Menuntut Ilmu Memang Sulit, Ini Nasehat Imam Al-Bukhari

Senin, 04 Mei 2020 - 16:15 WIB
loading...
Menuntut Ilmu Memang Sulit, Ini Nasehat Imam Al-Bukhari
Jalaluddin As-Suyuthi dalam kitab Tadribur Rawi mengutip sebuah kisah tentang nasihat Imam Al-Bukhari. Foto/Ist
A A A
MENUNTUT ilmu bukanlah perkara mudah dan sederhana. Butuh pengorbanan dan kesabaran tingkat tinggi untuk menguasainya.

Selain itu, godaan dalam proses mencari ilmu juga cukup banyak, beraneka ragam, dan datang silih berganti; baik godaan dari luar maupun dalam diri sendiri. Kesuksesan seorang pelajar sangat ditentukan oleh sejauh mana dia mampu mengusir setiap godaan ini.

Jalaluddin As-Suyuthi dalam kitab Tadribur Rawi mengutip sebuah kisah tentang nasihat Imam Al-Bukhari kepada seorang murid yang ingin belajar hadis kepadanya.

Singkat kata, imam hadis ini mengatakan, jika kamu ingin menjadi ahli hadis yang sempurna, kamu mesti menulis empat hal. Empat hal ini tidak sempurna kecuali dengan empat perkara.

Apabila telah menyempurnakan empat perkara ini, kamu akan diberikan empat keuntungan sekaligus diuji dengan empat cobaan.

Bila kamu lulus dari empat ujian tersebut, Allah SWT akan memberimu empat ganjaran di dunia dan di akhirat. Jabaran dari empat hal yang saling berkaitan itu adalah sebagai berikut:

Menuntut ilmu tidak sempurna kecuali seseorang menguasai empat bidang: mahir baca-tulis, mengerti bahasa, menguasai ilmu sharaf, dan ilmu nahwu (gramtikal). Kemampuan ini harus dibarengi dengan karunia Allah: kesehatan, kemampuan, keuletan, dan hafalan.

Apabila empat hal ini berjalan dengan baik, dia akan diberikan empat keuntungan: keluarga, anak, harta, dan domisili.

Tapi seketika itu pula dia akan diuji dengan empat ujian: musuhnya dengki, celaaan sahabatnya, makian dari orang bodoh, dan keirian ulama.

Jika seseorang berhasil melewati ujian ini, di dunia dia akan memperoleh empat kebaikan: semakin qana’ah, keyakinanya meningkat, merasakan nikmatnya ilmu, dan kenikmatan hidup.

Kelak di akhirat, Allah SWT akan memuliakannya dengan empat kesempatan: dapat memberikan syafaat kepada siapa yang dia inginkan, berhak memberi minum kepada siapa pun dari telaga Nabi Muhammad SAW, dinaungi bayangan Arasy, dan diposisikan di surga paling tinggi, di samping surga para Nabi.”

Jalaluddin as-Suyuthi gelar lengkapnya adalah Abdurrahman bin Kamaluddin Abu Bakr bin Muhammad bin Sabiquddin, Jalaluddin al-Misri as-Suyuthi asy-Syafi'i al-Asy'ar. Beliau lahir di Mesir 1445 (849H) - wafat 1505 (911H).
(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1280 seconds (0.1#10.140)