Setelah Meninggal, Siapa yang Menjadi Harapan Kita untuk Mendulang Pahala?
loading...
A
A
A
Setiap muslim harus punya tabungan amal shaleh sebelum dia meninggal. Sebab, akan sia-sia hidupnya jika selama hidupnya amal shalehnya lebih sedikit dibanding keburukannnya. Apalagi setelah seseorang meninggal dunia, maka terputuslah semua amalnya kecuali tiga perkara:
1. Shadaqah jariyah, yaitu sesuatu yang terus-menerus manfaatnya, seperti wakaf tanah, buku-buku, lembaga-lembaga pendidikan, dan lain-lain.
2. llmu yang bermanfaat, seperti mengajarkan sesuatu kepada orang lain atau murid, mengarang buku, dan lain sebagainya.
3. Anak saleh yang selalu mendoakan kedua orang tuanya, taat dan bermanfaat bagi orang tuanya, agama, nusa dan bangsa.
Hal ini sesuai sabda Nabi Shallalahu'alaihi wa sallam :
Dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu berkata, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: ”Apabila ‘anak Adam itu mati, maka terputuslah amalnya, kecuali (amal) dari tiga ini: sedekah yang berlaku terus menerus, pengetahuan yang d manfaatkan, dan anak saleh yang mendoakan orang tuanya.” (HR Muslim)
Jadi, salah satu doa yang mustajab saat kita meninggal adalah doa dari seorang anak yang shaleh untuk orang tuanya.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, bahwasannya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah pasti mengangkat derajat bagi hamba-Nya yang shaleh ke surga, maka ia bertanya, ‘Ya Allah, bagaimana itu bisa terjadi?’ Allah menjawab, ‘Berkat istighfar anakmu untukmu.'” (HR. Ahmad)
Diriwayatkan dari Umar bin Khatthab radhiyallahu'anhu berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Kelak akan datang kepada kamu sekalian seseorang bernama Uwais bin ‘Amir, anak muda yang belum tumbuh janggutnya, keturunan Yaman dari kabilah Qarn. Pada tubuhnya terkena penyakit kusta, namun penyakit itu sembuh daripadanya, kecuali tersisa seukuran uang dirham. Dia mempunyai ibu yang ia sangat berbakti kepadanya. Apabila ia berdoa kepada Allah niscaya dikabulkan, maka jika engkau bertemu dengannya dan memungkinkan minta padanya memohonkan ampun untukmu maka lakukanlah.” (HR. Muslim dan Ahmad)
Nahmuslimah, janganlah kita enggan untuk berdoa demi kebaikan orang tuamu. Hanya Allahlah yang mampu memberi petunjuk dan membukakan pintu hati kedua orang tuamu. Mintalah pada-Nya, karena tidak ada yang tidak mungkin bagi-Nya. Memohonlah terus pada-Nya dan jangan pernah bosan meski kita tidak tahu kapankah doa kita akan dikabulkan.
Pun seandainya Allah tidak berkehendak untuk memberi mereka petunjuk hingga ajal menjemput mereka, ingatlah bahwa Allah tidak pernah mendzalimi hamba-Nya. Janganlah berhenti berdoa, karena tentu engkau sudah tahu bahwa doa seorang anak shaleh untuk orang tuanya tidaklah terputus amalannya meski kedua orang tuanya sudah meninggal.
Wallahu A'lam
1. Shadaqah jariyah, yaitu sesuatu yang terus-menerus manfaatnya, seperti wakaf tanah, buku-buku, lembaga-lembaga pendidikan, dan lain-lain.
2. llmu yang bermanfaat, seperti mengajarkan sesuatu kepada orang lain atau murid, mengarang buku, dan lain sebagainya.
3. Anak saleh yang selalu mendoakan kedua orang tuanya, taat dan bermanfaat bagi orang tuanya, agama, nusa dan bangsa.
Baca Juga
Hal ini sesuai sabda Nabi Shallalahu'alaihi wa sallam :
Dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu berkata, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: ”Apabila ‘anak Adam itu mati, maka terputuslah amalnya, kecuali (amal) dari tiga ini: sedekah yang berlaku terus menerus, pengetahuan yang d manfaatkan, dan anak saleh yang mendoakan orang tuanya.” (HR Muslim)
Jadi, salah satu doa yang mustajab saat kita meninggal adalah doa dari seorang anak yang shaleh untuk orang tuanya.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, bahwasannya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah pasti mengangkat derajat bagi hamba-Nya yang shaleh ke surga, maka ia bertanya, ‘Ya Allah, bagaimana itu bisa terjadi?’ Allah menjawab, ‘Berkat istighfar anakmu untukmu.'” (HR. Ahmad)
Diriwayatkan dari Umar bin Khatthab radhiyallahu'anhu berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Kelak akan datang kepada kamu sekalian seseorang bernama Uwais bin ‘Amir, anak muda yang belum tumbuh janggutnya, keturunan Yaman dari kabilah Qarn. Pada tubuhnya terkena penyakit kusta, namun penyakit itu sembuh daripadanya, kecuali tersisa seukuran uang dirham. Dia mempunyai ibu yang ia sangat berbakti kepadanya. Apabila ia berdoa kepada Allah niscaya dikabulkan, maka jika engkau bertemu dengannya dan memungkinkan minta padanya memohonkan ampun untukmu maka lakukanlah.” (HR. Muslim dan Ahmad)
Nahmuslimah, janganlah kita enggan untuk berdoa demi kebaikan orang tuamu. Hanya Allahlah yang mampu memberi petunjuk dan membukakan pintu hati kedua orang tuamu. Mintalah pada-Nya, karena tidak ada yang tidak mungkin bagi-Nya. Memohonlah terus pada-Nya dan jangan pernah bosan meski kita tidak tahu kapankah doa kita akan dikabulkan.
Pun seandainya Allah tidak berkehendak untuk memberi mereka petunjuk hingga ajal menjemput mereka, ingatlah bahwa Allah tidak pernah mendzalimi hamba-Nya. Janganlah berhenti berdoa, karena tentu engkau sudah tahu bahwa doa seorang anak shaleh untuk orang tuanya tidaklah terputus amalannya meski kedua orang tuanya sudah meninggal.
Wallahu A'lam
(wid)