4 Negara yang Dulu Mayoritas Muslim Kini Jadi Minoritas, Siapa Saja Mereka?

Kamis, 07 November 2024 - 11:01 WIB
loading...
4 Negara yang Dulu Mayoritas...
Keberadaan Daulah Islam Al-Andalus di Spanyol pernah berjaya dan membuat banyak negara-negara di Benua Eropa pernah memiliki mayoritas penduduknya muslim. Foto ilustrasi/ist
A A A
Sejarah mencatat bahwa ada sejumlah negara yang dulu mayoritas Muslim kini jadi minoritas. Sebagian besar di antaranya berhubungan dengan keberadaan Daulah Islam Al-Andalus.

Melihat ke belakang, kesultanan Islam pernah berjaya di penjuru dunia. Pengaruhnya pun cepat menyebar ke berbagai belahan dunia dan mulai menyebarkan syiar agama dengan mendirikan pemerintahan baru.

Pada sekian nama, beberapa negara yang dulu sempat dikuasai peradaban Muslim akhirnya memiliki penduduk beragama Islam sangat banyak. Namun, status tersebut berubah setelah penaklukan Kristen dan Katolik serta kemunduran peradaban Islam .

Negara yang Dulu Mayoritas Muslim Kini Jadi Minoritas

1. Portugal

Saat ini, Portugal punyai mayoritas penduduk beragama Katolik. Namun, dulunya negara tersebut pernah memiliki riwayat kala populasi muslimnya begitu banyak dan menjadi mayoritas.

Mengutip Al Jazeera, sejarah Islam di Portugal bisa ditelusuri sejak abad ke-8. Waktu itu, orang-orang Muslim berlayar dari Afrika Utara dan berhasil menguasai sebagian wilayah Portugal dan Spanyol yang dalam bahasa Arab dulu dikenal sebagai Al-Andalus.

Selama beberapa abad kekuasaannya, Islam telah meninggalkan jejak mendalam dalam bahasa dan budaya Portugal. Namun, hal ini mulai berangsur sirna memasuki periode 1240-an.

Sekitar tahun 1249, Raja Afonso III dari Portugal merebut Faro, benteng Muslim terakhir di Algarve. Sebagian besar Muslim di sana terbunuh, melarikan diri ke wilayah yang dikuasai Muslim, atau pindah agama menjadi Kristen.

Pada 1496, Raja Manuel I memutuskan untuk mengusir semua orang Yahudi dan Muslim agar menjadikan kerajaan hanya dihuni umat Kristen. Perkiraan menyebutkan bahwa setelah mereka diusir, sinagog dan masjid juga dihancurkan atau diberikan kepada gereja Katolik untuk kemudian dialihfungsikan.

Desas-desus di sana juga menyebut sekolah-sekolah Portugal hanya sedikit mengajarkan sejarah tentang pemerintahan Islam yang pernah eksis hingga 5 abad. Sebaliknya, mereka banyak menonjolkan kemenangan penaklukan oleh penguasa Kristen yang dibantu tentara Salib.

2. Bulgaria

Masih di Eropa, Bulgarian juga memiliki jejak peradaban Islam di masa lampau. Sebagaimana Portugal, negara ini dulunya pernah dihuni populasi Muslim yang besar.

Mengutip Daily Sabah, Bulgaria memiliki populasi muslim yang sangat banyak sebelum kepergian Ottoman pada 1877. Beberapa laporan menyebut Islam datang ke negara ini sebelum penaklukan Konstantinopel oleh Sultan Mehmed pada 1453.

Namun, perubahan sejarah dan proses integrasi budaya telah menjadikan pergeseran demografis di Bulgaria. Beberapa faktor yang memengaruhinya seperti konversi agama, pernikahan antar agama hingga peningkatan kesadaran identitas nasional.

Saat ini, populasi Muslim bukanlah mayoritas di Bulgaria. Menurut sensus 2021, angkanya diperkirakan hanya sekitar 10,7 persen dari total penduduk.

3. Republik Ceko

Berikutnya ada Republik Ceko. Sejarah Islam di sini setidaknya dimulai pada abad ke-11 di permukiman Slavia.

Islam masuk ke wilayah ini melalui perdagangan dan interaksi dengan kekhalifahan Muslim di Spanyol. Pada beberapa abad berikutnya, populasi Muslim di Ceko tumbuh secara signifikan dan sempat mencapai titik menjadi mayoritas.

Namun, perubahan demografis signifikan terjadi di Ceko pada abad-abad berikutnya. Faktor seperti perubahan politik, konversi agama, dan migrasi menyebabkan jumlah penduduk Muslim menurun secara perlahan.

Salah satu momen penting dalam sejarah perubahan demografis Ceko adalah Reformasi Protestan pada abad ke-15. Waktu itu, banyak penduduk Ceko mengalami konversi ke agama Kristen Protestan.

4. Spanyol

Kemudian, ada Spanyol. Negara ini dulunya juga pernah memiliki populasi Muslim yang sangat besar, tetapi menghilang setelah penaklukan Katolik.

Pada 711, pasukan Muslim dari Afrika Utara yang dipersatukan oleh keyakinan mereka terhadap Islam menyeberangi Selat Gibraltar dan tiba di Semenanjung Iberia. Dalam waktu kurang dari satu dekade, mereka menguasai sebagian besar semenanjung itu dan menyebutnya sebagai al-Andalus.

Sekitar tahun 720, Spanyol sebagian besar wilayahnya berada di bawah kendali kaum Muslim. Salah satu alasan keberhasilan ini adalah persyaratan penyerahan diri yang sangat menguntungkan bagi rakyat di sana, berbeda dengan persyaratan keras yang ditetapkan oleh para penguasa sebelumnya.

Stabilitas Muslim di Spanyol Muslim terwujud dengan berdirinya Dinasti Umayyah Andalusia yang berkuasa. Periode keemasannya ditandai kemajuan di bidang ilmu pengetahuan serta arsitektur yang berkembang pesat.

Runtuhnya pemerintahan Islam di Spanyol bukan hanya terjadi karena agresi negara-negara Kristen, tetapi juga perpecahan di antara para penguasa Muslim yang umumnya datang dari daerah terpencil.

Puncaknya, Abdallah Muhammad bin Ali selaku Sultan Moor Granada terakhir menyerahkan kotanya kepada Raja Katolik Ferdinand II dan Isabella I pada 2 Januari 1492. Mengutip The Conversation, setelah peralihan kekuasan, penguasa baru ingin menghilangkan budaya dan agama Islam di Spanyol.

Kemudian, muncul serangkaian peristiwa seperti pengusiran Moriscos tahun 1609. Kejadian ini merupakan momen pengusiran penduduk Spanyol yang beragama Islam dan Yahudi dari negara tersebut.

Demikian ulasan mengenai negara yang dulu mayoritas Muslim kini jadi minoritas.



Wallahu a’lam
(wid)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2107 seconds (0.1#10.140)