Dahsyatnya Kandungan Al-Qur'an, Tak Ada Kitab yang Bisa Menandinginya (1)

Rabu, 07 Juli 2021 - 17:16 WIB
loading...
A A A
Berdasarkan perbedaan waktu tersebut, mudah-mudahan saya mendapatkan kesempatan untuk menggali lebih dalam bahwa buku soal Adam dan Hawa ini bisa menawarkan sebuah pemahaman alternatif yang baru.Yaitu, menjembatani konfrontasi abadi antara ilmuwan penganut teori evolusi Darwin dengan ulama klasik Islam bahwa mengenai apakah mungkin Nabi Adam serumpun dengan kera atau simpanse, atau sebaliknya kera berevolusi dari Nabi Adam, karena kutukan Allah. Ini tentu masih sebatas dugaan kasar berdasarkan dua fakta yang tampaknya saling mendukung.

Homininii yang merupakan bahasa ilmiah untuk Homo sapiens atau spesies manusia. Kita termasuk kelompok kera besar yang disebut sebagai keluarga taksonomi hominid atau hominidae. Begitu juga neanderthal, australopitechus, manusia purba lain, orangutan, gorila, bonobo dan simpanse yang berevolusi dari nenek moyang yang sama sekitar 14 juta tahun yang lalu.

Fakta kedua, seperti dijelaskan dalam buku Adam dan Hawa dari naskah laut mati, proses pengusiran Adam dari surga ke dunia beserta iblis, memakan proses waktu adaptasi yang panjang.

Perihal lokasi penurunannya masih simpang siur diantara mufassir. At-Thabari misalnya, meriwayatkan iblis diturunkan di negeri Maisan, yaitu negeri yang terletak antara Basrah dengan Wasith. Sedangkan ular diturunkan di negeri Asbahan (Iran). Sementara itu, riwayat lain menyebutkan, Adam diturunkan di bukit Shafa dan Siti Hawa di bukit Marwah, atau juga di daerah India, sementara Hawa diturunkan di Irak. Mufassir sepakat, Adam dan Hawa kemudian bertemu di Jabal Rahmah.

Bagi saya, menghubungan Adam dengan spesies simpanse atau binatang sejenisnya bukan merupakan penghinaan terhadap manusia, dan malah sebaliknya membuktikan kemahakuasaan Allah, mengevolusikan makhluk tak berakal menjadi berakal—atau juga bisa sebaliknya.

Prinsip saya, kehinaan manusia yang membuktikan keagungan Allah adalah sebuah kemuliaan. Bila ini terbukti, maka bisa membuka kunci rahasia betapa Qur'an adalah kitab yang dapat dibuktikan secara empiris, khususnya untuk kisah-kisah para umat terdahulu.

(Bersambung)!

(rhs)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2155 seconds (0.1#10.140)