Jatuhnya Gubernur Madinah yang Mengganggu Keluarga Nabi SAW

Senin, 14 Juni 2021 - 10:08 WIB
loading...
A A A
Ibnu Dhahhak: “Amirul Mukminin marah kepadaku karena kesalahan yang aku lakukan.”

Selanjutnya Maslamah menemui Yazid bin Abdul Malik dan berkata:

Maslamah: “Aku ada keperluan penting wahai Amirul Mukminin.”

Yazid: “Semua keperluan Anda akan aku penuh kecuali masalah Ibnu Dhahhak.”

Maslamah: “Demi Allah aku tidak memiliki keperluan selain itu.”

Yazid: “Aku tak bisa mengampuninya.”

Maslamah: “Sebenarnya, apa kesalahan yang dia lakukan?”

Yazid: “Dia menganggu Fathimah binti Husein dan mengancam serta menekannya. Dia juga tidak menghiraukan nasihat Salim bin Abdullah tentang itu. Para penyair, tokoh-tokoh masyarakat, ulama dan penduduk Madinah mengecamnya.

Maslamah: “Jika begitu persoalannya maka terserah Anda wahai Amirul Mukminin.”

Yazid: “Sekarang perintahkan Ibnu Dhahhak kembali ke Madinah. Dia harus menerima hukuman dari gubernur yang baru agar menjadi pelajaran bagi pejabat-pejabat yang lain.”

Legalah hati penduduk Madinah, mereka bersyukur atas pengangkatan gubernur yang baru dan gembira dengan pelaksanaan hukuman bagi Ibnu Dhahhak. Mereka puas lantaran gubernur yang baru ternyata senantiasa berlaku baik kepada rakyat dan tidak mengambil keputusan yang menyangkut kepentingan melainkan setelah meminta persetujuan para ulama seperti Qasim bin Muhammad dan Salim bin Abdillah.

Alangkah mulianya khalifah muslimin Yazid bin Abdul Malik yang telah memperjuangkan kaum muslimin dan mendidik pejabat-pejabat yang tangguh demi kejayaan Islam. (Bersambung)
(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1417 seconds (0.1#10.140)