Kisah Nabi Yusuf, Cerita Terindah dalam Al-Qur'an (2)
A
A
A
Sebelumnya Syeikh Ahmad Al-Mishri, ulama Mesir yang menetap di Jakarta telah mengulas kisah Nabi Yusuf 'Alaihis Salam (AS) waktu kecil bermimpi melihat 11 bintang, matahari dan bulan, bersujud kepadanya. Hingga akhirnya saudara-saudaranya membencinya dan membuangnya ke sumur.
Ketika Nabi Yusuf kecil dibuang ke sumur, sekelompok kabilah menemukannya dan menjualnya ke sebuah pasar di Mesir dengan harga yang sangat murah. Lalu Al-Azis Perdana Menteri Mesir membeli Yusuf kecil dan memberinya tempat tinggal di Istana Raja Mesir.
Sang Raja Mesir meminta istrinya agar memuliakan Yusuf dengan baik karena usianya yang masih kecil. Kemudian Allah Ta'ala menganugerahkan ketampanan yang luar biasa kepada Nabi Yusuf. Istri Al-Azis bernama Zulaikha pun jatuh cinta kepada Nabi Yusuf, lalu setan membisikinya agar melakukan sesuatu yang keji.
Saat itu Zulaikha tak kuasa menahan hasratnya hingga memanggil Nabi Yusuf yang saat itu sudah dewasa dengan mengatakan 'kemarilah mendekat padaku'. Nabi Yusuf pun berdoa kepada Allah, "Aku berlindung kepada Allah karena Tuanku telah memperlakukanku dengan baik. Sesungguhnya orang yang zalim tidak akan beruntung."
Lalu Nabi Yusuf lari menolak ajakan Zulaikha. Ketika berusaha lari, Zulaikha menarik gamis bagian belakang Nabi Yusuf hingga robek. Saat Nabi Yusuf membuka pintu untuk keluar, Beliau mendapati Al-Aziz (suami Zulaikha) berada di depan pintu.
Betapa terkejutnya Al-Aziz melihat kejadian itu. Di tengah situasi itu, Zulaikha menuduh Nabi Yusuf berbuat jahat dan ingin memperlakukanku demikian. "Dia telah menggodaku, sedangkan aku tidak mau melakukan itu," kata Zulaikha di hadapan suaminya.
Lalu datanglah seorang memberikan kesaksian untuk mencari tahu siapa yang bersalah di antara mereka. Saksi itu berkata, jika gamisnya robek dari depan berarti Yusuf tidak mau, tetapi kalau robeknya dari belakang berarti Zulaikha yang menginginkan perbuatan keji itu. Akhirnya diketahui bahwa gamis yang robek itu di bagian belakangnya.
Al-Azis memiliki sifat tidak cemburu atas apa yang dilakukan istrinya. Dia hanya mengatakan kepada Nabi Yusuf agar diam dan jangan berbicara itu lagi. Disebutkan, tanda kebesaran Allah kepada Nabi Yusuf sehingga beliau menolak ajakan Zulaikha, yaitu:
1. Melihat rupa Nabi Ya'qub (ayah Nabi Yusuf) di depannya, sehingga beliau takut.
2. Melihat Malaikat di depannya.
3. Ada tulisan di depannya agar tidak melakukan demikian.
Setelah itu tersebarlah berita bahwa istri Al-Azis menggoda pelayannya (Nabi Yusuf). Lalu Zulaikha mengatakan kepada para perempuan di Mesir: "Kalian berbicara demikian karena tidak melihat ketampanannya. Akhirnya diundanglah perempuan bangsawan untuk menghadiri jamuan makan di istana. Hidangam makanan, minuman, buah-buahan lengkap dengan pisaunya disiapkan untuk mereka.
