Ustaz Hamdan: Semua Cari-cari Perhatian Tercela Kecuali kepada Guru

Senin, 04 Oktober 2021 - 15:37 WIB
loading...
Ustaz Hamdan: Semua Cari-cari Perhatian Tercela Kecuali kepada Guru
Ustaz Hamdan Nasution Attantisy, Dai ahli Fiqih di Ponpes Al-Yusufiyah Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Foto/Ist
A A A
Menuntut ilmu wajib hukumnya bagi setiap muslim laki-laki dan perempuan. Mereka yang menuntut ilmu karena Allah akan mendapat derajat tinggi di sisi Allah Ta'ala.

Para santri biasanya diajarkan tentang adab belajar dan menuntut ilmu. Bahkan diperintahkan untuk mencintai gurunya agar ilmu yang didapat berbuah berkah.

Dalam satu tausiyahnya, Ustaz Hamdan Nasution Attantisy (Dai ahli Fiqih di Ponpes Al-Yusufiyah Tapanuli Selatan) mengatakan bahwa belum disebut hebat jika kita mencintai guru, sebab hal itu adalah sesuatu yang mesti dan wajib.

Namun, orang hebat itu adalah orang yang dicintai gurunya. Bukti seseorang dicintai gurunya adalah sang guru menanyainya ketika ia tidak hadir di majelisnya atau saat-saat ia tidak bersama gurunya.

Mencintai guru adalah sesuatu yang wajib. Namun, dicintai guru adalah sesuatu yang istimewa.

"Sifat Tamalluq (caper) atau cari-cari perhatian itu semua tercela, kecuali kepada guru. Hal itu dianjurkan malah. Sifat Siddiq (kejujuran) seorang santri adalah salah satu Syarat Futuh," terang Ustaz Hamdan.

قال بعضهم : سبعون في مائة أن العلم ينال بسبب قوة الرابطة بين المريد و الشيخ ، أو ما هذا معناه.

Sebagian ulama berkata, 70% ilmu didapat dengan sebab kuatnya hubungan antara murid dan guru. Berarti usaha menghafal, mengulang, kesungguhan, ulet, dan lain-lain itu semua hanya menghasilkan 30% .

Hak Seorang Guru Terhadap Santri
Di antara Hak seorang guru (kewajiban seorang santri kepada gurunya) adalah menghafal ilmu yang diajarkannya, dan mengajarkannya kepada orang lain.Karena dengan sebab itu akan semakin banyak pahala seorang guru, dan kita selalu menghidupkan beliau walau sudah wafat.

Dan setiap orang yang mendapat petunjuk dan beramal sampai hari kiamat akan terus mengalir berlipat-lipat ganda kepada guru kita, guru dari guru kita sampai ke Salafussolih, sampai kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.

Dari sini kita bisa memahami betapa tingginya keutamaan ulama Salaf (tiga generasi Islam pertama).Maka belajar tanpa menghafal dan berusaha adalah omong kosong juga. Adapun ciri-ciri santri yang kurang adab adalah mereka yang tidak mau menghafal pelajaran yang diberikan gurunya.

Dan ciri-ciri bahwa ilmu itu berkah adalah Allah mengzinkan ia untuk mengajarkan ilmu yang diajarkan gurunya. Maka saat itu ia telah menjadi penerus dan penyambung lisan gurunya.

Semoga kita menjadi santri-santri yang menyambung lisan guru kita. Dan semoga Ilmu yang kita dapatkan dapat di ajarkan sebagi bakti kita kepada guru kita.

Referensi:
Kitab Al-Fawaid Al-Mukhtaroh

Baca Juga: Ini Keutamaan dan Ganjaran Bagi Orang yang Menuntut Ilmu
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1470 seconds (0.1#10.140)