Bersabarlah dalam Menghadapi Ketetapan Allah Ta'ala
loading...
A
A
A
Karena itu, menghadapi pandemi ini, maka syariat menuntun agar selalu bersabar. Setiap ujian kesusahan akan disusuli selepasnya dgn kesenangan dan kebahagiaan. Oleh karena itu, ada hikmah dari datangnya covid-19 ini.
Hikmah yang bisa kita petik, antara lain : membuat hati menjadi kuat, menghapus dosa, memutus perasaan bangga diri, menghilangkan kesombongan , menyadarkan kelalaian, menghidupkan zikir, mendatangkan doa orang-orang saleh, membuat orang yang fokus kepada dunia tersadar, dan membuat hati menjadi lembut.
Musibah wabah yang kita hadapi ini membuat kita kembali mengoreksi bagaimana hubungan seorang hamba dengan Allah Ta'ala.
Membuat kita tulus menghadapkan diri pada-Nya semata. Memperbaiki tawakkal kepada-Nya. Dan memutus harapan kepada selain-Nya.
(Baca juga : PT KAI juga Larang Pemakaian Masker Scuba di Kereta Jarak Jauh )
Di dalam sebuah hadis disebutkan:
مَا يَزَالُ الْبَلاَءُ بِالْمُؤْمِنِ وَالْمُؤْمِنَةِ فِى نَفْسِهِ وَوَلَدِهِ وَمَالِهِ حَتَّى يَلْقَى اللَّهَ وَمَا عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ
“Ujian selalu bersama dengan orang beriman lelaki dan perempuan, baik di dalam diri, anak dan hartanya, sampai dia bertemu dengan Allah dalam keadaan tidak mempunyai satu kesalahanpun." (HR.Tirmidzi ).
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata :
فلولا أنه سبحانه يداوي عباده بأدوية المحن ، والابتلاء لطغوا ، وبغوا ، وعتوا
“Kalaulah Allah Subhanahu tidak mengobati hamba-Nya dengan obat berupa ujian dan musibah, pastilah tak akan sembuh penyakit sombong, congkak, dan melampaui batas.”
(Baca juga : 1,23 Juta Pedagang Mungil Dikasih Utangan dari Pusat Investasi Pemerintah )
Allah Ta'ala berfirman :
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا ﴿١٠﴾يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُم مِّدْرَارًا ﴿١١﴾ وَيُمْدِدْكُم بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَل لَّكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَل لَّكُمْ أَنْهَارًا ﴿١٢﴾ مَّا لَكُمْ لَا تَرْجُونَ لِلَّـهِ وَقَارًا ﴿١٣﴾ وَقَدْ خَلَقَكُمْ أَطْوَارًا ﴿١٤﴾
“Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai. Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah? Padahal Dia sesungguhnya telah menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan kejadian.” (QS. Nuh: 14)
Hendaknya manusia memohon kepada Allah. Tidak menaruh harapan kepada manusia. Kalau kita senantiasa beristighfar, memohon ampun kepada Allah, maka Allah kirimkan kenikmatan-kenikmatan. Allah akan mencabut bala ini. Tapi sebagian kita bersandar dengan taktik dan kepandaian dia menghadapi corona.
(Baca juga : Pilkada Langsung Dilaksanakan dengan Minus Moral Politik )
Muslimah, eetiap ujian atau musibah adalah kehendak Allah Ta'ala. Sebab itu, langkah awal yang dilakukan adalah mengembalikan semua urusan pada Allah. Bukan berharap kepada sesama manusia. Allah menjadikan kehidupan ini imtihan (ujian) kepada semua hamba-Nya. Ujian didatangkan agar kalangan hamba yang bersabar mendapat balasan baik daripada hamba yang tidak bersabar.
Wallahu 'Alam
Hikmah yang bisa kita petik, antara lain : membuat hati menjadi kuat, menghapus dosa, memutus perasaan bangga diri, menghilangkan kesombongan , menyadarkan kelalaian, menghidupkan zikir, mendatangkan doa orang-orang saleh, membuat orang yang fokus kepada dunia tersadar, dan membuat hati menjadi lembut.
Musibah wabah yang kita hadapi ini membuat kita kembali mengoreksi bagaimana hubungan seorang hamba dengan Allah Ta'ala.
Membuat kita tulus menghadapkan diri pada-Nya semata. Memperbaiki tawakkal kepada-Nya. Dan memutus harapan kepada selain-Nya.
(Baca juga : PT KAI juga Larang Pemakaian Masker Scuba di Kereta Jarak Jauh )
Di dalam sebuah hadis disebutkan:
مَا يَزَالُ الْبَلاَءُ بِالْمُؤْمِنِ وَالْمُؤْمِنَةِ فِى نَفْسِهِ وَوَلَدِهِ وَمَالِهِ حَتَّى يَلْقَى اللَّهَ وَمَا عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ
“Ujian selalu bersama dengan orang beriman lelaki dan perempuan, baik di dalam diri, anak dan hartanya, sampai dia bertemu dengan Allah dalam keadaan tidak mempunyai satu kesalahanpun." (HR.Tirmidzi ).
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata :
فلولا أنه سبحانه يداوي عباده بأدوية المحن ، والابتلاء لطغوا ، وبغوا ، وعتوا
“Kalaulah Allah Subhanahu tidak mengobati hamba-Nya dengan obat berupa ujian dan musibah, pastilah tak akan sembuh penyakit sombong, congkak, dan melampaui batas.”
(Baca juga : 1,23 Juta Pedagang Mungil Dikasih Utangan dari Pusat Investasi Pemerintah )
Allah Ta'ala berfirman :
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا ﴿١٠﴾يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُم مِّدْرَارًا ﴿١١﴾ وَيُمْدِدْكُم بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَل لَّكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَل لَّكُمْ أَنْهَارًا ﴿١٢﴾ مَّا لَكُمْ لَا تَرْجُونَ لِلَّـهِ وَقَارًا ﴿١٣﴾ وَقَدْ خَلَقَكُمْ أَطْوَارًا ﴿١٤﴾
“Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai. Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah? Padahal Dia sesungguhnya telah menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan kejadian.” (QS. Nuh: 14)
Hendaknya manusia memohon kepada Allah. Tidak menaruh harapan kepada manusia. Kalau kita senantiasa beristighfar, memohon ampun kepada Allah, maka Allah kirimkan kenikmatan-kenikmatan. Allah akan mencabut bala ini. Tapi sebagian kita bersandar dengan taktik dan kepandaian dia menghadapi corona.
(Baca juga : Pilkada Langsung Dilaksanakan dengan Minus Moral Politik )
Muslimah, eetiap ujian atau musibah adalah kehendak Allah Ta'ala. Sebab itu, langkah awal yang dilakukan adalah mengembalikan semua urusan pada Allah. Bukan berharap kepada sesama manusia. Allah menjadikan kehidupan ini imtihan (ujian) kepada semua hamba-Nya. Ujian didatangkan agar kalangan hamba yang bersabar mendapat balasan baik daripada hamba yang tidak bersabar.
Wallahu 'Alam
(wid)