Dampak Maksiat, Rugi di Dunia dan Akhirat
loading...
A
A
A
Orang yang berbuat maksiat pasti akan merugi di dunia dan akhirat . Karena perbuatan maksiat itu akan menyengsarakan pelakunya. Sebab, mereka durhaka kepada Allah dan rasul-NYA. Begitulah konsep hidup yang digariskan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Bahwa dampak buruk maksiat akan dirasakan di dunia, lebih-lebih di akhirat kelak.
Baca juga: Niat Sholat Tahajud dan Sholat Witir, Cara dan Waktunya
Pelaku maksiat akan menggunakan waktunya dengan hal yang buruk, perbuatannya sia-sia dan jelek, pendosa, orang fasik dan orang yang mencampur aduk amal sholeh dengan amal buruk. Semua kriteria tersebut telah disebut di dalam Al-Qur’anul Karim.
Allah Ta'ala berfirman :
وَمَنْ يَعْصِ اللهَ وَرَسُولهُ فَإِنَّ لهُ نَارَ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا
“Dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya baginyalah neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.” (QS: Jin 23).
Di dalam Kitab Al-Jawabul Kafi, Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah mengatakan bahwa dampak-dampak buruk dari perbuatan dosa maksiat akan terjadi dalam kehidupan seorang hamba baik di dunia maupun di akhirat. Intinya, perbuatan maksiat itu akan menyengsarakan pelakunya. Ibnu Qayyim rahimahullah berkata:
“Di antara dampak seseorang bermaksiat adalah Allah menyulitkan urusannya, maka tidaklah ia menuju suatu urusan kecuali ia mendapati urusan tersebut tertutup baginya, sulit untuk ditempuhnya."
Hal ini sebagaimana bahwasanya barang siapa yang bertakwa kepada Allah maka Allah akan memudahkan urusannya. Barang siapa yang membuang ketakwaannya maka Allah akan menyulitkan urusannya.
Allah Ta'ala berfirman :
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya” (QS At-Tholaaq :2-3)
Berbagai Dampak Akibat Maksiat
Berikut ini adalah dampak dari perbuatan maksiat menurut Imam Ibnu Qayyim, sebagaimana dikutip dari kitabnya berjudul Al-Jawab Al-Kafi li Man Sa’ala an ad-Dawa’ asy-Syafi:
1. Hilangnya ilmu
Ibnu Qayyim menjelaskan, ilmu pengetahuan adalah cahaya yang diberikan oleh Allah SWT kepada setiap hati Muslim. Maka, perbuatan maksiat yang melanggar perintah Allah SWT akan memadamkan cahaya itu
2. Kekosongan hati
Seorang pendosa akan mengalami kesepian dalam hatinya, yaitu antara dirinya dan Allah SWT. Rasa kesepian ini pun akan menimpa dirinya dalam aspek hubungan sosial terutama terkait hubungannya dengan orang-orang baik
3. Ditimpa kesulitan hidup
Seorang pendosa maka akan ditimpa berbagai urusan yang membuatnya merasa sulit dalam mengarungi kehidupan. Dia merasa dosa-dosa yang telah dilakukannya bukanlah faktor yang mempersulit, karena dia cenderung merasa bahwa perkara itu memang sulit diatasi
4. Kegelapan hati
Orang yang suka berbuat maksiat maka dia akan menemukan kegelapan di dalam hatinya dan ini menjadi kenyataan dalam hidupnya. Hati dan tubuhnya melemah untuk berbuat baik dan cenderung menuruti perbuatan maksiat.
Baca juga: Niat Sholat Tahajud dan Sholat Witir, Cara dan Waktunya
Pelaku maksiat akan menggunakan waktunya dengan hal yang buruk, perbuatannya sia-sia dan jelek, pendosa, orang fasik dan orang yang mencampur aduk amal sholeh dengan amal buruk. Semua kriteria tersebut telah disebut di dalam Al-Qur’anul Karim.
Allah Ta'ala berfirman :
وَمَنْ يَعْصِ اللهَ وَرَسُولهُ فَإِنَّ لهُ نَارَ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا
“Dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya baginyalah neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.” (QS: Jin 23).
Di dalam Kitab Al-Jawabul Kafi, Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah mengatakan bahwa dampak-dampak buruk dari perbuatan dosa maksiat akan terjadi dalam kehidupan seorang hamba baik di dunia maupun di akhirat. Intinya, perbuatan maksiat itu akan menyengsarakan pelakunya. Ibnu Qayyim rahimahullah berkata:
“Di antara dampak seseorang bermaksiat adalah Allah menyulitkan urusannya, maka tidaklah ia menuju suatu urusan kecuali ia mendapati urusan tersebut tertutup baginya, sulit untuk ditempuhnya."
Hal ini sebagaimana bahwasanya barang siapa yang bertakwa kepada Allah maka Allah akan memudahkan urusannya. Barang siapa yang membuang ketakwaannya maka Allah akan menyulitkan urusannya.
Allah Ta'ala berfirman :
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya” (QS At-Tholaaq :2-3)
Berbagai Dampak Akibat Maksiat
Berikut ini adalah dampak dari perbuatan maksiat menurut Imam Ibnu Qayyim, sebagaimana dikutip dari kitabnya berjudul Al-Jawab Al-Kafi li Man Sa’ala an ad-Dawa’ asy-Syafi:
1. Hilangnya ilmu
Ibnu Qayyim menjelaskan, ilmu pengetahuan adalah cahaya yang diberikan oleh Allah SWT kepada setiap hati Muslim. Maka, perbuatan maksiat yang melanggar perintah Allah SWT akan memadamkan cahaya itu
2. Kekosongan hati
Seorang pendosa akan mengalami kesepian dalam hatinya, yaitu antara dirinya dan Allah SWT. Rasa kesepian ini pun akan menimpa dirinya dalam aspek hubungan sosial terutama terkait hubungannya dengan orang-orang baik
3. Ditimpa kesulitan hidup
Seorang pendosa maka akan ditimpa berbagai urusan yang membuatnya merasa sulit dalam mengarungi kehidupan. Dia merasa dosa-dosa yang telah dilakukannya bukanlah faktor yang mempersulit, karena dia cenderung merasa bahwa perkara itu memang sulit diatasi
4. Kegelapan hati
Orang yang suka berbuat maksiat maka dia akan menemukan kegelapan di dalam hatinya dan ini menjadi kenyataan dalam hidupnya. Hati dan tubuhnya melemah untuk berbuat baik dan cenderung menuruti perbuatan maksiat.