Apakah Boleh Puasa Nisfu Syaban Hanya 1 Hari?

Rabu, 12 Februari 2025 - 07:46 WIB
loading...
Apakah Boleh Puasa Nisfu...
Rasulullah SAW memang memperbanyak puasa di bulan Syaban, tetapi tidak diwajibkan. Oleh karena itu, boleh berpuasa Nisfu Syaban hanya 1 hari, karena sifatnya sunnah dan tidak ada larangan spesifik untuk melakukannya. Foto ilustrasi/ist
A A A
Puasa Nisfu Syaban merupakan salah satu amalan sunnah yang banyak dilakukan oleh umat Islam menjelang malam Nisfu Syaban. Namun, sering muncul pertanyaan, apakah boleh puasa Nisfu Syaban hanya 1 hari?

Pertanyaan ini penting karena banyak umat Islam ingin mengetahui apakah ada ketentuan khusus atau larangan dalam menjalankan puasa pada tanggal 15 Syaban. Untuk memahami lebih dalam, mari kita bahas secara detail mengenai hukum, keutamaan, dan pandangan para ulama terkait puasa Nisfu Syaban.

Puasa Nisfu Syaban adalah ibadah puasa sunnah yang dilakukan pada tanggal 15 bulan Syaban dalam kalender Hijriyah. Nisfu Syaban memiliki makna "pertengahan bulan Syaban", yang diyakini sebagai malam penuh keberkahan. Dalam beberapa riwayat, malam Nisfu Syaban adalah waktu di mana Allah SWT memberikan ampunan kepada hamba-Nya yang memohon ampunan dan bertobat.

Selain melaksanakan ibadah salat dan doa pada malam Nisfu Syaban, umat Islam juga dianjurkan untuk berpuasa pada siang harinya. Hal ini didasarkan pada hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah:

دَعَ مِن اللَيْلِ بَهَا وَتَعَهَدْوا صِيَامَ نِهارَها


Artinya:
"Apabila sampai pada malam Nisfu Syaban, maka shalatlah pada malam harinya dan berpuasalah pada siang harinya." (HR. Ibnu Majah, No. 1378)

Berapa Hari Boleh Melaksanakan Puasa Nisfu Syaban?

Rasulullah SAW dikenal sering berpuasa di bulan Syaban lebih banyak dibanding bulan lainnya, sebagaimana disebutkan dalam hadis Sayyidah Aisyah RA:

فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَهِ صَلَّى اللَهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اَسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلَا رَمَضَانَ وَمَارَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِيْ شَعْبَانَ


Artinya:
"Saya tidak pernah melihat Rasulullah melaksanakan ibadah puasa sebulan penuh kecuali di bulan Ramadan, dan tidak pernah melihat Rasulullah memperbanyak puasa dalam satu bulan selain bulan Syaban." (HR. Bukhari)

Dari hadis ini, dapat disimpulkan bahwa Rasulullah SAW memang memperbanyak puasa di bulan Syaban , tetapi tidak diwajibkan. Oleh karena itu, boleh berpuasa Nisfu Syaban hanya 1 hari, karena sifatnya sunnah dan tidak ada larangan spesifik untuk melakukannya.

Terdapat perbedaan pendapat mengenai apakah boleh berpuasa setelah tanggal 15 Syaban?

Dalam hadis yang lain riwayat Usamah bin Zaid, beliau bertanya kepada Rasulullah SAW tentang puasa bulan Sya’ban. Rasulullah SAW menjelaskan bulan Sya’ban adalah bulan yang sering diabaikan oleh umat Islam, padahal merupakan waktu yang baik untuk berpuasa.

Imam An-Nawawi dalam Al-Majmû' Syarhul Muhaddzab (juz VI, h. 386) menjelaskan bahwa Rasulullah SAW sering berpuasa di bulan Syaban dalam jumlah yang tidak ditentukan. Oleh karena itu, umat Islam boleh berpuasa pada sebagian atau seluruh hari di bulan Syaban, termasuk hanya pada tanggal 15.

