Waspadai 7 Penyakit Lisan yang Sering Dianggap Remeh Ini
loading...
A
A
A
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda,
“Siapa yang meninggalkan perbantahan padahal dia benar maka dibangun untuknya sebuah rumah di surga yang paling atas. Siapa yang meninggalkan perbantahan sedangkan dia salah maka dibangun untuknya rumah di bagian pinggir surga.
4. Pertengkaran
Lebih berat daripada bantahan dan perdebatan, pertengkaran bisa saja muncul secara tiba-tiba. Pertengkaran cenderung menyalahkan orang lain dan bersikeras mempertahakannya pendapatnya demi mencapai harta dan hak yang direncanakan.
Dari Aisyah Radhiyallahu ‘anha, Rasulullah bersabda,
“Orang yang paling dibenci Allah adalah yang paling keras dalam pertengakaran.” (HR. Bukhari).
5. Berkata keji, jorok, cacian, dan melaknat.
Mencela, berkata jorok, mencaci dan melaknat adalah hal tercela yang jadi sumber keburukan dan kehinaan. Ketika seseorang berbicara demikian, maka hilanglah rahmat Allah padanya. Yang demikian juga bukanlah tanda-tanda seorang mukmin.
“Orang mukmin itu bukanlah orang yang suka melukai, bukan orang yang suka melaknat, bukan orang yang suka berkata keji dan bukan pula orang yang suka berkata kotor.” (HR. at-Tirmidzi).
Nabi Muhammad bersabda,
“Jauhilah kekejian, karena Allah tidak menyukai kekejian dan membuat-buat kekejian.”
6. Nyanyian dan syair
Salah satu bahaya dari lidah adalah nyanyian dan syair. Mengenai syair, perkataan yang baik maka dihitung kebaikan, namun perkataan yang buruk dihitung sebagai keburukan juga. Tetapi kosentrasi syair sendiri adalah perbuatan tercela. Begitu pula dengan nyanyian, yang mana jika tidak mengandung pujian-pujian kepada Allah dan Rasul-Nya, atau kata-kata yang baik maka dapat dihitung sebagai perkataan yang tidak berguna.
Rasulullah bersabda,
“Bahwa bagian dalam salah seorang di antara kalian penuh dengan nanah sampai mematikannya, sungguh lebih baik baginya daripada ia penuh, dengan syair.” (HR. Muslim).
7. Senda gurau.
Termasuk juga bahaya lidah dan perbuatan yang sangat dilarang adalah senda gurau, kecuali dalam kadar yang sedikit. Rasulullah bersabda,
“Siapa yang meninggalkan perbantahan padahal dia benar maka dibangun untuknya sebuah rumah di surga yang paling atas. Siapa yang meninggalkan perbantahan sedangkan dia salah maka dibangun untuknya rumah di bagian pinggir surga.
4. Pertengkaran
Lebih berat daripada bantahan dan perdebatan, pertengkaran bisa saja muncul secara tiba-tiba. Pertengkaran cenderung menyalahkan orang lain dan bersikeras mempertahakannya pendapatnya demi mencapai harta dan hak yang direncanakan.
Dari Aisyah Radhiyallahu ‘anha, Rasulullah bersabda,
“Orang yang paling dibenci Allah adalah yang paling keras dalam pertengakaran.” (HR. Bukhari).
5. Berkata keji, jorok, cacian, dan melaknat.
Mencela, berkata jorok, mencaci dan melaknat adalah hal tercela yang jadi sumber keburukan dan kehinaan. Ketika seseorang berbicara demikian, maka hilanglah rahmat Allah padanya. Yang demikian juga bukanlah tanda-tanda seorang mukmin.
“Orang mukmin itu bukanlah orang yang suka melukai, bukan orang yang suka melaknat, bukan orang yang suka berkata keji dan bukan pula orang yang suka berkata kotor.” (HR. at-Tirmidzi).
Nabi Muhammad bersabda,
“Jauhilah kekejian, karena Allah tidak menyukai kekejian dan membuat-buat kekejian.”
6. Nyanyian dan syair
Salah satu bahaya dari lidah adalah nyanyian dan syair. Mengenai syair, perkataan yang baik maka dihitung kebaikan, namun perkataan yang buruk dihitung sebagai keburukan juga. Tetapi kosentrasi syair sendiri adalah perbuatan tercela. Begitu pula dengan nyanyian, yang mana jika tidak mengandung pujian-pujian kepada Allah dan Rasul-Nya, atau kata-kata yang baik maka dapat dihitung sebagai perkataan yang tidak berguna.
Rasulullah bersabda,
“Bahwa bagian dalam salah seorang di antara kalian penuh dengan nanah sampai mematikannya, sungguh lebih baik baginya daripada ia penuh, dengan syair.” (HR. Muslim).
7. Senda gurau.
Termasuk juga bahaya lidah dan perbuatan yang sangat dilarang adalah senda gurau, kecuali dalam kadar yang sedikit. Rasulullah bersabda,