Ketika Nabi Yusuf lewat di tengah jamuan makan itu, para perempuan itu tak sadar mengiris jemari tangannya karena terpesona dengan rupa dan ketampanan Nabiyullah Yusuf. Mereka mengatakan, "Maha Suci Allah, ini bukan manusia tapi Malaikat."
Lalu Zulaikha berkata, "Inilah yang menyebabkanku menggodanya untuk melakukan hal yang diinginkan." Setelah itu, Nabi Yusuf pun dipenjara.
Pada masa itu, budak yang memandang dan melakukan perbuatan keji terhadap istri majikannya maka hukumannya harus dibunuh. Namun, tidak demikian dengan Nabi Yusuf. Alasannya adalah karena Al-Azis tahu Nabi Yusuf bukan orang yang bersalah. Kemudian, istri Al-Azis meminta Nabi Yusuf dihukum penjara agar keluar nanti Nabi Yusuf berubah pikiran.
Ada yang menarik ketika Nabi Yusuf berada di penjara. Beliau bertemu dua pelayan raja yang juga mendekam. Keduanya mengetahui Nabi Yusuf adalah orang saleh. Ketika keduanya bermimpi di penjara, Nabi Yusuf diminta menakwilkan mimpinya.
Salah seorang menceritakan mimpinya kepada nabi Yusuf: "Aku bermimpi memeras anggur yang akan kujadikan khamar. Lalu Nabi Yusuf menerangkan arti mimpi itu: "Bergembiralah engkau. Sebentar lagi kau akan dibebaskan dari penjara dan diterima sebagai kepala bagian minuman Raja karena tuduhan terhadapmu tidak terbukti.
Seorang lagi menceritakan menceritakan mimpinya: "Aku bermimpi membawa kue di atas kepalaku, ketika itulah seekor burung datang memakan kue itu." Nabi Yusuf pun berkata: "Sayang sekali, engkau akan mengalami nasib buruk, tuduhan terhadapmu terbukti. Engkau akan dihukum mati di tiang salib. Mayatmu akan dimakan burung mulai dari kepalamu."
Beberapa hari kemudian tafsir mimpi yang dijelaskan Nabi Yusuf itu terbukti kebenarannya. [Baca Juga: Kisah Nabi Yusuf, Cerita Terindah dalam Al-Qur'an]
(bersambung)
Ketika Nabi Yusuf kecil dibuang ke sumur, sekelompok kabilah menemukannya dan menjualnya ke sebuah pasar di Mesir dengan harga yang sangat murah. Lalu Al-Azis Perdana Menteri Mesir membeli Yusuf kecil dan memberinya tempat tinggal di Istana Raja Mesir.
Sang Raja Mesir meminta istrinya agar memuliakan Yusuf dengan baik karena usianya yang masih kecil. Kemudian Allah Ta'ala menganugerahkan ketampanan yang luar biasa kepada Nabi Yusuf. Istri Al-Azis bernama Zulaikha pun jatuh cinta kepada Nabi Yusuf, lalu setan membisikinya agar melakukan sesuatu yang keji.
Saat itu Zulaikha tak kuasa menahan hasratnya hingga memanggil Nabi Yusuf yang saat itu sudah dewasa dengan mengatakan 'kemarilah mendekat padaku'. Nabi Yusuf pun berdoa kepada Allah, "Aku berlindung kepada Allah karena Tuanku telah memperlakukanku dengan baik. Sesungguhnya orang yang zalim tidak akan beruntung."
Lalu Nabi Yusuf lari menolak ajakan Zulaikha. Ketika berusaha lari, Zulaikha menarik gamis bagian belakang Nabi Yusuf hingga robek. Saat Nabi Yusuf membuka pintu untuk keluar, Beliau mendapati Al-Aziz (suami Zulaikha) berada di depan pintu.
Betapa terkejutnya Al-Aziz melihat kejadian itu. Di tengah situasi itu, Zulaikha menuduh Nabi Yusuf berbuat jahat dan ingin memperlakukanku demikian. "Dia telah menggodaku, sedangkan aku tidak mau melakukan itu," kata Zulaikha di hadapan suaminya.
