Lakukan Amalan Ini Sebelum Memulai Aktivitas, Pahalanya Berlimpah

Senin, 23 November 2020 - 07:29 WIB
loading...
Lakukan Amalan Ini Sebelum...
Ada beberapa amalan yang hendaknya dilakukan kaum muslim bila hendak keluar untuk bekerja, salah satunya seperti berwudhu terlebih dahulu. Foto ilustrasi/ist
A A A
Biasanya bila kita akan memulai aktivitas harian , setelah salat subuh, langsung bergegas untuk pergi bekerja. Padahal ada amalan yang bila dilakukan oleh muslim dan muslimah akan mendapatkan pahala amal yang luar biasa dari Allah Ta'ala. Seperti yang Allah Ta'ala firmankan:

مَنْ عَمِلَ صَٰلِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُۥ حَيَوٰةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ

"Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman , maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (QS an-Nahl: 97)

(Baca juga : Perempuan-Perempuan yang Dinantikan Neraka )

Untuk itu,sebelum memulai aktivitas ke luar rumah, ada beberapa amalan yang bisa dilakukan kaum muslim agar mendapat pahala ini. Dikutip dari buku "Ensiklopedi Amalan Muslim" yang diterjemahkan dari kitab 'Amalul Muslim fii al-Yaumi wa al-Lailah' karya Syaikh Asyraf bin Abdul Masqud, dijelaskan ada tiga amalan yang hendaknya dilakukan kaum muslim bila hendak keluar untuk bekerja, yakni :

(Baca juga : Romantisme Cinta Atikah dan Abdullah )

1. Berwudhu sebelum beraktivitas

Pada saat akan beraktifitas (bekerja), sudah barang tentu kita akan bertemu dengan orang lain. Hal yang cukup penting dilakukan sebelum beraktifitas adalah berwudhulah terlebih dahulu.

Wudhu itu sunnahnya dilakukan di rumah, karena hal itu cukup mudah dilakukan daripada di masjid. Apabila kita mendengar azan, maka akan mudah sekali masuk ke masjid dan melaksanakan salat sunnah. Kita juga akan mendapatkan keutamaan salat di masjid, itu yang pertama. Juga akan mendapatkan keutamaan awal waktu, ini nomor kedua, dan ketiganya akan mendapatkan keutamaan salat berjamaah.

(Baca juga : Berbusana Secara Syar'i yang Wajib Diketahui Muslimah )

2. Melaksanakan salat Dhuha

Apabila telah berwudhu lalu setelah itu melanjutkan dengan salat dua rakaat setelah wudhu, maka waktu itu merupakan waktu salat yang dianjurkan. Banyak hadis yang mendorong kita untuk melaksanakannya, di antaranya;

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu :

"Kekasihku (Rasulullah SAW) berwasiat kepadaku dengan tiga perkara; dengan puasa tiga hari pada setiap bulan, dengan salat dhuha dua rakaat, dan dengan salat witir sebelum tidur."

(Baca juga : Tekan Angka Penyebaran COVID-19, Mobilisasi Massa Harus Ditiadakan di Pilkada )

Beberapa ulama salaf banyak yang telah meriwayatkan tentang salat Dhuha ini. Soal jumlah rakaat salat Dhuha bebas melakukan berapa banyak rakaat yang dikehendakinya. (Baca juga :Hati-hati, Inilah Cara Iblis Celakakan Manusia)

Waktu salat Dhuha, biasanya setelah terbit matahari dan tingginya kira-kira satu tombak sampai tergelincir. Yang paling utama adalah seperempat siang (sekitar jam 9 pagi), sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadis terdahulu yang berkata ,"Salatnya orang-orang yang bertaubat adalah ketika hari mulai panas."

(Baca juga : Mandiri Syariah Dukung Konservasi Lingkungan )

3. Meng-qadha salat malam pada waktu siang hari bagi orang yang luput dari salat malam

Dari Aisyah Radhiyallahu'anha berkata :

"Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam jika menyukai salat sunnah, maka ia melakukannya terus menerus, ketika ia ketiduran atau karena sakit sehingga beliau tidak bisa salat malam, maka beliau salat dua belas rakaat pada siang harinya."

Waktu untuk meng-qadha-nya itu dari waktu salat subuh sampai sebelum waktu salat dzuhur.

(Baca juga : Biden Akan Umumkan Kabinet Pertamanya pada Selasa )

Dari Umar bin Khattab radhiyallahu'anhu bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Siapa saja yang ketiduran salat malam atau luput dari membaca Al-Quran, maka bacalah di waktu salat subuh sampai salat dzuhur, maka ia akan dicatat, seolah-olah ia membacanya pada malam hari."

Dalam Nailul Authar disebutkan, hadis tersebut merupakan dalil diisyaratkan untuk melakukan salat malam, dan juga pensyara'an pelaksanaan ketika luput karena tertidur atau karena udzur. Bahwasanya yang mengerjakan salat ini pada waktu di antara salat subuh sampai salat dzuhur adalah orang yang melakukannya ketika malam.

(Baca juga : Kepulangan Habib Rizieq Ciptakan Gejolak, Presiden Jokowi Perlu Tenangkan Publik )

Maka yang dimaksud di sini adalah" wirid dari Al-Quran, dan dikatakan yang dimaksud bukanlah yang siapkan dari salat malam.

Wallahu A'lam
(wid)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1640 seconds (0.1#10.140)