Surat Yasin dan Doa Tahlil Lengkap Indonesia Arab

Selasa, 31 Agustus 2021 - 23:42 WIB
loading...
Surat Yasin dan Doa Tahlil Lengkap Indonesia Arab
Surat Yasin dan Tahlil merupakan amalan untuk mendoakan orang yang meninggal dunia. Foto/Ist
A A A
Surat Yasin dan doa tahlil lengkap Indonesia Arab sering dibaca sebagian besar muslim di Tanah Air. Surat Yasin dan Tahlil biasanya diamalkan untuk mendoakan jenazah atau ahli kubur yang telah lama dimakamkan.

Amalan ini juga sering dibaca pada saat acara peringatan haul, Maulid Nabi, Aqiqahan, pernikahan, selamatan dan hajatan lainnya. Membaca Yasin dan tahlilan merupakan bagian dari dzikir dan amal saleh. Apalagi yang dibaca merupakan kalimat thoyyibah yang bersumber dari Al-Qur'an dan Sunnah Nabi.

Berikut Bacaan Surat Yasin dan Doa Tahlil Lengkap Indonesia Arab:

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

يٰسٓ
Yaa-Siiin
1. Yasin

وَالۡقُرۡاٰنِ الۡحَكِيۡمِ
Wal-Qur-aanil-Hakiim
2. Demi Al-Qur'an yang penuh hikmah,

اِنَّكَ لَمِنَ الۡمُرۡسَلِيۡنَۙ
Innaka laminal mursaliin
3. sungguh, engkau (Muhammad) adalah salah seorang dari rasul-rasul,

عَلٰى صِرَاطٍ مُّسۡتَقِيۡمٍؕ‏
'Alaa Siraatim Mustaqiim
4. (yang berada) di atas jalan yang lurus,

تَنۡزِيۡلَ الۡعَزِيۡزِ الرَّحِيۡمِ
Tanziilal 'Aziizir Rahiim
5. (sebagai wahyu) yang diturunkan oleh (Allah) Yang Mahaperkasa, Maha Penyayang,

لِتُنۡذِرَ قَوۡمًا مَّاۤ اُنۡذِرَ اٰبَآؤُهُمۡ فَهُمۡ غٰفِلُوۡنَ
Litunzira qawmam maaa unzira aabaaa'uhum fahum ghaafiluun
6. agar engkau memberi peringatan kepada suatu kaum yang nenek moyangnya belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai.

لَقَدۡ حَقَّ الۡقَوۡلُ عَلٰٓى اَكۡثَرِهِمۡ فَهُمۡ لَا يُؤۡمِنُوۡنَ
Laqad haqqal qawlu 'alaaa aksarihim fahum laa yu'minuun
7. Sungguh, pasti berlaku perkataan (hukuman) terhadap kebanyakan mereka, karena mereka tidak beriman.

اِنَّا جَعَلۡنَا فِىۡۤ اَعۡنَاقِهِمۡ اَغۡلٰلًا فَهِىَ اِلَى الۡاَ ذۡقَانِ فَهُمۡ مُّقۡمَحُوۡنَ
Innaa ja'alnaa fiii a'naaqihim aghlaalan fahiya ilal azqooni fahum muqmahuun
8. Sungguh, Kami telah memasang belenggu di leher mereka, lalu tangan mereka (diangkat) ke dagu, karena itu mereka tertengadah.

وَجَعَلۡنَا مِنۡۢ بَيۡنِ اَيۡدِيۡهِمۡ سَدًّا وَّمِنۡ خَلۡفِهِمۡ سَدًّا فَاَغۡشَيۡنٰهُمۡ فَهُمۡ لَا يُبۡصِرُوۡنَ
Wa ja'alnaa mim baini aydiihim saddanw-wa min khalfihim saddan fa aghshai naahum fahum laa yubsiruun
9. Dan Kami jadikan di hadapan mereka sekat (dinding) dan di belakang mereka juga sekat, dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat.

