5 Hadis tentang Ibu, Mulai dari Mempererat Kasih Sayang hingga Doa Ibu yang Selalu Diijabah Allah SWT
loading...
A
A
A
Hadis tentang ibu merupakan salah satu pengingat paling berharga dalam Islam yang menekankan betapa pentingnya peran seorang ibu dalam kehidupan seorang anak.
Dalam ajaran Islam, ibu memiliki kedudukan yang sangat istimewa , bahkan derajatnya disebutkan lebih tinggi dibandingkan ayah dalam beberapa aspek tertentu.
Rasulullah SAW melalui berbagai hadisnya, memberikan penghormatan yang mendalam kepada ibu sebagai sosok yang tak hanya melahirkan tetapi juga mendidik, merawat, dan menjadi penopang utama bagi keluarga.
Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita lupa betapa besar jasa dan pengorbanan seorang ibu. Oleh karena itu, melalui lima hadis tentang ibu yang penuh makna ini, kita diajak untuk merenungkan kembali betapa pentingnya menghormati dan menyayangi ibu.
Kelima hadis ini juga mengajarkan nilai-nilai kehidupan yang dapat menjadi pedoman dalam berbakti kepada orang tua , khususnya ibu, sebagai wujud cinta dan penghormatan yang diajarkan dalam Islam.
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah:
Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah (ﷺ) dan berkata, "Wahai Rasulullah (ﷺ)! Siapakah yang lebih berhak diperlakukan dengan baik olehku?" Rasulullah (ﷺ) berkata, "Ibumu." Laki-laki itu bertanya. "Siapa berikutnya?" Rasulullah (ﷺ) berkata, "Ibumu." Laki-laki itu bertanya lagi, "Siapa berikutnya?" Rasulullah (ﷺ) berkata, "Ibumu." Laki-laki itu bertanya untuk keempat kalinya, "Siapa berikutnya?" Rasulullah (ﷺ) berkata, "Ayahmu." (HR. Bukhari, no. 5971; Muslim, no. 2548)
Hadis tersebut menunjukan bahwa kedudukan seorang ibu sangatlah tinggi dalam islam, salah satunya dalam hak diberikan kasih sayang oleh anak kepadanya.
Dari Abu Harairah, bahwa Rasulullah saw bersabda:
"Tiga doa yang dikabulkan, tidak ada keraguan padanya (dikabulkannya): Doa orang yang terzalimi, doa orang yang dalam perjalanan, dan doa orang tua terhadap anaknya." (HR. Tirmidzi, no. 1905; Ahmad, no. 10231)
Maka dari hadis tersebut, penting bagi anak untuk selalu berbakti kepada orang tua terutama ibunya demi mendapatkan doa yang terbaik baginya.
Diriwayatkan dari Muawiyah bin Jahimah As-Sulami, bahwa Jahimah datang kepada Nabi (ﷺ) dan berkata:
"Wahai Rasulullah! Aku ingin keluar dan berperang (berjihad) dan aku datang untuk meminta nasihatmu." Beliau bertanya: "Apakah kamu punya ibu?" Dia menjawab: "Ya." Beliau berkata: "Kalau begitu tinggallah bersamanya, karena surga ada di bawah telapak kakinya." (HR. An-Nasai, no. 3104; Ahmad, no. 15577)
Diriwayatkan dari Abdullah:
Aku bertanya kepada Nabi (ﷺ) "Perbuatan apakah yang paling dicintai Allah?" Beliau menjawab, "Menyelenggarakan shalat pada waktu-waktu yang telah ditentukan." Aku bertanya, "Apa yang berikutnya (dalam kebaikan)?" Beliau menjawab, "Berbuat baik dan berbakti kepada kedua orang tua." Aku bertanya lagi, "Apa yang berikutnya (dalam kebaikan)?" Beliau menjawab, "Berperan serta dalam Jihad (perang agama) di jalan Allah." Abdullah menambahkan, "Aku hanya meminta sebanyak itu dan jika aku meminta lebih, Nabi (ﷺ) akan memberitahuku lebih banyak lagi." (HR. Bukhari, no. 527; Muslim, no. 85)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya :
Dalam ajaran Islam, ibu memiliki kedudukan yang sangat istimewa , bahkan derajatnya disebutkan lebih tinggi dibandingkan ayah dalam beberapa aspek tertentu.
