Ada Keutamaan Bila Menutupi Aib Orang Lain
loading...
A
A
A
"Wahai wanita-wanita mukminah, jika kalian berbuat salah, janganlah sekali-kali menceritakannya kepada orang lain. Mintalah ampunan kepada Allah dan bertaubatlah. Manusia seringkali menginginkan membuka aibnya dan tidak menutupinya. Sedangkan Allah bermaksud menutupinya dan tidak membukanya."
(Baca juga : Penurunan Impor Bisa Ganggu Kapasitas Produksi di Indonesia )
Keutamaan Menutup Aib Orang Lain
Sebagaimana dikatakan dalam hadis Rasulullah tadi, bahwa Allah berjanji akan menutupi aib hamba-Nya, jika ia juga berusaha untuk menutupi aib orang lain. Tak hanya aib orang lain, bahkan aib sendiri saja tak sepantasnya untuk diumbar, karena Allah yang Maha Pengampun sejatinya telah menutupi aib hamba-Nya. Hanya saja terkadang manusia menjadi lalai, sebagaimana hadist berikut.
Dari Salim bin Abdullah, dia berkata, Aku mendengar Abu Hurairah radhiyallahu’ anhu bercerita bahwa beliau pernah mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
“Setiap umatku akan mendapat ampunan, kecuali mujahirin (orang-orang yang terang-terangan berbuat dosa). Dan yang termasuk terang-terangan berbuat dosa adalah seseorang berbuat (dosa) pada malam hari, kemudian pada pagi hari dia menceritakannya, padahal Allah telah menutupi perbuatannya tersebut, yang mana dia berkata, ‘Hai Fulan, tadi malam aku telah berbuat begini dan begitu.’ Sebenarnya pada malam hari Rabb-nya telah menutupi perbuatannya itu, tetapi pada pagi harinya dia menyingkap perbuatannya sendiri yang telah ditutupi oleh Allah tersebut.” (HR. Bukhari dan Muslim).
(Baca juga : Badan PBB Hapus Ganja dari Kategori Narkoba Paling Berbahaya di Dunia )
Betapa baiknya Allah pada hamba-Nya, bahkan hanya Dia lah yang berhak untuk menutup dan membuka aib kita. Namun, Allah memilih untuk menutup aib hamba-hamba-Nya, sampai manusia sendiri yang akhirnya lalai dan membukanya.
Dalam perkara menutupi aib orang lain, ada 3 keutamaan yang bisa ia dapatkan sebagaimana hadis-hadis berikut:
1. Allah akan menutupi aibnya di akhirat
Keutamaan yang pertama apabila sesorang menutupi aib orang lain adalah, Allah akan menutupi aib orang tersebut di akhirat nanti. Hal ini dijelaskan dalam hadist Rasululullah, beliau bersabda:
“Tidaklah seseorang menutupi aib orang lain di dunia, melainkan Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat kelak.” (HR. Muslim)
2. Allah akan tutup aibnya di dunia
Selanjutnya adalah bahwa Allah akan menutupi aib dia di dunia selagi orang tersebut berusaha untuk menutupi aib orang lain. Rasulullah bersabda,
“Barang Siapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aib orang tersebut di dunia dan akhirat.” (HR. Ibnu Majah).
(Baca juga : Terungkap, Penyebab Valentino Rossi Terpuruk di MotoGP 2020 )
3. Seperti menghidupkan bayi
Selain itu, saat seseorang berusaha untuk menutupi aib orang lain maka dalam sebuah hadis dikatakan bahwa ia seperti menghidupkan bayi yang dikubur hidup-hidup.
"Siapa melihat aurat (aib orang lain) lalu menutupinya maka seakan-akan ia menghidupkan bayi yang dikubur hidup-hidup." (HR Abu Daud).