وَسَوَآءٌ عَلَيۡهِمۡ ءَاَنۡذَرۡتَهُمۡ اَمۡ لَمۡ تُنۡذِرۡهُمۡ لَا يُؤۡمِنُوۡنَ
Wa sawaaa'un 'alaihim 'a-anzartahum am lam tunzirhum laa yu'minuun
10. Dan sama saja bagi mereka, apakah engkau memberi peringatan kepada mereka atau engkau tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan beriman juga.

اِنَّمَا تُنۡذِرُ مَنِ اتَّبَعَ الذِّكۡرَ وَخَشِىَ الرَّحۡمٰنَ بِالۡغَيۡبِۚ فَبَشِّرۡهُ بِمَغۡفِرَةٍ وَّاَجۡرٍ كَرِيۡمٍ
Innamaa tunziru manit taba 'az-Zikra wa khashiyar Rahmaana bilghaib, fabashshirhu bimaghfiratinw-wa ajrin kariim
11. Sesungguhnya engkau hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan dan yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pengasih, walaupun mereka tidak melihat-Nya. Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia.

اِنَّا نَحۡنُ نُحۡىِ الۡمَوۡتٰى وَنَكۡتُبُ مَا قَدَّمُوۡا وَاٰثَارَهُمۡؕؔ وَكُلَّ شَىۡءٍ اَحۡصَيۡنٰهُ فِىۡۤ اِمَامٍ مُّبِيۡنٍ
Innaa Nahnu nuhyil mawtaa wa naktubu maa qaddamuu wa aasaarahum; wa kulla shai'in ahsainaahu fiii Imaamim Mubiin
12. Sungguh, Kamilah yang menghidupkan orang-orang yang mati, dan Kamilah yang mencatat apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka (tinggalkan). Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab yang jelas (Lauh Mahfuzh).

وَاضۡرِبۡ لَهُمۡ مَّثَلًا اَصۡحٰبَ الۡقَرۡيَةِ ‌ۘ اِذۡ جَآءَهَا الۡمُرۡسَلُوۡنَۚ
Wadrib lahum masalan Ashaabal Qaryatih; iz jaaa'ahal mursaluun
13. Dan buatlah suatu perumpamaan bagi mereka, yaitu penduduk suatu negeri, ketika utusan-utusan datang kepada mereka;

اِذۡ اَرۡسَلۡنَاۤ اِلَيۡهِمُ اثۡنَيۡنِ فَكَذَّبُوۡهُمَا فَعَزَّزۡنَا بِثَالِثٍ فَقَالُـوۡۤا اِنَّاۤ اِلَيۡكُمۡ مُّرۡسَلُوۡنَ
Iz arsalnaaa ilaihimusnaini fakazzabuuhumaa fa'azzaznaa bisaalisin faqooluuu innaaa ilaikum mursaluun
14. (yaitu) ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang utusan, lalu mereka mendustakan keduanya; kemudian Kami kuatkan dengan (utusan) yang ketiga, maka ketiga (utusan itu) berkata, "Sungguh, kami adalah orang-orang yang diutus kepadamu."

قَالُوۡا مَاۤ اَنۡـتُمۡ اِلَّا بَشَرٌ مِّثۡلُـنَا ۙ وَمَاۤ اَنۡزَلَ الرَّحۡمٰنُ مِنۡ شَىۡءٍۙ اِنۡ اَنۡـتُمۡ اِلَّا تَكۡذِبُوۡنَ
Qooluu maaa antum illaa basharum mislunaa wa maaa anzalar Rahmaanu min shai'in in antum illaa takzibuun
15. Mereka (penduduk negeri) menjawab, "Kamu ini hanyalah manusia seperti kami, dan (Allah) Yang Maha Pengasih tidak menurunkan sesuatu apa pun; kamu hanyalah pendusta belaka."

قَالُوۡا رَبُّنَا يَعۡلَمُ اِنَّاۤ اِلَيۡكُمۡ لَمُرۡسَلُوۡنَ
Qooluu Rabbunaa ya'lamu innaaa ilaikum lamursaluun
16. Mereka berkata, "Tuhan kami mengetahui sesungguhnya kami adalah utusan-utusan(-Nya) kepada kamu.
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1461 seconds (0.1#10.140)