruhannya, dan memperluas operasi mereka ke Samudra Hindia dan Laut Mediterania

Serangan Houthi memaksa Israel untuk menyatakan Pelabuhan Eilat bangkrut. Operasi Yaman juga memaksa kapal induk USS Dwight D. Eisenhower meninggalkan perairan teritorial negara itu," kata Houthi, seraya menekankan bahwa serangan koalisi AS-Inggris tidak dapat menghalangi Yaman untuk melakukan operasi anti-Israel.

Houthi juga memperingatkan Arab Saudi agar tidak bergandengan tangan dengan AS dan Inggris, dan berkontribusi dalam serangan udara mereka terhadap Yaman.

(mhy)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2441 seconds (0.1#10.140)