Arab Saudi Tambah Kapasitas Umrah Jadi 70.000 Jamaah Sehari
loading...
A
A
A
RIYADH - Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mengumumkan mereka akan meningkatkan kapasitas jamaah umrah menjadi 70.000 orang sehari, mulai Kamis, 9 September 2021.
“Dengan penekanan pada penerapan langkah-langkah pencegahan, Kementerian Haji dan Umrah, berkoordinasi dengan otoritas yang berwenang, meningkatkan kapasitas harian menjadi 70.000 jamaah,” ungkap kementerian itu dalam tweet.
Jamaah yang ingin pergi umrah di kota suci Mekah dapat memesan melalui aplikasi pelacakan COVID-19 Arab Saudi, Tawakkalna.
“Bulan lalu, kementerian mengumumkan mereka akan mulai secara bertahap menerima permintaan umrah dari berbagai negara mulai 9 Agustus,” ungkap laporan kantor berita resmi Saudi Press Agency (SPA).
Kementerian juga akan secara bertahap meningkatkan kapasitas untuk mencapai 2 juta jamaah per bulan.
Izin akan dikeluarkan melalui aplikasi seluler Eatmarna dan Tawakkalna, sebagai sistem layanan terpadu dan tindakan pencegahan, yang diambil Kerajaan untuk keselamatan dan kesehatan jamaah yang ingin melakukan ritual Umrah dan Ziarah.
Kementerian juga menegaskan akan memberikan izin umrah domestik kepada jamaah berusia 12-18 tahun yang telah menerima dua dosis vaksin COVID-19.
Sebelumnya dilaporkan, Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan saat ini Kementerian Haji Arab Saudi masih menunggu keterangan tertulis dari Kementerian Kesehatan Arab Saudi terkait dengan vaksin Sinovac dan Sinopharm dengan booster. Atas dasar itu Menag berencana berkunjung ke Arab Saudi membahas lebih lanjut persoalan tersebut.
"Keterangan tertulis ini masih belum didapatkan oleh Kementerian Kesehatan Saudi, jadi Kementerian Haji masih menunggu problem internal mereka kira-kira satu minggu lagi akan tuntas. Kemudian jika ada surat tertulis Insya Allah umrah Indonesia akan dibuka, nanti kita akan bicarakan setelah kami datang ke Saudi mudah-mudahan kita ikhtiarkan," jelas Menag Yaqut saat Raker bersama Komisi VIII DPR RI disiarkan melalui akun YouTube DPR RI, akhir bulan lalu (30/08).
“Dengan penekanan pada penerapan langkah-langkah pencegahan, Kementerian Haji dan Umrah, berkoordinasi dengan otoritas yang berwenang, meningkatkan kapasitas harian menjadi 70.000 jamaah,” ungkap kementerian itu dalam tweet.
Jamaah yang ingin pergi umrah di kota suci Mekah dapat memesan melalui aplikasi pelacakan COVID-19 Arab Saudi, Tawakkalna.
“Bulan lalu, kementerian mengumumkan mereka akan mulai secara bertahap menerima permintaan umrah dari berbagai negara mulai 9 Agustus,” ungkap laporan kantor berita resmi Saudi Press Agency (SPA).
Kementerian juga akan secara bertahap meningkatkan kapasitas untuk mencapai 2 juta jamaah per bulan.
Izin akan dikeluarkan melalui aplikasi seluler Eatmarna dan Tawakkalna, sebagai sistem layanan terpadu dan tindakan pencegahan, yang diambil Kerajaan untuk keselamatan dan kesehatan jamaah yang ingin melakukan ritual Umrah dan Ziarah.
Kementerian juga menegaskan akan memberikan izin umrah domestik kepada jamaah berusia 12-18 tahun yang telah menerima dua dosis vaksin COVID-19.
Sebelumnya dilaporkan, Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan saat ini Kementerian Haji Arab Saudi masih menunggu keterangan tertulis dari Kementerian Kesehatan Arab Saudi terkait dengan vaksin Sinovac dan Sinopharm dengan booster. Atas dasar itu Menag berencana berkunjung ke Arab Saudi membahas lebih lanjut persoalan tersebut.
"Keterangan tertulis ini masih belum didapatkan oleh Kementerian Kesehatan Saudi, jadi Kementerian Haji masih menunggu problem internal mereka kira-kira satu minggu lagi akan tuntas. Kemudian jika ada surat tertulis Insya Allah umrah Indonesia akan dibuka, nanti kita akan bicarakan setelah kami datang ke Saudi mudah-mudahan kita ikhtiarkan," jelas Menag Yaqut saat Raker bersama Komisi VIII DPR RI disiarkan melalui akun YouTube DPR RI, akhir bulan lalu (30/08).
(sya)