Tadabur Surat Yusuf Ayat 5-6: Orangtua Saleh Akan Melahirkan Anak Saleh
loading...
A
A
A
Ustaz Mukhlis Mukti Al-Mughni
Yayasan Pustaka Afaf,
Dai Lulusan Al-Azhar Mesir
Surat Yusuf merupakan surah ke-12 terdiri dari 111 ayat diturunkan di Makkah. Surat ini menceritakan kisah Nabi Yusuf secara sempurna.
Berikut lanjutan Tadabur Surat Yusuf yang dapat kita ambil hikmah dan pelajaran:
Ayat 5:
"Ayahnya berkata: "Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, maka mereka membuat makar (untuk membinasakan) mu. Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia." (QS Yusuf: 5)
Pesan dan Hikmah:
1. Ketegasan dari orang tua atau seorang ahli sangat penting disampaikan demi keselamatan jiwa. Seperti halnya Nabi Ya'kub kepada putranya Nabi Yusuf. Termasuk dalam hal ini para orang tua, pendidik, dokter, pengamat atau pakar.
2. Perbuatan jahat adalah provokasi setan kepada para pengikutnya. Ketika dilihat ada kesempatan untuk memperkeruh keadaan maka setan akan menyelinap membisikan rencana jahat kepada manusia pilihannya. Karenanya jika terlintas rencana jahat dalam benak pikiran kita maka mohonlah perlindungan kepada Allah.
3. Pentingnya orangtua mengenal watak atau karakter anak-anaknya untuk bisa melihat potensi dan bakatnya, sehingga dapat mengantispasi kemungkinan buruk yang mempengaruhi perkembangan potensi dan bakatnya.
4. Pentingnya memanggil anak dengan sebutan atau panggilan yang baik karena panggilan nama yang baik adalah doa. Seperti yang dilakukan oleh Nabi Ya'kub kepada putranya Yusuf dengan "bunayya" sebuah panggilan yang menujukkan betapa anaknya sangat berarti dalam hidupnya dan ungkapan kedekatan antara ayah dan anaknya.
5. Di antara doa yang dicontohkan oleh Nabi Ibrahim agar dikaruniai anak yang shalih adalah seperti yang tercantum dalam surat Ash-Shaffaat ayat 100, "Rabbi habli minash-shalihiin" Ya Allah, karuniakan kepadaku keturunan yang termasuk orang-orang shalih. Hingga dari beliau lahir keturunan para Nabi.
Doa Nabi Ibrahim yang diabadikan dalam surat Ibrahiim ayat 40, "Rabbij 'alni muqiimash shalati wa min dzurriyati, rabbana wa taqqabbal du'a" (Ya Allah jadikan aku dan keturunannku orang-orang yang senantiasa mendirikan sholat, Ya Tuhan kami terimalah doa kami).
Juga doa: "Waj’al li lisana shidqin fil aakhirin" (jadikan aku buah tutur kata yang baik bagi orang-orang yang datang kemudian) QS. Asy-Syu’ara ayat 84.
Ayat 6:
"Dan demikianlah Tuhanmu, memilih kamu (untuk menjadi Nabi) dan diajarkan-Nya kepadamu sebahagian dari takbir mimpi-mimpi dan disempurnakan-Nya nikmat-Nya kepadamu dan kepada keluarga Yakub, sebagaimana Dia telah menyempurnakan nikmat-Nya kepada dua orang bapakmu sebelum itu, (yaitu) Ibrahim dan Ishak. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." (QS Yusuf: 6)
Pesan dan Hikmah:
1. Orangtua yang saleh akan melahirkan keturunan yang saleh. Ilmu kenabian sampai penafsiran mimpi disematkan Allah kepada keluarga Ya'kub hingga ke Yusuf. Boleh jadi sebagian anak-anaknya yang lain pun bisa menafsirkan mimpi hingga ayahnya berpesan kepada Yusuf agar jangan menceritakannya kepada saudara-saudaranya yang lain. Atau paling tidak mereka akan mencari tahu apa arti mimpinya Yusuf.
2. Kesalehan dan ilmu (tabir mimpi) adalah nikmat utama yang bisa menarik dan menyempurnakan nikmat-nikmat lainnya. Seperti dalam firman Allah, "….Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS Al Mujadilah [58]: 11)
3. Adanya penghormatan dan perhatian Allah kepada orang tua yang shalih yang menginginkan dan berupaya sekuat tenaga untuk membentuk keturunan yang shalih. Terbukti Allah mengingatkan nabi Ya’kub dan Yusuf dengan kakeknya yang shalih yaitu Ishak dan Ibrahim.Seperti dalam firman Allah: "(dan Kami lebihkan pula derajat) sebahagian dari bapak-bapak mereka, keturunan mereka dan saudara-saudara mereka. Dan Kami telah memilih mereka (untuk menjadi nabi-nabi dan Rasul-rasul) dan Kami menunjuki mereka ke jalan yang lurus." (QS Al An'am [6]: 87)
4. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Artinya Allah Maha mengetahui dengan apa yang ada dalam batin dan zhahir kita. Apa yang kita dan orang lain rencanakan semuanya dalam pengawasan Allah. Kebijaksanaan Allah itu sesuai dengan apa yang ada pada batin dan zhahir kita. Jika batin dan zhahir kita baik, maka Allah akan menampakkan kebijaksanaan-Nya yang baik pula untuk kita.
Wallahu A'lam
Yayasan Pustaka Afaf,
Dai Lulusan Al-Azhar Mesir
Surat Yusuf merupakan surah ke-12 terdiri dari 111 ayat diturunkan di Makkah. Surat ini menceritakan kisah Nabi Yusuf secara sempurna.
