Itikaf dan Kekuatan Zikir di Akhir Ramadan

Minggu, 07 April 2024 - 04:04 WIB
loading...
Itikaf dan Kekuatan...
Ustaz Muhammad Taufiq AB Foto masdarul/SINDOnews
A A A
Ustaz Muhammad Taufiq AB mengajak jamaah untuk memperbanyak zikir , khususnya di akhir Ramadan . Zikir mempunyai kekuatan yang luar biasa dalam kehidupan manusia. “Perlu kita ingat bersama bahwa manfaat zikir itu sangat powerful,” ungkapnya saat tausiah itikaf di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.

Berzikir di kala Ramadan tentu memiliki manfaat yang luar biasa. Terlebih, bulan ini juga merupakan bulan pembersihan atau syahrul mutahar. Artinya, umat muslim menjalankan ibadah pada bulan ini dengan porsi yang meningkat daripada umumnya.

“Tidak ada bulan di mana orang salat lebih banyak daripada bulan Ramadan. Orang sedekah, membaca Al-Qur’an, menolong sesama, rata-rata lebih banyak dilakukan ketika Ramadan,” terangnya.
Ibadah, Ilmu, dan Adab.

Diketahui, zikir dapat menenangkan perasaan hati saat dalam keadaan resah, gelisah, khawatir bahkan juga stres. Zikir merupakan cara terbaik untuk menghindari dan mengobati perasaan hati yang tak tenang untuk mengarahkan hati menjadi tenang.

Ustaz Taufiq mengajak para jamaah untuk menghabiskan sisa waktu Ramadan ini dengan beribadah. Akan tetapi, kata dia, beribadah dalam hal ini juga harus menerapkan ilmu dan adab.

“Sebab ibadahnya orang berilmu dan tidak berilmu itu beda. Kita membutuhkan ilmu untuk mempelajari Al-Qur’an, untuk berzikir,” ujarnya.

Pada akhir tausiahnya, Ustaz Taufiq juga mengajak para jamaah untuk senantiasa menyegerakan bertaubat. Secara rutin, taubat bisa dimulai dengan berzikir dan memperbaiki ibadah wajib. “Mari kita semua bertaubat, bertaubat yang rutin. Hati yang tersesat harus berzikir. Berzikir yang banyak itu penting, tetapi berzikir berkualitas juga akan lebih baik,” sambungnya.

Kegiatan Rutin

Iktikaf inni menjadi agenda rutin Unair setiap Ramadhan. Kali ini iktikaf bersama terlaksana Jumat-Sabtu (5-6/4/2024), di Masjid Ulul Azmi, Kampus MERR-C Unair.

Rektor Unair, Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak mengatakan, itikaf bersama ini bertujuan mengajak para sivitas akademika UNAIR untuk bersama-sama menjemput Lailatul Qadar.

“Kami ingin mencoba untuk bagaimana caranya supaya para civitas academica ini bisa itikaf dan menjemput Lailatul Qadar. Mengikuti kajian-kajian kajian dengan harapan mengurangi keresahan,” ujarnya.

Menurut Prof Nasih, acara itikaf bersama yang UNAIR gagas sejak belasan tahun lalu ini menjadi salah satu inovasi baru di bidang keagamaan. Pasalnya, masih belum banyak kegiatan itikaf terlaksana di lingkungan akademis.

“Kepeloporan kita diikuti banyak orang. Ini adalah bagian dari proses yang harus kita dorong bersama. Bahwa dalam proses beragama pun harus ada inovasi seperti itikaf ini,” tutur Guru Besar FEB UNAIR ini.

Lebih lanjut, Prof Nasih menyebut itikaf ini menjadi salah satu wujud ibadah dan kebaikan di bulan Ramadan. Oleh karena itu, ia berharap, itikaf bersama ini akan terus berlanjut hingga Ramadan berikutnya. “Sekali lagi tentu hal yang baik ini perlu dilanjutkan terus karena manfaatnya juga pasti banyak. Seperti halnya itikaf ini,” ucapnya.

(wid)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2529 seconds (0.1#10.140)