Syekh Subakir Meruqyah Jawa Setelah 6000 Keluarga Muslim Tewas

Selasa, 28 September 2021 - 14:41 WIB
loading...
A A A
“Islam telah masuk ke Indonesia pada abad ke-7 M yang dibawa oleh saudagar Arab saat membangun jalur perhubungan dagang dengan Nusantara. Kehadiran saudagar Arab di Kerajaan Kalingga pada abad ke-7 M tersebut bertepatan dengan kepemimpinan Ratu Simha. Beliau adalah sosok ratu yang dikenal cukup keras dalam menerapkan hukum Islam termasuk pada anggota keluarganya yaitu putra mahkotanya.”

Ensiklopedia Sejarah dan Budaya Kepulauan Nusantara Awal (2009), juga menyebutkan bahwa Islam sudah masuk ke wilayah Indonesia pada abad ke-7 M yang dicatat oleh pengelana China I-Tsing yang menyebutkan bahwa pada saat itu lalu lintas laut antara Arab-Persia-India-Sriwijaya sudah sangat ramai.

Dinasti Tang juga menyebutkan bahwa pada abad ke-9 dan 10 M pedagang muslim Arab (Tashih) sudah banyak yang sampai di wilayah Kanton dan Sumatra. Para pedagang Arab tersebut kemudian melakukan Islamisasi salah satunya melalui jalur pernikahan yaitu dengan cara melangsungkan pernikahan dengan putri para petinggi dan bangsawan pribumi setempat.

Hal tersebut juga diperkuat dengan tulisan pengelana bernama Marcopolo pada tahun 1292 dalam perjalanannya pulang ke Eropa, ia singgah di sebuah kota Islam bernama Perlak yang bertempat di sebelah utara Sumatra.

Selain itu juga disebutkan oleh seorang pengelana asal Maroko bernama Ibnu Batutta yang bercerita mengenai kunjungannya ke kesultanan Islam pertama di Indonesia yaitu Samudra Pasai pada tahun 1345.

Masuknya Islam di Indonesia sejak abad ke-7 M tersebut bukan berarti Islam telah diterima secara luas dan menyeluruh oleh masyarakat pribumi Indonesia.

Sebaliknya Islam pada kurun waktu tersebut masih mendapat penolakan oleh masyarakat pada umumnya. Sunyoto mengatakan fakta sejarah tersebut dapat terlihat dari catatan Marcopolo saat singgah di kota Perlak sebelum kembali ke Eropa yang menyebutkan bahwa penduduk Perlak di sebelah utara Sumatra terbagi pada tiga golongan, yaitu (1) golongan masyarakat kaum muslim China, (2) golongan kaum muslim Arab-Persia, dan (3) golongan penduduk pribumi yang masih memuja roh-roh leluhur dan hidup kanibal atau memakan sesama manusia.

(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2641 seconds (0.1#10.140)