Lebih daripada ketiga hal tersebut, menutup aib orang lain akan mengantarkan kita masuk ke dalam surganya Allah. Sebagaimana Ath-Thabrani meriwayatkan dalam al-Ausath dan ash-Shaghir dengan sanadnya dari Abu Sa'id al-Khudri RA ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah seorang Muslim melihat aurat (cacat) saudaranya lalu menutupinya kecuali pasti akan masuk surga."
(Baca juga : Penurunan Impor Bisa Ganggu Kapasitas Produksi di Indonesia )
Keutamaan Menutup Aib Orang Lain
Sebagaimana dikatakan dalam hadis Rasulullah tadi, bahwa Allah berjanji akan menutupi aib hamba-Nya, jika ia juga berusaha untuk menutupi aib orang lain. Tak hanya aib orang lain, bahkan aib sendiri saja tak sepantasnya untuk diumbar, karena Allah yang Maha Pengampun sejatinya telah menutupi aib hamba-Nya. Hanya saja terkadang manusia menjadi lalai, sebagaimana hadist berikut.
Dari Salim bin Abdullah, dia berkata, Aku mendengar Abu Hurairah radhiyallahu’ anhu bercerita bahwa beliau pernah mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
“Setiap umatku akan mendapat ampunan, kecuali mujahirin (orang-orang yang terang-terangan berbuat dosa). Dan yang termasuk terang-terangan berbuat dosa adalah seseorang berbuat (dosa) pada malam hari, kemudian pada pagi hari dia menceritakannya, padahal Allah telah menutupi perbuatannya tersebut, yang mana dia berkata, ‘Hai Fulan, tadi malam aku telah berbuat begini dan begitu.’ Sebenarnya pada malam hari Rabb-nya telah menutupi perbuatannya itu, tetapi pada pagi harinya dia menyingkap perbuatannya sendiri yang telah ditutupi oleh Allah tersebut.” (HR. Bukhari dan Muslim).
(Baca juga : Badan PBB Hapus Ganja dari Kategori Narkoba Paling Berbahaya di Dunia )
Betapa baiknya Allah pada hamba-Nya, bahkan hanya Dia lah yang berhak untuk menutup dan membuka aib kita. Namun, Allah memilih untuk menutup aib hamba-hamba-Nya, sampai manusia sendiri yang akhirnya lalai dan membukanya.
Dalam perkara menutupi aib orang lain, ada 3 keutamaan yang bisa ia dapatkan sebagaimana hadis-hadis berikut:
1. Allah akan menutupi aibnya di akhirat
Keutamaan yang pertama apabila sesorang menutupi aib orang lain adalah, Allah akan menutupi aib orang tersebut di akhirat nanti. Hal ini dijelaskan dalam hadist Rasululullah, beliau bersabda:
“Tidaklah seseorang menutupi aib orang lain di dunia, melainkan Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat kelak.” (HR. Muslim)
2. Allah akan tutup aibnya di dunia
Selanjutnya adalah bahwa Allah akan menutupi aib dia di dunia selagi orang tersebut berusaha untuk menutupi aib orang lain. Rasulullah bersabda,
“Barang Siapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aib orang tersebut di dunia dan akhirat.” (HR. Ibnu Majah).
(Baca juga : Terungkap, Penyebab Valentino Rossi Terpuruk di MotoGP 2020 )
3. Seperti menghidupkan bayi
Selain itu, saat seseorang berusaha untuk menutupi aib orang lain maka dalam sebuah hadis dikatakan bahwa ia seperti menghidupkan bayi yang dikubur hidup-hidup.
"Siapa melihat aurat (aib orang lain) lalu menutupinya maka seakan-akan ia menghidupkan bayi yang dikubur hidup-hidup." (HR Abu Daud).
Lebih daripada ketiga hal tersebut, menutup aib orang lain akan mengantarkan kita masuk ke dalam surganya Allah. Sebagaimana Ath-Thabrani meriwayatkan dalam al-Ausath dan ash-Shaghir dengan sanadnya dari Abu Sa'id al-Khudri RA ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah seorang Muslim melihat aurat (cacat) saudaranya lalu menutupinya kecuali pasti akan masuk surga."