Nasihat Gus Baha Kepada Teroris: Nabi tak Menghendaki Umatnya Masuk Neraka

Kamis, 01 April 2021 - 18:55 WIB
loading...
Nasihat Gus Baha Kepada Teroris: Nabi tak Menghendaki Umatnya Masuk Neraka
KH Bahauddin Nur Salim/Foto/Ilustrasi/Ist
A A A
SEJUMLAH ulama dunia telah mengeluarkan fatwa bahwa tindakan teror sangat ditentang oleh Islam. Ulama senior Saudi, almarhum Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz mengatakan aksi pengeboman adalah perbuatan dosa dan kemungkaran besar yang menimbulkan kerusakan. "Tidak ragu lagi bahwa ini hanyalah dilakukan oleh manusia yang dengki dan rusak," katanya terkait aksi pemboman di Riyadh beberapa tahun silam.



Beliau juga pernah ditanya: “Apa hukumnya menyakiti para turis asing di negara Islam?”

Beliau menjawab: “Tidak boleh, menyakiti siapa pun tidak dibolehkan baik mereka datang untuk kerja atau kunjungan, karena mereka datang dengan jaminan keamanan."

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin juga mengeluarkan fatwa senada dalam kasus aksi pengeboman yang terjadi di Riyadh:

Pertama: Tidak ragu lagi bahwa aksi ini tidak disetujui oleh orang yang berakal, apalagi oleh orang yang beriman. Tidak ada seorang pun yang setuju karena aksi ini berseberangan dengan Al-Qur’an dan Sunnah serta menodai keindahan agama Islam, sebab orang yang mendengarkan berita ini tidak akan menyandarkannya kecuali kepada orang yang konsisten dengan agamanya lalu mereka akan mengatakan: Begitulah orang Islam!! Itulah akhlak Islam!! Padahal Islam berlepas diri dari aksi tersebut. Dan secara tidak langsung, sebenarnya mereka telah berbuat jelek kepada saudara-saudara mereka seagama.

Kedua: Anggaplah bahwa negara para korban tersebut memusuhi Islam, namun apa dosa mereka?

Mungkin saja di antara mereka ada yang datang karena terpaksa dan bukan untuk kejahatan. Kemudian apa dosa anak-anak, orang lanjut usia, dan sebagainya yang tidak ada sangkut pautnya?! Sungguh, ini adalah kejahatan yang sangat keji. Namun, orang yang zalim tidak akan beruntung. Insya Allah mereka akan segera ditangkap dan dihukum setimpal dengan perbuatan mereka.

Ketiga: Kewajiban para penuntut ilmu untuk menjelaskan bahwa pemikiran ini adalah pemikiran keji dan salah, pemikiran Khowarij yang membolehkan (menghalalkan) darah kaum muslimin dan bahwa mereka adalah orang bodoh dan dengki. Apa yang mereka inginkan dengan aksi ini? Apakah mereka mengira mendapatkan kebaikan?! Ini bukanlah cara memperbaiki, melainkan malah merusak.77



Al-Bayyinah
Sementara itu, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau lebih dikenal dengan panggilan Gus Baha mengingatkan kepada kaum eksrimis itu agar menghentikan cara-cara teror dan menempuh jalan al-bayyinah dalam berdakwah.

Menurut Gus Baha, untuk dekat dengan Allah seseorang butuh bayyinah. Logika yang kebenarannya sangat jelas. Sehingga dengan logika itu orang kafir menjadi mukmin, yang fasik menjadi saleh, yang saleh bila ilmin menjadi saleh bil ilmi atau saleh bil hujah. Itu yang disebut Allah, "lam yakunillażīna kafarụ min ahlil-kitābi wal-musyrikīna munfakkīna ḥattā ta`tiyahumul-bayyinah".

Siapa itu? "rasụlum minallāhi yatlụ ṣuḥufam muṭahharah"

"Jadi kemampuan argumentatif itu yang kita bela-belain," ujar Gus Baha.

Bayyinahnya apa? Gus Baha lalu bercerita, ada seorang ekstrimis mau mengebom tempat maksiat. Di tempat itu banyak juga dikunjungi orang-orang Islam.

Seorang muslim moderat bertanya kepada ekstrimis tadi. Kalau dibom mereka akan mati, setelah itu ke mana?

"Masuk neraka," jawab sang ekstrimis.

"Apakah umatnya masuk neraka itu yang diinginkan Nabi?"

Maka ekstrimis tadi terperangah kaget. "tidak. Itu bukan yang dikendaki Nabi."

"Kalau gitu kita proses bersama agar mereka bertobat sehingga tidak masuk neraka karena itu tidak dikehendaki oleh Nabi," kata si muslim moderat itu.
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2987 seconds (0.1#10.140)