Memperbaiki Hati, Salah Satu Cara Meraih Surga Allah Ta'ala
loading...
A
A
A
Ayat-ayat tersebut adalah panduan dari Allah Azza wa Jalla senantiasa menjaga kita agar terhindar dari perbuatan dosa dan kemaksiatan.(Baca juga : Usai Heboh Rhoma Irama di Bogor, Viral Acara Santunan Dihadiri Evie Tamala saat Pandemi )
Dari Abdullah bin Mas'ud ra, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
عن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه عَن النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: لا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ، قَالَ رَجُلٌ: إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا، وَنَعْلُهُ حَسَنَةً، قَالَ: إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ، الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ، وَغَمْطُ النَّاسِ . [رواه مسلم والترمذي وأبو داود وابن ماجه وأحمد ]
“Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar _dzarrah_." Ada seseorang yang bertanya: "Bagaimana dengan seorang yang suka memakai baju dan sandal yang bagus?" Beliau SAW. menjawab: "Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.” (HR. Muslim)
Hadis tersebut menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan kesombongan adalah menolak kebenaran, menolak nasehat kebaikan, misalnya pergi meninggalkan dari majelis taklim yang dibacakan Qolallahu Ta'ala dan Qolarasulullahi shallallahu alaihi wa sallam. Kesombongan jenis ini adalah sombong dalam bentuk perbuatan, karena mulutnya tidak mengucapkan apapun.
(Baca juga : Balikkan Kinerja Jadi Untung, Pertamina Tak Bisa cuma Abrakadabra )
Kesombongan berikutnya karena memandang rendah orang yang menyampaikan kebenaran, sehingga pesan apapun yang disampaikan kepada mereka, meskipun pesan itu mengenai kebaikan akan dipandang sebelah mata. Harus kita sadari bahwa sesungguhnya kesombongan adalah sifat warisan Iblis laknatullah yang menjadi penghalang seseorang meraih surga.
Kesombongan adalah karakter perilaku penentang dakwah Rasulullah;
فَقَالَ الْمَلأ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ قَوْمِهِ مَا نَرَاكَ إِلا بَشَرًا مِثْلَنَا وَمَا نَرَاكَ اتَّبَعَكَ إِلا الَّذِينَ هُمْ أَرَاذِلُنَا بَادِيَ الرَّأْيِ وَمَا نَرَى لَكُمْ عَلَيْنَا مِنْ فَضْلٍ ۞
”Maka berkatalah pemimpin-pemimpin yang kafir dari kaumnya, Kami tidak melihat kamu, melainkan (sebagai) seorang manusia (biasa) seperti kami, dan kami tidak melihat orang-orang yang mengikuti kamu, melainkan orang-orang yang hina-dina di antara kami yang lekas percaya saja, dan kami tidak melihat kalian memiliki sesuatu kelebihan apa pun atas kami.” (QS. Hud: 27)
Padahal, sesungguhnya kesombongan adalah karakter Iblis laknatullah.
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلاَئِكَةِ اسْجُدُوا لآدَمَ فَسَجَدُوا إِلاَّ إِبْلِيْسَ أَبَى وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِيْنَ
“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis, ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan yang kafir.” (QS. Al-Baqarah: 34)
(Baca juga : Mengenal Cara Berpakaian Ummul Mukminin )
Saat ini, tanamkan dalam hati agar kita dan keluarga bisa dibimbing Allah Ta'ala menuju surga. Mulai menjauhkan hati dan sifat buruk yang bisa menghalangi menuju surga. Tanamkan kelembutan di hati dan kecintaan kepada semua hal yang disyariatkan Allah dan rasul-Nya.
Wallahu A'lam.
Dari Abdullah bin Mas'ud ra, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
عن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه عَن النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: لا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ، قَالَ رَجُلٌ: إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا، وَنَعْلُهُ حَسَنَةً، قَالَ: إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ، الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ، وَغَمْطُ النَّاسِ . [رواه مسلم والترمذي وأبو داود وابن ماجه وأحمد ]
“Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar _dzarrah_." Ada seseorang yang bertanya: "Bagaimana dengan seorang yang suka memakai baju dan sandal yang bagus?" Beliau SAW. menjawab: "Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.” (HR. Muslim)
Hadis tersebut menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan kesombongan adalah menolak kebenaran, menolak nasehat kebaikan, misalnya pergi meninggalkan dari majelis taklim yang dibacakan Qolallahu Ta'ala dan Qolarasulullahi shallallahu alaihi wa sallam. Kesombongan jenis ini adalah sombong dalam bentuk perbuatan, karena mulutnya tidak mengucapkan apapun.
(Baca juga : Balikkan Kinerja Jadi Untung, Pertamina Tak Bisa cuma Abrakadabra )
Kesombongan berikutnya karena memandang rendah orang yang menyampaikan kebenaran, sehingga pesan apapun yang disampaikan kepada mereka, meskipun pesan itu mengenai kebaikan akan dipandang sebelah mata. Harus kita sadari bahwa sesungguhnya kesombongan adalah sifat warisan Iblis laknatullah yang menjadi penghalang seseorang meraih surga.
Kesombongan adalah karakter perilaku penentang dakwah Rasulullah;
فَقَالَ الْمَلأ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ قَوْمِهِ مَا نَرَاكَ إِلا بَشَرًا مِثْلَنَا وَمَا نَرَاكَ اتَّبَعَكَ إِلا الَّذِينَ هُمْ أَرَاذِلُنَا بَادِيَ الرَّأْيِ وَمَا نَرَى لَكُمْ عَلَيْنَا مِنْ فَضْلٍ ۞
”Maka berkatalah pemimpin-pemimpin yang kafir dari kaumnya, Kami tidak melihat kamu, melainkan (sebagai) seorang manusia (biasa) seperti kami, dan kami tidak melihat orang-orang yang mengikuti kamu, melainkan orang-orang yang hina-dina di antara kami yang lekas percaya saja, dan kami tidak melihat kalian memiliki sesuatu kelebihan apa pun atas kami.” (QS. Hud: 27)
Padahal, sesungguhnya kesombongan adalah karakter Iblis laknatullah.
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلاَئِكَةِ اسْجُدُوا لآدَمَ فَسَجَدُوا إِلاَّ إِبْلِيْسَ أَبَى وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِيْنَ
“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis, ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan yang kafir.” (QS. Al-Baqarah: 34)
(Baca juga : Mengenal Cara Berpakaian Ummul Mukminin )
Saat ini, tanamkan dalam hati agar kita dan keluarga bisa dibimbing Allah Ta'ala menuju surga. Mulai menjauhkan hati dan sifat buruk yang bisa menghalangi menuju surga. Tanamkan kelembutan di hati dan kecintaan kepada semua hal yang disyariatkan Allah dan rasul-Nya.
Wallahu A'lam.
(wid)