3 Kriteria Pemuda yang Dilindungi dan Dinaungi Allah SWT di Hari Kiamat Kelak

Senin, 28 Oktober 2024 - 09:46 WIB
loading...
3 Kriteria Pemuda yang...
Ada petunjuk menarik dari Al Quran tentang pemuda yang akan dinaungi Allah Subhanahu Wa Taala saat hari Kiamat kelak. Foto ilustrasi/ist
A A A
Ada petunjuk menarik dari Al Qur'an tentang pemuda yang akan dinaungi Allah Subhanahu Wa Ta'ala saat hari Kiamat kelak. Kenapa harus anak muda ? Karena kebanyakan anak muda itu senangnya bermain dan menghambur-hamburkan waktu. Hal ini karena godaan syahwat pemuda lebih kuat. Sehingga jarang yang mau ngaji dan beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Ustadz Abu Yahya Badrusalam dalam salah satu kajiannya menjelaskan sebuah hadis yang Diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bersabda:

"Ada tujuh orang yang akan Allah naungi di Naungan-Nya pada Hari Kiamat , hari ketika tidak ada naungan kecuali Naungan-Nya; seorang pemimpin yang adil, seorang pemuda yang tumbuh dalam beribadah kepada Allah Yang Maha Kuasa dan Agung, seorang pria yang hatinya melekat pada masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah bertemu karena Allah dan berpisah karena Allah, seseorang yang diajak berzina oleh wanita cantik dan berposisi tinggi tetapi dia menolak dan mengatakan: 'Saya takut kepada Allah', seseorang yang memberi amal dan menyembunyikannya, hingga tangan kirinya pun tidak tahu apa yang diberikan tangan kanannya dalam amal; dan seseorang yang berzikir kepada Allah dalam kesendirian hingga meneteskan air mata."

Dari hadis di atas Allah menyebut pemuda karena kalau orang tua rata-rata sudah sadar bahwa dirinya mau meninggal. Semangat kepemudaan pada orang tua juga sudah lemah.

Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan keutamaan kepada pemuda-pemuda yang tumbuh dalam rangka ibadah kepada Allah. Merekalah pemuda yang akan Allah naungi dibawah ‘Arasy-Nya.

Allah mengisahkan 7 orang pemuda di bawah penguasa tirani yang menyembah berhala dan membunuh serta memaksa rakyatnya untuk menyembah berhala. Tapi ada 7 pemuda yang mereka tetap istiqamah di atas ibadah kepada Allah. Pergilah mereka ke gua untuk menyelamatkan diri. Ternyata Allah berikan kepada mereka keistimewaan. Mereka dijadikan oleh Allah tidur selama 309 tahun.

وَلَبِثُوا فِي كَهْفِهِمْ ثَلَاثَ مِائَةٍ سِنِينَ وَازْدَادُوا تِسْعًا


“Dan mereka tinggal dalam gua selama tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun.” (QS. Al-Kahfi: 39)

Allah muliakan mereka karena mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Allah. Makanya pemuda-pemuda yang beriman kepada Allah itu luar biasa.

Berikut kriteria pemuda atau anak muda yang akan mendapat naungan Allah di hari kiamat kelak:

1. Mentauhidkan Allah

Jadilah pemuda yang mentauhidkan Allah dan menjauhkan kesyirikan. Jadilah pemuda yang paham betul siapa Tuhannya. Tuhan kita adalah Allah yang menciptakan langit dan bumi. Maka berarti Allah satu-satunya Dzat yang berhak diibadahi.

Maka dari itu 7 pemuda Ashabul Kahfi itu dengan lantang mereka menyatakan bahwasanya Allah-lah pencipta langit dan bumi.

إِذْ أَوَى الْفِتْيَةُ إِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوا رَبَّنَا آتِنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا


“Ingatlah ketika beberapa pemuda itu berlindung ke dalam sebuah gua, lalu mereka berdoa: “Wahai Rabb kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami ini.” (QS. Al-Kahfi : 10)

Ayat ini menunjukkan bahwa mereka mentauhidkan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena mereka hanya berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Pemuda yang seperti inilah yang Allah banggakan dalam Al-Qur’anul Karim. Yaitu pemuda yang kuat di atas tauhid, mereka beriman kepada Allah, mereka hanya menghambakan diri kepada Allah, mereka hanya memurnikan ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, bukan kepada selain Allah Subhanahu wa Ta’ala. Mereka tidak akan pernah mau menyeru selain Allah, maka mereka memilih tinggal di goa daripada harus menggadaikan akidah dan keimanan. Mereka tinggalkan dunia demi untuk menyelamatkan akidah dan keimanan.

2. Anak muda yang semangat menuntut Ilmu

Yang dimaksud “ilmu” di sini adalah ilmu agama yang berdasarkan Al-Qur’an dan sunnah dengan pemahaman para sahabat, para tabi’in dan tabi’ut tabi’in.

Ibnu Abbas atau Abdullah bin Abbas ketika umur 6 tahun didoakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam supaya faqih. Jadilah dia pemuda yang rajin menuntut ilmu. Semangatnya Ibnu Abbas untuk menuntut ilmu terlihat ketika dia mendengar ada seorang sahabat Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam punya hadits yang tidak dimiliki sahabat lain, maka pergilah ia ke rumah sahabat tersebut. Ternyata didapati sahabat itu sedang tidur siang. Akhirnya Ibnu Abbas menunggu di depan rumahnya sampai tertidur. Ketika sore hari, sahabat ini keluar rumah ternyata ada Ibnu Abbas sedang tidur di depan rumahnya.

Lalu sahabat ini pun berkata: “Wahai anak paman Rasulullah, ada apa kamu berada di depan rumahku?” Kata Ibnu Abbas: “Wahai paman, aku mendengar bahwa engkau punya hadits yang hanya engkau yang tahu, aku ingin mengambilnya darimu.”

Sahabat ini pun berkata: “Kenapa kamu tidak suruh orang agar aku yang datang?” Kata Ibnu Abbas: “Demikianlah seharusnya adab seorang penuntut ilmu kepada gurunya.”

Ibnu Abbas mempunyai catatan hadis sampai sepenuh bawaan unta. Sampai-sampai Abdullah bin Mas’ud mengatakan:

لَوْ أَدْركَ ابْنُ عَبَّاسٍ أَسْنَانَنَا مَا عَشَرهُ مِنَّا أَحَدٌ


“Kalaulah Ibnu Abbas seumur dengan saya, dia tidak akan ada yang bisa menandingi keilmuannya.”
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2433 seconds (0.1#10.140)