Tak Ada Tarawih dan Buka Puasa Bersama, Masjid Nabawi dan Masjidil Haram Bakal Sepi

Sabtu, 18 April 2020 - 14:21 WIB
loading...
Tak Ada Tarawih dan Buka Puasa Bersama, Masjid Nabawi dan Masjidil Haram Bakal Sepi
Ramadhan tahun ini tak akan mengubah masjid-majid yang tanpa jamaah sejak bulan lalu. Foto/Saudi Gazette
A A A
BULAN Ramadhan tahun ini akan benar-benar lain dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Ini terjadi di Indonesia maupun di dunia lain, termasuk Arab Saudi. Di Tanah Suci masjid-masjid bakal sepi.

Grand Mufti dari Kerajaan Arab Saudi, Sheikh Abdulaziz Bin Abdullah Al-Sheikh, sudah menyerukan umat Islam untuk salat tarawih dan idul fitri di rumah gara-gara wabah virus corona. Bukan itu saja. Masjid Nabawi juga sudah menyampaikan pengumuman melarang pemberian buka puasa dan makan malam selama Ramadhan. Padahal pada tahun-tahun sebelumnnya Masjid Nabawi selalu ramai dengan jamaah yang bersedekah menyediakan menu buka puasa.

"Salat Tarawih serta ibadah Ramadan lainnya bisa dilakukan di rumah sebagai tindakan pencegahan penyebaran coronavirus," ujar Sheikh Abdulaziz seperti disiarkan Saudi Press Agency Jumat (17/4/2020). Hal itu juga berlaku untuk salat Idul Fitri.

Kementerian Urusan Islam, Dakwah dan Bimbingan Arab Saudi juga mengumumkan salat Tarawih selama Ramadan hanya akan dilakukan di rumah.

Pasalnya, penangguhan salat di masjid tidak akan dicabut hingga akhir pandemi virus corona alias Covid-19.

Menteri Urusan Islam Saudi, Dr. Abdul Latif Al Sheikh, mengatakan penangguhan salat lima waktu sehari di masjid lebih penting ketimbang penangguhan salat Tarawih.

Sejak bulan lalu Saudi menerapkan salat berjamaah lima waktu di rumah untuk mencegah penyebaran Covid-19, termasuk Salat Jumat.

Pemerintah kerajaan juga memperpanjang penerapan larangan keluar rumah selama 24 jam. Kota-kota besar seperti Jeddah, Riyadh, Makkah, dan Madinah, ikut terdampak.

Pada Kamis (16/4/2020), Masjid Nabawi menyampaikan pengumuman yang melarang pemberian buka puasa dan makan malam selama Ramadhan. Padahal pada tahun-tahun sebelumnnya Masjid Nabawi selalu ramai dengan jamaah yang bersedekah menyediakan menu buka puasa.

Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah sudah ditutup sejak 20 Maret. Presidensi umum Masjidil Haram dan Masjid Nabawi menyerukan kepada semua orang untuk bekerja sama. Tujuannya melakukan langkah pencegahan untuk kesehatan dan keselamatan para peziarah dari dua masjid suci dengan mencegah penyebaran virus di antara jamaah.

Tiga hari sebelumnya, yakni sejak 17 Maret 2020, Kerajaan Arab Saudi menutup seluruh masjid di negeri itu hingga waktu yang belum ditentukan. Sejak itu tak ada lagi kegiatan salat jamaah 5 waktu, salat Jumat, taklim dan aktivitas keagamaan lain.

Awalnya Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah mendapat pengecualian. Toh akhirnya kedua masjid ini ditutup juga tiga hari kemudian.

Masjid-masjid yang ditutup akan tetap mengumandangkan adzan yang dibawakan oleh muadzin, tetapi mengubah kalimat yang mengarahkan agar masyarakat melaksanakan salat di rumah.

Hingga saat ini, imbauan tersebut masih menjadi pro kontra bagi beberapa komunitas muslim. Mereka berpendapat agama dikalahkan oleh kepentingan kesehatan.

Menteri Urusan Islam Arab Saudi Abdulatif al-Sheikh mengatakan, fasilitas untuk memandikan jenazah di masjid akan tetap dibuka, hanya saja akses akan dibatasi untuk beberapa orang. Mengenai doa jenazah, hanya akan diizinkan di pemakaman, bukan di masjid.
(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1965 seconds (0.1#10.140)