Dari Tenda Masjid At Tabayyun: Kisah Ayah-Anak Jadi Imam dan Bilal Salat Tarawih

Kamis, 06 Mei 2021 - 05:08 WIB
loading...
Dari Tenda Masjid At Tabayyun: Kisah Ayah-Anak Jadi Imam dan Bilal Salat Tarawih
Ayah dan anak, Sanwani Soehaly SS (kanan) dan sang anak Raffa Nur Sya bani (kiri).Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Bulan suci Ramadhan 1442 H tinggal menghitung hari, akan segera berlalu. Tapi ada yang akan tinggal jadi kenangan yang mengesankan bagi jamaah tenda Masjid At Tabayyun di Taman Villa Meruya, Jakarta Barat. Yaitu anak bapak yang jadi Imam dan "bilal" Salat Tarawih .

Ayah dan anak ini ialah Sanwani Soehaly SS (43) dan sang buah hati Raffa Nur Sya' bani (10). Selama Ramadhan, sudah empat kali Salat Tarawih dan Witir di tenda At Tabayyun dipimpin duet ini. Kolaborasi Imam dan Bilal sangat kompak.

Di sela Salat Tarawih dan Witir, suara Raffa akan mengalun merdu, mengawali dengan bacaan Alquran sesuai tajiwidnya. Duet anak bapak ini sungguh memukau dan akan dikenang lama oleh warga Muslim di TVM. Sesungguhnya, barulah di tenda At Tabayyun, Raffa berani mentas pertama kali. Namun, sejak penampilan perdana itu, Raffa langsung merebut perhatian jamaah Salat Tarawih."Lantunan suaranya bikin gemes. Bikin kita terkenang-kenang dan merindukannya," ungkap Wiwien Soendari, Kepala Humas Panitia Pembangunan Mesjid At Tabayyun.

Keluarga Sanwani tinggal di Kebon Jeruk, tepatnya di Jalan Padang Sukabumi Selatan. Jaraknya beberapa kilometer dari Tenda At Tabayyun. Keduanya mencapai lokasi dengan berboncengan sepeda motor. Raffa anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Sanwani SS dan Nurlailah. Dia lahir di Jakarta, 21 Juli 2010. Kakaknya bernama Shafa Keila Wardhani dan adiknya, Saheel Dhiya Kasyafani.

Raffa tumbuh di lingkungan keluarga islami. Raffa mulai mempelajari khazanah keilmuan Islam seperti nahwu, shorof yang merupakan dasar tata bahasa Arab, serta mengaji Alquran dan Hadits dari ayahnya yang bertugas sebagai Penghulu di KUA Kecamatan Kembangan Jakarta Barat. Baca: Mengagumkan, Jejak Kaki Nabi Ibrahim di Masjidil Haram Terlihat Jelas

"Proses kelahiran Baban (panggilan akrab Raffa) sangat sulit sekali," kenang Sanwani, Rabu (5/5/2021) malam setelah memimpin Taraweh. Sebab, Baban terlilit ari-ari dan plasentaprevia saat persalinan. Seperti memberi tanda tentang keistimewaan Raffa kelak.

Ada cerita juga menarik saat Raffa masih dalam kandungan. Ayahnya bermimpi bertemu sosok seperti Sunan Kalijaga, salah satu waliyullah tanah Jawa. Dalam mimpi itu Sunan Kalijaga mengatakan "Anak ini akan lahir berkelamin laki-laki dan akan futuh dalam ilmu agama. Jadi harus dibina secara baik oleh kedua orang tuanya".

Keistimewaan Raffa mulai nampak pada usia satu tahun. Dia sangat menyenangi pelajaran Nahwu dengan mulai membaca nadzhom Imrithi mengikuti murid-murid ayahnya yang sedang menghapal. Seiring dengan pertumbuhannya, Raffa bersekolah di SD Al Falah Pagi, sebuah institusi pendidikan Islami yang masih mempertahankan konsep klasik pembelajaran Nahwu, Shorof, dan Hadits, serta Hifzul Quran.

Suara Raffa yang khas mendayu-dayu membaca lafadz Bilal pada Salat Tarawih dan Witir memberikan semangat tersendiri bagi jamaah terutama ibu- ibu. Mereka juga gemas pada bangun tubuh Raffa yang gempal. Serupa bapaknya yang juga gempal, membuat anak bapak ini seperti pinang dibelah dua.

Sang ayah, Sanwani Soehaly, SS kelahiran Jakarta, April 1978. Dia menyelesaikan pendidikan S1 UIN Jakarta Fakultas Adab Jurusan Bahasa dan Sastra Arab pada Tahun 2003. ASN Kemenag Penghulu KUA Kembangan Jakarta Barat itu sebelumnya pernah bekerja di bagian dokumentasi di rumah produksi Bintang Group.

Setelah sekian lama bekerja ia mengundurkan diri untuk berkonsentrasi menyelesaikan studinya. Setelah lulus Sanwani kembali ke almamaternya di Bintang Group. Tetapi tidak lagi sebagai karyawan, melainkan sebagai pengisi kegiatan Musalah At Tabayyun di Aula Kantor Bintang Group sampai sekarang.
(hab)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1545 seconds (0.1#10.140)