Lalu datanglah seorang memberikan kesaksian untuk mencari tahu siapa yang bersalah di antara mereka. Saksi itu berkata, jika gamisnya robek dari depan berarti Yusuf tidak mau, tetapi kalau robeknya dari belakang berarti Zulaikha yang menginginkan perbuatan keji itu. Akhirnya diketahui bahwa gamis yang robek itu di bagian belakangnya.
Al-Azis memiliki sifat tidak cemburu atas apa yang dilakukan istrinya. Dia hanya mengatakan kepada Nabi Yusuf agar diam dan jangan berbicara itu lagi. Disebutkan, tanda kebesaran Allah kepada Nabi Yusuf sehingga beliau menolak ajakan Zulaikha, yaitu:
1. Melihat rupa Nabi Ya'qub (ayah Nabi Yusuf) di depannya, sehingga beliau takut.
2. Melihat Malaikat di depannya.
3. Ada tulisan di depannya agar tidak melakukan demikian.
Setelah itu tersebarlah berita bahwa istri Al-Azis menggoda pelayannya (Nabi Yusuf). Lalu Zulaikha mengatakan kepada para perempuan di Mesir: "Kalian berbicara demikian karena tidak melihat ketampanannya. Akhirnya diundanglah perempuan bangsawan untuk menghadiri jamuan makan di istana. Hidangam makanan, minuman, buah-buahan lengkap dengan pisaunya disiapkan untuk mereka.
Ketika Nabi Yusuf lewat di tengah jamuan makan itu, para perempuan itu tak sadar mengiris jemari tangannya karena terpesona dengan rupa dan ketampanan Nabiyullah Yusuf. Mereka mengatakan, "Maha Suci Allah, ini bukan manusia tapi Malaikat."
Lalu Zulaikha berkata, "Inilah yang menyebabkanku menggodanya untuk melakukan hal yang diinginkan." Setelah itu, Nabi Yusuf pun dipenjara.
Pada masa itu, budak yang memandang dan melakukan perbuatan keji terhadap istri majikannya maka hukumannya harus dibunuh. Namun, tidak demikian dengan Nabi Yusuf. Alasannya adalah karena Al-Azis tahu Nabi Yusuf bukan orang yang bersalah. Kemudian, istri Al-Azis meminta Nabi Yusuf dihukum penjara agar keluar nanti Nabi Yusuf berubah pikiran.
Ada yang menarik ketika Nabi Yusuf berada di penjara. Beliau bertemu dua pelayan raja yang juga mendekam. Keduanya mengetahui Nabi Yusuf adalah orang saleh. Ketika keduanya bermimpi di penjara, Nabi Yusuf diminta menakwilkan mimpinya.
Salah seorang menceritakan mimpinya kepada nabi Yusuf: "Aku bermimpi memeras anggur yang akan kujadikan khamar. Lalu Nabi Yusuf menerangkan arti mimpi itu: "Bergembiralah engkau. Sebentar lagi kau akan dibebaskan dari penjara dan diterima sebagai kepala bagian minuman Raja karena tuduhan terhadapmu tidak terbukti.
Seorang lagi menceritakan menceritakan mimpinya: "Aku bermimpi membawa kue di atas kepalaku, ketika itulah seekor burung datang memakan kue itu." Nabi Yusuf pun berkata: "Sayang sekali, engkau akan mengalami nasib buruk, tuduhan terhadapmu terbukti. Engkau akan dihukum mati di tiang salib. Mayatmu akan dimakan burung mulai dari kepalamu."
Beberapa hari kemudian tafsir mimpi yang dijelaskan Nabi Yusuf itu terbukti kebenarannya. [Baca Juga: Kisah Nabi Yusuf, Cerita Terindah dalam Al-Qur'an]
(bersambung)
(rhs)