2 Kesalahan Iblis yang Membuatnya Dilaknat oleh Allah
loading...
A
A
A
Ustaz Miftah el-Banjary
Pakar Ilmu Linguistik Arab dan Tafsir Al-Qur'an,
Pensyarah Kitab Dalail Khairat
Iblis (إبليس) adalah julukan nenek moyang bagi bangsa jin. Ia adalah makhluk pertama yang membangkang menolak perintah Allah untuk bersujud kepada Nabi Adam 'alahissalam.
Dalam Islam kita mengenal tiga jenis makhluk yaitu Malaikat yang diciptakan dari cahaya (Nuur), Jin dari api (an-naar), dan manusia dari tanah (turaab).
Sewaktu masih menjadi orang baik dan taat, Iblis diberi gelar kemuliaan di langit dengan sebutan "Azazil" [عزازيل] atau Hamba Allah yang perkasa disebabkan kuatnya beribadah.
Namun, manakala dia melakukan pembangkangan menolak perintah bersujud kepada Nabi Adam, maka dia dilaknat dengan sebutan "Iblis"atau seorang berputus asa dari rahmat Allah. Fasajaduu illaa Ibliis.
Kejahatan kali kedua yang ia lakukan setelah ia berhasil memperdaya Adam dan istrinya Hawa, sehingga keduanya terusir dari Surga disebut "Syaithan" [شيطان] yang berarti jauh dari rahmat Allah, Fa azzalahummas syaitan.
Begitulah ragam aneka kosakata/dilalah Al-Qur'an ketika mensifati kejahatan bangsa jin tersebut. Iblis, Syaitan, wa kaana minal Jin, wa kaana minal kaafiriin, wa kaana minal faasiqiin.
Adapun penyebab Iblis menolak bersujud kepada Nabi Adam diceritakan oleh Allah Ta'ala dalam Al-Qur'an:
قَالَ مَا مَنَعَكَ اَلَّا تَسۡجُدَ اِذۡ اَمَرۡتُكَ ؕ قَالَ اَنَا خَيۡرٌ مِّنۡهُ ۚ خَلَقۡتَنِىۡ مِنۡ نَّارٍ وَّخَلَقۡتَهٗ مِنۡ طِيۡنٍ
(Allah) berfirman, "Apakah yang menghalangimu (sehingga) kamu tidak bersujud (kepada Adam) ketika Aku menyuruhmu?" (Iblis) menjawab, "Aku lebih baik daripada dia. Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah." (QS Al-A'raf: 12)
"Ana Khairun Minhu" (Aku lebih baik daripada dia). Itulah ucapan Iblis yang membuatnya dikeluarkan dari surga karena kesombongannya.
Setelah dikeluarkan dari Surga, ia meminta penangguhan kepada Allah. "(Iblis) menjawab, "Berilah aku penangguhan waktu, sampai hari mereka dibangkitkan." (Al-A'raf; 14)
(Iblis) menjawab: "Karena Engkau telah menghukumku tersesat, maka saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan-Mu yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur." (Al-A'raf: 16-17)
Beruntungnya, bagi kita Bani Adam yang atas rahmat Allah Ta'ala, meskipun kita berulang-ulang melakukan pelanggaran dan dosa, kita tetap diseru dengan panggilan "Ya Ibadii.. wahai hamba-Ku."
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِن رَّحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
"Katakanlah wahai hamba-Ku yang telah melampaui atas diri mereka, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni keseluruhan dosa. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Pakar Ilmu Linguistik Arab dan Tafsir Al-Qur'an,
Pensyarah Kitab Dalail Khairat
Iblis (إبليس) adalah julukan nenek moyang bagi bangsa jin. Ia adalah makhluk pertama yang membangkang menolak perintah Allah untuk bersujud kepada Nabi Adam 'alahissalam.
Dalam Islam kita mengenal tiga jenis makhluk yaitu Malaikat yang diciptakan dari cahaya (Nuur), Jin dari api (an-naar), dan manusia dari tanah (turaab).
Sewaktu masih menjadi orang baik dan taat, Iblis diberi gelar kemuliaan di langit dengan sebutan "Azazil" [عزازيل] atau Hamba Allah yang perkasa disebabkan kuatnya beribadah.
Namun, manakala dia melakukan pembangkangan menolak perintah bersujud kepada Nabi Adam, maka dia dilaknat dengan sebutan "Iblis"atau seorang berputus asa dari rahmat Allah. Fasajaduu illaa Ibliis.
Kejahatan kali kedua yang ia lakukan setelah ia berhasil memperdaya Adam dan istrinya Hawa, sehingga keduanya terusir dari Surga disebut "Syaithan" [شيطان] yang berarti jauh dari rahmat Allah, Fa azzalahummas syaitan.
Begitulah ragam aneka kosakata/dilalah Al-Qur'an ketika mensifati kejahatan bangsa jin tersebut. Iblis, Syaitan, wa kaana minal Jin, wa kaana minal kaafiriin, wa kaana minal faasiqiin.
Adapun penyebab Iblis menolak bersujud kepada Nabi Adam diceritakan oleh Allah Ta'ala dalam Al-Qur'an:
قَالَ مَا مَنَعَكَ اَلَّا تَسۡجُدَ اِذۡ اَمَرۡتُكَ ؕ قَالَ اَنَا خَيۡرٌ مِّنۡهُ ۚ خَلَقۡتَنِىۡ مِنۡ نَّارٍ وَّخَلَقۡتَهٗ مِنۡ طِيۡنٍ
(Allah) berfirman, "Apakah yang menghalangimu (sehingga) kamu tidak bersujud (kepada Adam) ketika Aku menyuruhmu?" (Iblis) menjawab, "Aku lebih baik daripada dia. Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah." (QS Al-A'raf: 12)
"Ana Khairun Minhu" (Aku lebih baik daripada dia). Itulah ucapan Iblis yang membuatnya dikeluarkan dari surga karena kesombongannya.
Setelah dikeluarkan dari Surga, ia meminta penangguhan kepada Allah. "(Iblis) menjawab, "Berilah aku penangguhan waktu, sampai hari mereka dibangkitkan." (Al-A'raf; 14)
(Iblis) menjawab: "Karena Engkau telah menghukumku tersesat, maka saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan-Mu yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur." (Al-A'raf: 16-17)
Beruntungnya, bagi kita Bani Adam yang atas rahmat Allah Ta'ala, meskipun kita berulang-ulang melakukan pelanggaran dan dosa, kita tetap diseru dengan panggilan "Ya Ibadii.. wahai hamba-Ku."
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِن رَّحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
"Katakanlah wahai hamba-Ku yang telah melampaui atas diri mereka, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni keseluruhan dosa. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
(rhs)