Tadabur Surat Yusuf, Siapa yang Membacanya Terbebas dari Kesedihan
loading...
A
A
A
Ustaz Mukhlis Mukti Al-Mughni
Yayasan Pustaka Afaf,
Lulusan Al-Azhar Mesir
Nabi Yusuf (يوسف) 'alaihissalam adalah satu-satunya Nabi yang kisahnya diceritakan secara detail dalam satu Surat Al-Qur'an yaitu Surat Yusuf, surah ke-12 terdiri dari 111 ayat.
Nabi Yusuf merupakan putra Nabi Ya'qub yang nasabnya tersambung ke Nabi Ibrahim hingga Nabi Adam 'alaihissalam. Kisahnya sarat dengan hikmah dan pelajaran berharga. Salah satu keutamaan membaca Surat Yusuf adalah terbebas dari kesedihan dan kesulitan.
Surat Yusuf diturunkan di Makkah tepatnya saat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengalami kesedihan disebabkan wafatnya istri mulia beliau, Sayyidah Khadijah dan juga pamannya, Abu Thalib. Dimana keduanya selalu mendukung dan membela dakwah beliau dengan segenap kemampuan mereka, hingga tahun itu dikenal dengan tahun kesedihan (‘amul huzni).
Sepertinya surat ini sengaja diturunkan saat dalam kondisi demikian untuk menjadi penghibur sekaligus penguat semangat dan perjuangan Rasulullah dan orang-orang beriman. Apalagi kala itu Beliau mengalami intimidasi sepeninggal istri dan paman beliau.
Dalam surat ini seakan Allah mengajarkan bagaimana menceritakan kisah menarik, penuh pelajaran dengan segala lingkup permasalahan yang dihadapi oleh tokoh utamanya yaitu Yusuf. Setting sosialnya hingga orang-orang yang terlibat dengan setiap episode kehidupan yang dialami Yusuf.
Kisah Nabi Yusuf begitu lengkap disajikan dalam surat ini hingga akhir dan tidak terulang lagi di surat-surat yang lain. Kisah yang penuh warna konflik dan permasalahannya namun berakhir semuanya dengan bahagia (happy ending). Nama Yusuf disebutkan dua kali selain dalam Surat Yusuf ini yaitu Surat Al-An'aam ayat 84 dan Surat Ghaafir ayat 34.
Surat ini memotivasi siapapun yang membacanya. Jika orang yang sedang sedih membacanya maka akan terhapus kesedihannya setelahnya. Dan yang sedang mengalami kesulitan maka akan semangat menanti kemudahan.
Kisah dalam surat ini mengajarkan pentingnya kesabaran, keteguhan, dan ketenangan dalam menjaga iman dan menjalankan dakwah.
Wallahu A'lam
Baca Juga: Kisah Nabi Yusuf, Cerita Terindah dalam Al-Qur'an (1)
Yayasan Pustaka Afaf,
Lulusan Al-Azhar Mesir
Nabi Yusuf (يوسف) 'alaihissalam adalah satu-satunya Nabi yang kisahnya diceritakan secara detail dalam satu Surat Al-Qur'an yaitu Surat Yusuf, surah ke-12 terdiri dari 111 ayat.
Nabi Yusuf merupakan putra Nabi Ya'qub yang nasabnya tersambung ke Nabi Ibrahim hingga Nabi Adam 'alaihissalam. Kisahnya sarat dengan hikmah dan pelajaran berharga. Salah satu keutamaan membaca Surat Yusuf adalah terbebas dari kesedihan dan kesulitan.
Surat Yusuf diturunkan di Makkah tepatnya saat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengalami kesedihan disebabkan wafatnya istri mulia beliau, Sayyidah Khadijah dan juga pamannya, Abu Thalib. Dimana keduanya selalu mendukung dan membela dakwah beliau dengan segenap kemampuan mereka, hingga tahun itu dikenal dengan tahun kesedihan (‘amul huzni).
Sepertinya surat ini sengaja diturunkan saat dalam kondisi demikian untuk menjadi penghibur sekaligus penguat semangat dan perjuangan Rasulullah dan orang-orang beriman. Apalagi kala itu Beliau mengalami intimidasi sepeninggal istri dan paman beliau.
Dalam surat ini seakan Allah mengajarkan bagaimana menceritakan kisah menarik, penuh pelajaran dengan segala lingkup permasalahan yang dihadapi oleh tokoh utamanya yaitu Yusuf. Setting sosialnya hingga orang-orang yang terlibat dengan setiap episode kehidupan yang dialami Yusuf.
Kisah Nabi Yusuf begitu lengkap disajikan dalam surat ini hingga akhir dan tidak terulang lagi di surat-surat yang lain. Kisah yang penuh warna konflik dan permasalahannya namun berakhir semuanya dengan bahagia (happy ending). Nama Yusuf disebutkan dua kali selain dalam Surat Yusuf ini yaitu Surat Al-An'aam ayat 84 dan Surat Ghaafir ayat 34.
Surat ini memotivasi siapapun yang membacanya. Jika orang yang sedang sedih membacanya maka akan terhapus kesedihannya setelahnya. Dan yang sedang mengalami kesulitan maka akan semangat menanti kemudahan.
Kisah dalam surat ini mengajarkan pentingnya kesabaran, keteguhan, dan ketenangan dalam menjaga iman dan menjalankan dakwah.
Wallahu A'lam
Baca Juga: Kisah Nabi Yusuf, Cerita Terindah dalam Al-Qur'an (1)
(rhs)