Apakah Boleh Puasa Nisfu Syaban 1 Hari Saja?

Berdasarkan berbagai riwayat hadis di atas, dapat disimpulkan bahwa puasa Nisfu Syaban memang dilakukan pada siang hari tanggal 15 Syaban, dan tidak ada larangan untuk berpuasa hanya satu hari.

Pada tahun 2025 ini, puasa Nisfu Syaban jatuh pada Jumat, 14 Februari 2025 menurut kalender Masehi.
Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama terkait puasa setelah Nisfu Syaban (setelah tanggal 15 Syaban). Sebagian ulama melarangnya, sementara sebagian lainnya membolehkannya dengan syarat tertentu.

Syekh Wahbah al-Zuhaili dalam kitabnya Fiqhul Islami wa Adillatuhu menjelaskan:
"Ulama mazhab Syafii mengatakan, puasa setelah Nisfu Syaban diharamkan kecuali jika seseorang telah terbiasa berpuasa sebelumnya, seperti puasa Senin-Kamis, puasa Daud, puasa qadha, nadzar, atau kafarah."

Dalil yang digunakan adalah hadis:
"Apabila telah melewati Nisfu Syaban, janganlah kalian berpuasa."

Namun, ulama mazhab Hanbali dan sebagian lainnya tidak mengamalkan hadits ini karena dianggap lemah oleh Imam Ahmad.
Menurut mayoritas ulama, termasuk Ibnu Hajar al-'Asqalani dalam Fathul Bari, puasa setelah Nisfu Syaban tetap diperbolehkan, terutama bagi orang yang sudah terbiasa berpuasa sebelumnya.

"Mayoritas ulama membolehkan puasa sunnah setelah Nisfu Syaban dan mereka melemahkan hadits larangan puasa setelah Nisfu Syaban."

Oleh karena itu, jika seseorang telah terbiasa menjalankan puasa sunnah seperti puasa Senin-Kamis, puasa Ayyamul Bidh, atau puasa Daud, maka tidak ada larangan untuk tetap berpuasa setelah tanggal 15 Syaban. Begitu pula bagi mereka yang ingin mengqadha puasa Ramadan.

Tata Cara Puasa Nisfu Syaban

Tata cara pelaksanaan puasa Nisfu Syaban sama seperti puasa sunnah lainnya. Berikut langkah-langkahnya:

1. Membaca Niat Puasa

Sebelum memulai puasa, seorang Muslim dianjurkan membaca niat. Niat ini bisa diucapkan pada malam hari sebelum Subuh:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ لِلّٰهِ تَعَالٰى


"Saya niat puasa sunnah besok karena Allah Ta’ala."

2. Makan Sahur

Sahur dianjurkan sebelum waktu Subuh, sebagaimana hadits Rasulullah SAW:
"Makan sahurlah kalian, karena dalam sahur terdapat keberkahan." (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Menahan Diri dari Hal yang Membatalkan Puasa

Seperti puasa lainnya, saat menjalankan puasa Nisfu Syaban, seseorang harus menahan diri dari makan, minum, serta segala hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.

4. Berbuka Puasa

Ketika azan Maghrib berkumandang, dianjurkan untuk segera berbuka dengan makanan ringan seperti kurma atau air putih, sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Puasa Nisfu Syaban adalah ibadah sunnah yang dianjurkan berdasarkan berbagai hadits. Tidak ada larangan untuk menjalankan puasa hanya satu hari, yakni pada tanggal 15 Syaban. Selain itu, puasa setelah Nisfu Syaban diperbolehkan bagi mereka yang sudah terbiasa melakukan puasa sunnah sebelumnya. Oleh karena itu, umat Islam dapat menjalankan puasa ini sebagai bentuk ketakwaan dan persiapan menyambut bulan suci Ramadan.

Demikianlah penjelasan mengenai puasa Nisfu Syaban. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menjadi panduan bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah puasa dengan lebih

(wid)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2354 seconds (0.1#10.140)