Siap-siap Iktikaf, Begini Panduan dan Adab-adabnya

Sabtu, 22 Maret 2025 - 05:00 WIB
loading...
Siap-siap Iktikaf, Begini...
Memasuki 10 hari terakhir Ramadan, umat Islam dianjurkan melakukan iktikaf untuk memperoleh kebaikan dan mencari Lailatul Qadar, dan agar iktikaf ini sesuai sunnah, ada panduan dan adab-adabnya yang harus diperhatikan. Foto ilustrasi/youtube
A A A
Memasuki 10 hari terakhir Ramadan , umat Islam dianjurkan melakukan iktikaf untuk memperoleh kebaikan dan mencari Lailatul Qadar. Agar iktikaf ini sesuai sunnah, ada panduan dan adab-adabnya yang harus diperhatikan.

Iktikaf hanya boleh dilakukan di masjid, berdasarkan firman Allah:

وَلَا تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ


“… (Tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri’tikaf dalam masjid…” [ QS Al-Baqara : 187]

Juga karena Rasulullah SAW selalu beri’tikaf di dalamnya. Syaikh Abdul Azhim bin Badawai al-Khalafi dalam kitab "Al-Wajiiz fii Fiqhis Sunnah wal Kitaabil Aziiz" yang diterjemahkan Team Tashfiyah LIPIA menjadi "Panduan Fiqih Lengkap" (Ibnu Katsir, Ramadhan 1428 – September 2007M) mengatakan disunnahkan bagi orang yang iktikaf untuk menyibukkan diri dengan segala bentuk ketaatan kepada Allah, seperti salat, membaca al-Quran, mengucapkan tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir, beristighfar, membaca salawat atas Rasulullah, berdo’a, menuntut ilmu dan yang lainnya.

Di sisi lain dimakruhkan bagi mereka untuk menyibukkan diri dengan hal-hal yang tidak bermanfaat, baik itu berupa perbuatan atau perkataan. Begitu juga dengan menahan diri untuk tidak berbicara karena menganggap hal tersebut sebagai salah bentuk pendekatan diri kepada Allah.

Dibolehkan bagi orang yang beriktikaf untuk keluar dari tempatnya karena ada kebutuhan yang mendesak, begitu juga dibolehkan bagi mereka untuk menyisir dan mencukur rambut, memotong kuku serta membersihkan badan. Iktikaf seseorang akan batal jika ia keluar dari tempat iktikafnya tanpa ada kebutuhan yang mendesak dan juga jika ia melakukan hubungan badan.


Adab-adab Melaksanakan Iktikaf

Di hari-hari terakhir Ramadan, banyak umat Muslim bersiap dan berbondong-bondong melaksanakan iktikaf . Masjid-masjid akan penuh dihadiri orang-orang yang beriktikaf tersebut. Sebagai tempat suci, masjid menempati kedudukan yang tinggi sebagai tempat terbaik dan yang mulia. Karena itu, hendaknya seorang muslim yang berada di dalam masjid memperhatikan adab-adabnya.

Dalam kitab 'Min Aadaabi al-Masajid', karya Abdullah bin Ahmad al-Alafah al-Ghamidiy menjelaskan tentang adab-adab yang harus diperhatikan ketika berada di dalam masjid. Di antaranya:

1. Menjaga pakaian, badan dan mulut dari bau yang tidak sedap

Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ أَكَلَ ثُومًا أَوْ بَصَلًا فَلْيَعْتَزِلْنَا أَوْ قَالَ فَلْيَعْتَزِلْ مَسْجِدَنَا وَلْيَقْعُدْ فِي بَيْتِهِ


"Barangsiapa memakan bawang putih atau bawang merah, maka hendaklah ia menyingkir dari kami. Atau beliau bersabda “Menjauhi masjid kami dan hendaknya ia duduk saja di rumahnya” (HR. Bukhari dan Muslim)

مَنْ أَكَلَ اَلْبَصَلَ وَالثُّومَ وَالْكُرَّاثَ – فَلاَ يَقْرَبَنَّ مَسْجِدَنَا فَإِنَّ الْمَلاَئِكَةَ تَتَأَذَّى مِمَّا يَتَأَذَّى مِنْهُ بَنُو آدَمَ


“Barangsiapa memakan bawang merah, bawang putih atau bawang bakung maka janganlah ia mendekati masjid kami. Karena malaikat juga merasa tertenggu dengan apa-apa yang membuat bani Adam merasa terganggu” (HR. Muslim)

2. Saat memasukinya berdoa memohon dibukakan pintu rahmatnya dan saat keluar darinya berdoa memohon karunianya

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda;

إِذَا دَخَلَ أَحَدُكُمُ الْمَسْجِدَ فَلْيَقُلِ اللَّهُمَّ افْتَحْ لِى أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ. وَإِذَا خَرَجَ فَلْيَقُلِ اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ


“Apabila salah seorang di antara kalian masuk Masjid, maka hendaklah ia mengucapkan, “Ya Allah bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu. Dan apabila ia keluar, maka hendaknya ia mengucapkan, “Ya Allah sesungguhnya Aku memohon kepada-Mu dari karunia-Mu” (HR. Muslim)

3.Menjaga diri dari tindakan menyekutukan Allah SWT

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:

وَأَنَّ الْمَسَاجِدَ لِلَّهِ فَلَا تَدْعُوا مَعَ اللَّهِ أَحَدًا


“Dan sesungguhnya mesjid-mesjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah” ( QS. al-Jin: 18)

4.Mengenakan pakaian yang suci, bersih, dan menutup aurat

Allah Ta'ala berfirman:

يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ


“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid…”(Qs. al-A”raf: 31)

5. Melakukan salat dua rakaat tahiyatul masjid sebelum duduk

Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda

إِذَا دَخَلَ أَحَدُكُمْ الْمَسْجِدَ فَلَا يَجْلِسْ حَتَّى يُصَلِّيَ رَكْعَتَيْنِ


“Apabila salah seorang di antara kalian masuk masjid maka janganlah ia duduk hingga ia shalat dua rakaat” (HR. Bukhari)

Dalam riwayat lain: “Apabila salah seorang di antara kalian masuk masjid maka hendaklah ia salat dua rakaat sebelum ia duduk” (HR. Muslim)

6. Memanfaatkan waktu antara azan dan iqomah untuk salat atau berdoa

Dari Abdullah bin Mughaffal, ia berkata, Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda

بَيْنَ كُلِّ أَذَانَيْنِ صَلَاةٌ بَيْنَ كُلِّ أَذَانَيْنِ صَلَاةٌ ثُمَّ قَالَ فِي الثَّالِثَةِ لِمَنْ شَاءَ


“Antara setiap dua azan (azan dan iqomah) ada kesempatan mengerjakan shalat, Antara setiap dua adzan (adzan dan iqomah) ada kesempatan mengerjakan salat. Kemudian, beliau mengatakan pada kali ketiganya, “Bagi siapa yang mau.” (HR. Bukhari)

(wid)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1510 seconds (0.1#10.24)