9 Tanaman Pembawa Kekayaan Menurut Islam (2)

Kamis, 21 Oktober 2021 - 09:47 WIB
loading...
9 Tanaman Pembawa Kekayaan Menurut Islam (2)
Buah pisang dan delima disebut di dalam Al=Quran. (Foto/Ilustrasi: Ist/mhy)
A A A
Pada naskah sebelumnya telah disebutkan 4 dari 9 tanaman yang menghasilkan komoditas berharga yang disebut dalam Al-Qur'an. Tak sedikit mereka yang menekuni bisnis yang terkait dengan komoditas tersebut menjadi kaya.



Berikut adalah sebagian dari komoditas tersebut:

5. Pisang
Al-Qur'an menyebut pisang sebagai buah surga, "Berada di antara pohon bidara yang tidak berduri, pohon-pohon pisang bersusun-susun (buahnya). Lahan yang terbentang luas dan air yang berlimpah membuat pohon selalu berbuah. Tidak berhenti (buahnya) dan tidak terlarang mengambilnya." ( QS al-Waqi'ah: 28-33 ).

Menurut penelitian, pisang mengandung kadar vitamin A, B1, C, lemak, mineral (kalium, klorin, natrium, magnesium, posfor, karbohidrat, dextrose, air, sukrosa, levulose, zat putih telur, dan zat tepung.

Pisang kaya vitamin B6. Buah ini dapat memancing reaksi-reaksi unsur kimia dari protein dan asam amino. Unsur kimiawi ini meningkatkan produksi sel darah merah, menjaga keseimbangan tubuh, membantu produksi energi. Pisang dapat menyembuhkan anemia.

Di samping menolong menyembuhkan banyak penyakit, pisang sangat dianjurkan untuk penyembuhan demam, gangguan sistem kerja pencernaan, kejang-kejang, dan terkilir. Pisang juga menurunkan tekanan darah.



6. Delima
Buah delima disebutkan dalam Al-Qur'an dan termasuk sebagai salah satu buah yang terdapat di surga kelak. Setidaknya ada tiga ayat yang dalam Al-Qur'an yang membahas buah ini antara lain di surat Al-An'am ayat 99 , ayat 141, dan surat Ar-rahman ayat 68 .

Rasulullah juga menyebutkan buah ini di beberapa haditsnya: “Tidak ada buah delima yang tidak memiliki biji dari salah satu buah delima dari Taman (Jannah) di dalamnya.” (HR. Abu Nu'aim).

Rasulullah juga mengatakan, "Delima dan kulitnya memperkuat pencernaan (perut)." (Abu Nuaim, Al-Jozi).

Para ilmuwan menemukan bahwa sebuah molekul dalam buah delima, yang diubah oleh mikroba di dalam usus, memungkinkan sel-sel otot untuk melindungi diri mereka sendiri dari salah satu penyebab utama penuaan.

7. Bawang Merah dan Bawang Putih

Allah SWT berfirman, “Agar Dia mengeluarkan bagi kami dari apa yang ditumbuhkan bumi, yaitu sayur-mayurnya, ketimunnya, bawang putihnya, kacang adasnya, dan bawang merahnya.” ( QS Al-Baqarah: 61 ).

Rasulullah bersabda, “Barang siapa yang memakannya (bawang merah dan bawang putih), maka hendaknya ia menyempurnakan (proses) memasaknya.” (HR Abu Dawud). Aisyah berkata, “Makanan terakhir yang disantap Rasulullah mengandung bawang merah di dalamnya.” (HR Abu Dawud).

Dr Nadiah Thayyarah dalam buku yang berjudul Buku Pintar Sains dalam Al-Qur'an menyebutkan di beberapa belahan dunia dan fase sejarah, bawang merah dikenal memiliki keistimewaan sebagai obat.

Para Firaun Mesir kuno sangat memperhatikan pentingnya bawang merah. Mereka mengandalkannya sebagai bahan masakan, menjadikan sebutan dalam sumpah mereka, bahkan nyaris saja mengultuskannya.

Para tabib Mesir kuno juga kerap meresepkan bawang merah sebagai obat untuk memperlancar air seni, memperbaiki gizi dan nafsu makan. Bahkan, dalam bahasa Mesir kuno, kata “tempat ibadah” dikaitkan dengan “bawang” dan berderivasi menjadi kata “bahsal” (bawang merah) dalam bahasa arab.

Kedokteran modern pun menegaskan kebenaran pendapat para dokter kuno. Lebih dari itu, banyak manfaat dan keistimewaan bawang merah yang kini baru terungkap dan dibahas secara lebih luas, daripada apa yang pernah beredar di kalangan dokter kuno.

Dalam dunia medis modern, bawang merah termasuk kelompok antivirus alami. Seperti halnya bawang putih, bawang merah mengandung zat alisin yang dikenal bermanfaat untuk menurunkan kolesterol dan tekanan darah tinggi akibat penyempitan pembuluh nadi. Namun, kandungan alisin bawang merah lebih rendah. (Bersambung)

(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1382 seconds (0.1#10.140)