Rasulullah SAW melalui berbagai hadisnya, memberikan penghormatan yang mendalam kepada ibu sebagai sosok yang tak hanya melahirkan tetapi juga mendidik, merawat, dan menjadi penopang utama bagi keluarga.
Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita lupa betapa besar jasa dan pengorbanan seorang ibu. Oleh karena itu, melalui lima hadis tentang ibu yang penuh makna ini, kita diajak untuk merenungkan kembali betapa pentingnya menghormati dan menyayangi ibu.
Kelima hadis ini juga mengajarkan nilai-nilai kehidupan yang dapat menjadi pedoman dalam berbakti kepada orang tua , khususnya ibu, sebagai wujud cinta dan penghormatan yang diajarkan dalam Islam.
5 Hadis tentang Ibu
1. Kedudukan Tinggi Seorang Ibu Terhadap Anaknya
Hadis tentang ibu pertama menjelaskan betapa tingginya kedudukan ibu terhadap anaknya dimana sebanyak 3 kali kebaikan yang harus diberikan kepada ibu sebagaimana hadits riwayat Bukhari, no. 5971 dan Muslim, no. 2548 menjelaskan :Diriwayatkan oleh Abu Hurairah:
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ، حَدَّثَنَا جَرِيرٌ، عَنْ عُمَارَةَ بْنِ الْقَعْقَاعِ بْنِ شُبْرُمَةَ، عَنْ أَبِي زُرْعَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ـ رضى الله عنه ـ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ أَحَقُّ بِحُسْنِ صَحَابَتِي قَالَ " أُمُّكَ ". قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ " أُمُّكَ ". قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ " أُمُّكَ ". قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ " ثُمَّ أَبُوكَ ". وَقَالَ ابْنُ شُبْرُمَةَ وَيَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ حَدَّثَنَا أَبُو زُرْعَةَ مِثْلَهُ.
Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah (ﷺ) dan berkata, "Wahai Rasulullah (ﷺ)! Siapakah yang lebih berhak diperlakukan dengan baik olehku?" Rasulullah (ﷺ) berkata, "Ibumu." Laki-laki itu bertanya. "Siapa berikutnya?" Rasulullah (ﷺ) berkata, "Ibumu." Laki-laki itu bertanya lagi, "Siapa berikutnya?" Rasulullah (ﷺ) berkata, "Ibumu." Laki-laki itu bertanya untuk keempat kalinya, "Siapa berikutnya?" Rasulullah (ﷺ) berkata, "Ayahmu." (HR. Bukhari, no. 5971; Muslim, no. 2548)
Hadis tersebut menunjukan bahwa kedudukan seorang ibu sangatlah tinggi dalam islam, salah satunya dalam hak diberikan kasih sayang oleh anak kepadanya.
2. Doa Ibu yang Diijabah oleh Allah
Selanjutnya, terdapat hadis yang menjelaskan bahwa doa seorang ibu yang akan diijabah oleh Allah SWT sebagaimana dijelaskan dalam hadis riwayat Tirmidzi no.1905 dan Ahmad, no. 10231 :Dari Abu Harairah, bahwa Rasulullah saw bersabda:
ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لاَ شَكَّ فِيهِنَّ دَعْوَةُ الْمَظْلُومِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْوَالِدِ عَلَى وَلَدِهِ
"Tiga doa yang dikabulkan, tidak ada keraguan padanya (dikabulkannya): Doa orang yang terzalimi, doa orang yang dalam perjalanan, dan doa orang tua terhadap anaknya." (HR. Tirmidzi, no. 1905; Ahmad, no. 10231)
Maka dari hadis tersebut, penting bagi anak untuk selalu berbakti kepada orang tua terutama ibunya demi mendapatkan doa yang terbaik baginya.
