Begini Tata Cara Salat Id di Rumah, Sendiri Maupun Berjamaah

Kamis, 07 Mei 2020 - 15:42 WIB
loading...
Begini Tata Cara Salat Id di Rumah, Sendiri Maupun Berjamaah
Pada saat pandemi salat id bisa dilakukan di rumah. Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
HUKUM salat Idul Fitri adalah sunnah muakkadah (sangat dianjurkan). Dai kondang, Ustaz Abdul Somad (UAS) mengatakan bahwa boleh melakukan salat Idul Fitri sendirian di rumah. Fatwa UAS ini didasarkan pada pendapat Imam Syafi'i yang dituturkan oleh murid yang bernama Imam Al-Muzani.

"Boleh salat Idul Fitri, Idul Adha satu orang. Pagi Idul Fitri, enggak bisa pulang kampung, sendirian di rumah kos-kosan, salat Idul Fitri sendiri," kata Abdul Somad, pada kanal YouTube Ustadz Abdul Somad Official, Selasa (21/4/2020).

Sebelumnya Pimpinan dan Pendiri Lembaga Pengembangan Da'wah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah Cirebon, Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya, juga menjelaskan di tengah wabah corona, umat Islam bisa mengerjakan salat Idul Fitri di rumah masing-masing.

Salat Id di rumah itu, tidak perlu ada khutbah. "Lakukan seperti salat subuh," katanya. ( )

UAS menambahkan bahwa salat Id sah dilakukan dengan berjamaah empat orang. "Imam bapak, (makmumnya) istri, anak, keponakan, ayah, ibu, pembantu, salat di rumah," ujarnya.

Empat itu, menurut UAS, adalah batas minimal lebih dari batas jumlah minimal jamak. "Jamak itu, satu mufrad, dua musana, tiga jamak. Lebih dari jamak, empat. Makmum tiga dan imam satu. Tidak ada alasan untuk tidak salat Idul Fitri dan Idul Adha," imbuhnya.

UAS juga menjelaskan bahwa khutbah salat Idul Fitri sama dengan salat Jumat. Ia menjelaskan lima rukun khutbah.

"Berdiri, takbir. (pertama) hamdulillah. Habis hamdallah, selawat. Allahumma salli ala sayyidina muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad. Habis itu ayat Al-Quran. Ya ayyuhalladzina amanut taqullaha. Enggak hafal, Qul huwallahu ahad allahu somad," tutur UAS.

Ia melanjutkan, "(Ketiga) wasiat taqwa. Ushikum wa nafsi bitaqwallah. Enggak bisa bahasa Arab. Ku wasiatkan kepada kamu semua takutlah kepada Allah ini musim Corona mudah-mudahan kita hari ini, mau pakai nangis."

"Duduk sebentar, khutbah kedua. Habis itu berdiri tegak lagi. Ulang lagi lima rukun khutbah. Habis itu berdoa," demikian Ustaz Abdul Somad.

Empat Rakaat
Memang, ada beberapa pendapat mengenai salat id sendiri karena terlambat atau pun sebab lain.

Taqiyuddin Abu Bakar Al-Hishni, dalam kitabnya Kifayatul Akhyar menjelaskan salat id dikerjakan secara berjamaah dengan sejumlah takbir sunah dan bacaan lantang (jahar) surat Al-Quran.

ويكبر في الأولى سبع تكبيرات غير تكبيرات الإحرام، وفي الثانية خمسا سوى تكبيرات القيام من السجود؟ روي أنه عليه الصلاة والسلام كان يكبر في الفطر والأضحى في الأولى سبعا قبل القراءة، وفي الثانية خمسا قبل القراءة رواه الترمذي

Artinya, “Seseorang bertakbir sebanyak tujuh kali pada rekaat pertama selain takbiratul ihram, dan lima kali pada rekaat kedua selain takbir berdiri dari sujud. Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bertakbir sebanyak tujuh kali sebelum membaca surat pada salat Idul Fitri dan Idul Adha, dan lima takbir pada rekaat kedua sebelum membaca surat, (HR At-Tirmidzi)”

Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani yang lebih dekat kepada madzhab Hanbali menganjurkan orang yang luput salat id berjamaah melakukan salat Id sendiri sebanyak empat rekaat.

فإن فاته جميع صلاة العيد استحب له قضاؤها وهو مخير في ذلك بين أن يصلي أربعا كصلاة الضحى بغير تكبير أو بتكبير كهيئتها، فيجمع أهله وأصحابه كل ذلك إليه، وله بذلك فضل كثير

Artinya, “Bila luput seluruh rangkaian salat Id, seseorang dianjurkan mengqadha salat Id. Ia boleh memilih salat empat rakaat seperti salat Dhuha dengan beberapa takbir sunah (setelah takbiratul ihram) atau tanpa takbir sunah (setelah takbiratul ihram) seperti lazimnya salat Dhuha. Lalu ia mengumpulkan seluruh anggota keluarga dan sahabatnya. Dengan demikian ia akan mendapatkan keutamaan yang banyak,” (Lihat Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, Al-Guniyah, [Tanpa keterangan tempat, Darul Kutub Al-Islamiyyah: tanpa catata tahun], juz II, halaman 128).

Para ulama berbeda pendapat perihal qadha salat Id itu sendiri dan perihal cara mengqadhanya. Ibnu Rusyd dalam Bidayatul Mujtahid mendokumentasi perbedaan pendapat di kalangan para ulama sebagai berikut:

Ulama berbeda pendapat perihal orang yang luput salat Id bersama imam. Sebagian ulama mengatakan, orang itu melakukan salat empat rekaat. Pendapat ini dipegang oleh Imam Ahmad dan Ats-Tsauri berdasarkan riwayat dari sahabat Ibnu Mas‘ud RA.

Sebagian ulama mengatakan, ia harus mengqadha salat dua rekaat dengan cara yang dilakukan imam, baca takbir dan baca surat dengan lantang (jahar) seperti yang dilakukan imam. Pendapat ini dipegang oleh Imam As-Syafi’i dan Abu Tsaur.
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2193 seconds (0.1#10.140)