Inilah Dua Keutamaan dari Sikap Istiqamah

Kamis, 22 Oktober 2020 - 07:01 WIB
loading...
Inilah Dua Keutamaan dari Sikap Istiqamah
Orang yang istiqamah akan mendapat penjagaan dan perlindungan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Foto ilustrasi/ist
A A A
Seorang yang istiqamah tidak akan menyia-nyiakan waktunya di dunia. Hari-harinya akan diisi dengan ibadah yang maksimal karena dia tahu bahwa dia akan ditanya tentang umurnya, tentang amalnya, dan tentang tubuhnya atau letih dan capeknya selama hidup di dunia.

Tentu buah dari istiqamah yang paling tinggi adalah ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah suka hamba-hamba yang istiqamah, amal yang istiqamah. Seperti kata Nabi Shallallahu alaihi wa sallam:

أَحَبَّ الْأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ أَدْوَمُهَا

“Amal yang paling dicintai Allah adalah yang pelakunya terus-menerus dalam mengerjakannya.” (HR. Muslim)

(Baca juga : Dahsyatnya Permusuhan Setan Terhadap Manusia dalam Perihal Pakaian )

Keistiqamahan itu akan mendatangkan kesudahan yang baik. Allah Ta'ala berfirman:

وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِينَ

“Kesudahan yang baik bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Qashash : 83)

Ada beberapa keutamaan yang akan didapat dari istiqamah. Menurut Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, dai alumnus Universitas Islam Madinah ini, keutamaan sifat istiqamah ini yaitu:

(Baca juga : Inilah Pahala dan Keutamaan Menjaga Pandangan Mata )

1. Kebahagiaan yang disegerakan di dunia

Mungkin dalam pandangan sebagian orang bahwa istiqamah itu membuat dia terhalang dari dunianya. Tapi Allah Subhanahu wa Ta’ala justru mengatakan di dalam Al-Qur’an:

نَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّـهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ ﴿١٣﴾

“Sesungguhnya orang-orang yang menyatakan Rabb kami adalah Allah, kemudian dia istiqamah di atas iman itu. Dia tidak akan bersedih dan dia tidak akan takut.” (QS. Al-Ahqaf : 13)

(Baca juga : Kiat Memulai Berbusana Syar'i, Ini Tipsnya! )

Ini adalah tanda-tanda kebahagiaan pada seseorang. Yaitu tidak ada rasa takut dan tidak ada kesedihan yang melanda hatinya. Dia takut hanya kepada Allah. Dan dia tidak bersedih atas apapun yang terluput dari dunia ini. Mungkin banyak hal-hal duniawi yang terluput dari kita.

Hamba yang beriman dan istiqamah di atas imannya, dia tidak akan gundah, dia tidak akan gelisah, dia tidak akan takut, dia tidak bersedih dengan dunia yang terluput darinya. Karena tujuannya bukanlah dunia, tujuannya adalah kampung akhirat. Ini bagi orang yang istiqamah diatas imannya.

(Baca juga : Indonesia Bersiap Sambut Tren Baru Pariwisata )

Dan dia tidak takut atas apapun yang menekan dirinya dalam perjalanannya menuju Allah Subhanahu wa Ta’ala, tidak takut resiko dalam berjalan menuju Allah Subhanahu wa Ta’ala. Orang seperti ini adalah orang yang bahagia hidupnya di dunia, tidak dirundung rasa takut dan tidak diliputi rasa bersedih. Maka dia akan bahagia.

Bukan orang yang banyak harta, bukan orang yang tinggi kedudukan dunia dan jabatannya, akan tetapi hidupnya diliputi ketakutan, kesedihan, banyak beban-beban yang menghimpit hati, jiwa dan pikirannya. Maka dia menjalani hidup dengan berat, tidak menikmati hidup sebagaimana mestinya.

(Baca juga : Peranan Santri pada Masa Pandemi )

Maka dari itu salah satu cara untuk meraih bahagia dunia adalah dengan istiqamah di atas iman. Ada satu pernyataan Ibnu Taimiyah Rahimahullah, ia berkata bahwa sesungguhnya di dunia ini ada surga dan siapa yang tidak memasuki surga di dunia itu niscaya dia tidak akan memasuki surga di akhirat.

Surga di dunia itu adalah iman, kata beliau. Iman yang kita pupuk dan kita pelihara di dalam hati, itu adalah surga. Kemanapun kita pergi, dia selalu menyertai. Dimanapun kita berada, kita merasakan kedamaian, kenikmatan, ketentraman, keamanan dan kebahagiaan dengan iman tersebut.

(Baca juga : Diterima Amerika Serikat, Prabowo Diyakini Bisa Jadi Presiden 2024 )

Orang yang istiqamah akan mendapatkan kebahagiaan yang hakiki di dunia. Salah satu definisi bahagia dunia adalah tidak ada takut dan tidak ada kesedihan yang hakiki. Sehingga dia menjalani kehidupan dunia itu dengan dada yang lapang.

Orang yang paling bahagia adalah orang paling siap orang-orang yang siap menghadapi musibah dan ujian-ujian yang akan dia hadapi di dunia. Itulah orang yang akan sukses hidupnya di dunia. Yaitu apabila dia mampu melewati ijian-ujian dunia itu dengan baik. Dan itulah salah satu buah dari keistiqamahan. Kita akan tegar, tangguh, tabah, sabar dalam menghadapi ujian-ujian dunia.

(Baca juga : Mitra QRIS Naik Signifikan Capai 5 Juta, Terbanyak Usaha Mikro )

Ujian-ujian dunia itu tidak membuat kita surut ke belakang, tidak membuat kita berhenti di tengah jalan, apalagi mundur. Seorang hamba terus melanjutkan perjalanannya menuju Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan keistiqamahan itu sampai dia bertemu dengan Rabbnya.

2. Mendapat penjagaan dan perlindungan

Orang yang istiqamah akan mendapat penjagaan dan perlindungan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, ketika Nabi memberikan pelajaran kepada Ibnu ‘Abbas, Nabi berkata kepadanya:

احْفَظْ اللَّهَ يَحْفَظْكَ

“Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu.” (HR. Tirmidzi)

(Baca juga : Covid-19 di Jakarta Masih Tinggi, Kapolda Imbau Warga Tak Berpergian )

Siapa saja yang selalu menjaga agama Allah, peraturan Allah, hukum-hukum Allah, syariat Allah, maka Allah akan menjaganya; menjaga agamanya, hartanya, keselamatannya, Allah akan menjaga dunia dan akhiratnya.

Wallahu A'lam
(wid)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1940 seconds (0.1#10.140)