3. Ibu sebagai Jalan Menuju Surga
Hadis tentang ibu ketiga berisi tentang ibu yang dapat menjadi salah satu jalan demi menuju surga. hal ini dikarenakan surga berada di telapak kaki ibu sebagaimana dijelaskan dalam hadis riwayat An-Nasai, no. 3104 dan Ahmad, no. 15577 :Diriwayatkan dari Muawiyah bin Jahimah As-Sulami, bahwa Jahimah datang kepada Nabi (ﷺ) dan berkata:
عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ جَاهِمَةَ السُّلَمِيِّ، أَنَّ جَاهِمَةَ، جَاءَ إِلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَدْتُ أَنْ أَغْزُوَ وَقَدْ جِئْتُ أَسْتَشِيرُكَ . فَقَالَ " هَلْ لَكَ مِنْ أُمٍّ " . قَالَ نَعَمْ . قَالَ " فَالْزَمْهَا فَإِنَّ الْجَنَّةَ تَحْتَ رِجْلَيْهَا "
"Wahai Rasulullah! Aku ingin keluar dan berperang (berjihad) dan aku datang untuk meminta nasihatmu." Beliau bertanya: "Apakah kamu punya ibu?" Dia menjawab: "Ya." Beliau berkata: "Kalau begitu tinggallah bersamanya, karena surga ada di bawah telapak kakinya." (HR. An-Nasai, no. 3104; Ahmad, no. 15577)
4. Berbuat Baik kepada Orang Tua, Terutama Ibu
Seperti pada hadis pertama, hadis tentang ibu keempat menjelaskan bagaimana Allah SWT mencintai kepada manusia yang salah satunya berbakti kepada orang tua, terutama kepada ibunya sebagaimana dijelaskan dalam hadis riwayat Bukhari, no. 527 dan Muslim, no. 85 :Diriwayatkan dari Abdullah:
حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ، هِشَامُ بْنُ عَبْدِ الْمَلِكِ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، قَالَ الْوَلِيدُ بْنُ الْعَيْزَارِ أَخْبَرَنِي قَالَ سَمِعْتُ أَبَا عَمْرٍو الشَّيْبَانِيَّ، يَقُولُ حَدَّثَنَا صَاحِبُ، هَذِهِ الدَّارِ وَأَشَارَ إِلَى دَارِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ سَأَلْتُ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم أَىُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ قَالَ " الصَّلاَةُ عَلَى وَقْتِهَا ". قَالَ ثُمَّ أَىُّ قَالَ " ثُمَّ بِرُّ الْوَالِدَيْنِ ". قَالَ ثُمَّ أَىُّ قَالَ " الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ". قَالَ حَدَّثَنِي بِهِنَّ وَلَوِ اسْتَزَدْتُهُ لَزَادَنِي.
Aku bertanya kepada Nabi (ﷺ) "Perbuatan apakah yang paling dicintai Allah?" Beliau menjawab, "Menyelenggarakan shalat pada waktu-waktu yang telah ditentukan." Aku bertanya, "Apa yang berikutnya (dalam kebaikan)?" Beliau menjawab, "Berbuat baik dan berbakti kepada kedua orang tua." Aku bertanya lagi, "Apa yang berikutnya (dalam kebaikan)?" Beliau menjawab, "Berperan serta dalam Jihad (perang agama) di jalan Allah." Abdullah menambahkan, "Aku hanya meminta sebanyak itu dan jika aku meminta lebih, Nabi (ﷺ) akan memberitahuku lebih banyak lagi." (HR. Bukhari, no. 527; Muslim, no. 85)
5. Kewajiban Ibu dalam Menanamkan Aqidah yang Bersih
Terakhir dalam hadis tentang ibu, terdapat hadis yang menjelaskan bagaimana seorang ibu harus bisa melaksanakan kewajiban dalam menanamkan aqidah yang bersih bagi anaknya dari kitab dan sunnah yang shahih sebagaimana dalam hadis riwayat Tirmidzi dan berkata hadis hasan shahih :Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya :