Surat al-'Ashr : Bacaan, Arti, dan Penjelasan Tentang Pentingnya Waktu
loading...
A
A
A
Yaitu iman yang tidak dinodai dengan keraguan. Ini mencakup semua hal yang bisa mendekatkan dirinya kepada Allâh Subhanahu wa Ta’ala. Iman yang berupa aqidah yang shahih dan ilmu yang bermanfaat. Iman ini bukan sekadar membenarkan saja. Namun harus disertai dengan sikap menerima dan tunduk.
2. Amal shaleh
Yaitu semua ucapan atau perbuatan yang mendekatkannya kepada Allâh Subhanahu wa Ta’ala. Misalnya, shalat, zakat, bakti pada dua orang tua, menyambung silaturahim dan lainnya. Namun amal shaleh harus memenuhi dua syarat, yaitu, ikhlas karena Allâh Subhanahu wa Ta’ala dan ittibâ’ mengikuti tuntunan Nabi Muhammad Shallalahu 'alahi wa sallam. Bila salah satunya tidak terpenuhi, maka amal pun tidak diterima Allâh .
3. Saling berwasiat untuk mengikuti kebenaran
Satu sama lain nasihat-menasihati untuk melakukan kebaikan, dan memotivasi sesama untuk merealisasikannya. Ini artinya ia berupaya untuk keshalihan dirinya dan juga keshalihan orang lain.
4. Saling berwasiat untuk bersabar
Yaitu saling menasihati untuk bersabar dalam melakukan perintah Allâh Subhanahu wa Ta’ala , bersabar dalam meninggalkan larangan-Nya, serta bersabar dalam menanggung ketentuan takdir Allâh Subhanahu wa Ta’ala.
Allâh Subhanahu wa Ta’ala menjelaskan sebab dari hal tersebut dalam firman-Nya:
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ
"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allâh". (Âli Imrân : 110).
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga telah mengingatkan pentingnya memanfaatkan waktu, sebagaimana disebutkan dalam hadis berikut ini:
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhuma, dia berkata: Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Dua kenikmatan, kebanyakan manusia tertipu pada keduanya, (yaitu) kesehatan dan waktu luang”. (HR Bukhari).
Hadis yang mulia ini memberitakan bahwa waktu luang adalah nikmat yang besar dari Allâh Ta’ala, tetapi banyak manusia tertipu dan mendapatkan kerugian terhadap nikmat ini.
Wallahu A'lam
2. Amal shaleh
Yaitu semua ucapan atau perbuatan yang mendekatkannya kepada Allâh Subhanahu wa Ta’ala. Misalnya, shalat, zakat, bakti pada dua orang tua, menyambung silaturahim dan lainnya. Namun amal shaleh harus memenuhi dua syarat, yaitu, ikhlas karena Allâh Subhanahu wa Ta’ala dan ittibâ’ mengikuti tuntunan Nabi Muhammad Shallalahu 'alahi wa sallam. Bila salah satunya tidak terpenuhi, maka amal pun tidak diterima Allâh .
3. Saling berwasiat untuk mengikuti kebenaran
Satu sama lain nasihat-menasihati untuk melakukan kebaikan, dan memotivasi sesama untuk merealisasikannya. Ini artinya ia berupaya untuk keshalihan dirinya dan juga keshalihan orang lain.
4. Saling berwasiat untuk bersabar
Yaitu saling menasihati untuk bersabar dalam melakukan perintah Allâh Subhanahu wa Ta’ala , bersabar dalam meninggalkan larangan-Nya, serta bersabar dalam menanggung ketentuan takdir Allâh Subhanahu wa Ta’ala.
Allâh Subhanahu wa Ta’ala menjelaskan sebab dari hal tersebut dalam firman-Nya:
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ
"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allâh". (Âli Imrân : 110).
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga telah mengingatkan pentingnya memanfaatkan waktu, sebagaimana disebutkan dalam hadis berikut ini:
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhuma, dia berkata: Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Dua kenikmatan, kebanyakan manusia tertipu pada keduanya, (yaitu) kesehatan dan waktu luang”. (HR Bukhari).
Hadis yang mulia ini memberitakan bahwa waktu luang adalah nikmat yang besar dari Allâh Ta’ala, tetapi banyak manusia tertipu dan mendapatkan kerugian terhadap nikmat ini.
Wallahu A'lam
(wid)