Tips Sederhana Agar Tidak Riya dalam Beramal

Sabtu, 13 Februari 2021 - 09:28 WIB
loading...
Tips Sederhana Agar Tidak Riya dalam Beramal
Di antara tanda riya adalah malas beribadah ketika sendiri dan bersemangat ketika dilihat orang lain. Foto/Ist
A A A
Menurut bahasa, riya (الرياء) berasal dari kata الرؤية (ru'yah) yang artinya menampakkan. Riya adalah menampakkan ibadah atau amal kebaikan agar dilihat dan dipuji orang lain.

Riya termasuk syirik kecil dan penyakit hati yang dapat menghilangkan pahala amal saleh. Berikut tips sederhana menghindari riyadari Ustaz Farid Nu'man Hasan, Dai lulusan Sastra Arab Universitas Indonesia.


Kata Ustaz Farid Nu'man, riya terkadang datang sebelum amal dimulai saat dia tahu amalnya akan dilihat orang. Terkadang riya kadang di saat amal berlangsung. Awalnya tidak, tapi setelah dia tahu banyak orang yang memperhatikan dia semakin semangat.

"Riya kadang datang setelah amal, setelah melihat wajah kagum dr manusia kepadanya atau datangnya pujian," terangnya.

Semua ini mesti disikapi sama, yaitu saat kita merasa muncul riya tersebut, maka jangan diamkan berlama-lama dalam hati kita. Cepat-cepat istighfar, hilangkan, didorong agar pergi, sampai badai riya itu reda dan hati kembali tenang.

"Sambil meyakini bahwa masih banyak orang yang lebih hebat dibanding kita dan meyakini bahwa itu penghapus amal saleh kita. Hal ini perlu mujahadah, diulang-ulang, sebab bisa jadi tidak semudah yang dibayangkan," kata Ustaz Farid.

Allah Ta'ala berfirman:

وَٱلَّذِينَ جَٰهَدُواْ فِينَا لَنَهۡدِيَنَّهُمۡ سُبُلَنَاۚ وَإِنَّ ٱللَّهَ لَمَعَ ٱلۡمُحۡسِنِينَ

"Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik." (QS. Al-Ankabut: 69)

Demikian cara mengusir penyakit riya dalam hati. Semoga kita termasuk orang-orang dijauhkan dari penyakit riya.



Wallahu A'lam
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2109 seconds (0.1#10.140)