Berikut lanjutan Tadabur Surat Yusuf yang dapat kita ambil hikmah dan pelajaran:
Ayat 5:
قَالَ يٰبُنَيَّ لَا تَقْصُصْ رُءْيَاكَ عَلٰٓى اِخْوَتِكَ فَيَكِيْدُوْا لَكَ كَيْدًا ۗاِنَّ الشَّيْطٰنَ لِلْاِنْسَانِ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ
"Ayahnya berkata: "Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, maka mereka membuat makar (untuk membinasakan) mu. Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia." (QS Yusuf: 5)
Pesan dan Hikmah:
1. Ketegasan dari orang tua atau seorang ahli sangat penting disampaikan demi keselamatan jiwa. Seperti halnya Nabi Ya'kub kepada putranya Nabi Yusuf. Termasuk dalam hal ini para orang tua, pendidik, dokter, pengamat atau pakar.
2. Perbuatan jahat adalah provokasi setan kepada para pengikutnya. Ketika dilihat ada kesempatan untuk memperkeruh keadaan maka setan akan menyelinap membisikan rencana jahat kepada manusia pilihannya. Karenanya jika terlintas rencana jahat dalam benak pikiran kita maka mohonlah perlindungan kepada Allah.
3. Pentingnya orangtua mengenal watak atau karakter anak-anaknya untuk bisa melihat potensi dan bakatnya, sehingga dapat mengantispasi kemungkinan buruk yang mempengaruhi perkembangan potensi dan bakatnya.
4. Pentingnya memanggil anak dengan sebutan atau panggilan yang baik karena panggilan nama yang baik adalah doa. Seperti yang dilakukan oleh Nabi Ya'kub kepada putranya Yusuf dengan "bunayya" sebuah panggilan yang menujukkan betapa anaknya sangat berarti dalam hidupnya dan ungkapan kedekatan antara ayah dan anaknya.
5. Di antara doa yang dicontohkan oleh Nabi Ibrahim agar dikaruniai anak yang shalih adalah seperti yang tercantum dalam surat Ash-Shaffaat ayat 100, "Rabbi habli minash-shalihiin" Ya Allah, karuniakan kepadaku keturunan yang termasuk orang-orang shalih. Hingga dari beliau lahir keturunan para Nabi.
Doa Nabi Ibrahim yang diabadikan dalam surat Ibrahiim ayat 40, "Rabbij 'alni muqiimash shalati wa min dzurriyati, rabbana wa taqqabbal du'a" (Ya Allah jadikan aku dan keturunannku orang-orang yang senantiasa mendirikan sholat, Ya Tuhan kami terimalah doa kami).
Juga doa: "Waj’al li lisana shidqin fil aakhirin" (jadikan aku buah tutur kata yang baik bagi orang-orang yang datang kemudian) QS. Asy-Syu’ara ayat 84.
Ayat 6:
وَكَذٰلِكَ يَجْتَبِيْكَ رَبُّكَ وَيُعَلِّمُكَ مِنْ تَأْوِيْلِ الْاَحَادِيْثِ وَيُتِمُّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكَ وَعَلٰٓى اٰلِ يَعْقُوْبَ كَمَآ اَتَمَّهَا عَلٰٓى اَبَوَيْكَ مِنْ قَبْلُ اِبْرٰهِيْمَ وَاِسْحٰقَۗ اِنَّ رَبَّكَ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ
"Dan demikianlah Tuhanmu, memilih kamu (untuk menjadi Nabi) dan diajarkan-Nya kepadamu sebahagian dari takbir mimpi-mimpi dan disempurnakan-Nya nikmat-Nya kepadamu dan kepada keluarga Yakub, sebagaimana Dia telah menyempurnakan nikmat-Nya kepada dua orang bapakmu sebelum itu, (yaitu) Ibrahim dan Ishak. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." (QS Yusuf: 6)
Pesan dan Hikmah:
1. Orangtua yang saleh akan melahirkan keturunan yang saleh. Ilmu kenabian sampai penafsiran mimpi disematkan Allah kepada keluarga Ya'kub hingga ke Yusuf. Boleh jadi sebagian anak-anaknya yang lain pun bisa menafsirkan mimpi hingga ayahnya berpesan kepada Yusuf agar jangan menceritakannya kepada saudara-saudaranya yang lain. Atau paling tidak mereka akan mencari tahu apa arti mimpinya Yusuf.
2. Kesalehan dan ilmu (tabir mimpi) adalah nikmat utama yang bisa menarik dan menyempurnakan nikmat-nikmat lainnya. Seperti dalam firman Allah, "….Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS Al Mujadilah [58]: 11)
3. Adanya penghormatan dan perhatian Allah kepada orang tua yang shalih yang menginginkan dan berupaya sekuat tenaga untuk membentuk keturunan yang shalih. Terbukti Allah mengingatkan nabi Ya’kub dan Yusuf dengan kakeknya yang shalih yaitu Ishak dan Ibrahim.Seperti dalam firman Allah: "(dan Kami lebihkan pula derajat) sebahagian dari bapak-bapak mereka, keturunan mereka dan saudara-saudara mereka. Dan Kami telah memilih mereka (untuk menjadi nabi-nabi dan Rasul-rasul) dan Kami menunjuki mereka ke jalan yang lurus." (QS Al An'am [6]: 87)
4. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Artinya Allah Maha mengetahui dengan apa yang ada dalam batin dan zhahir kita. Apa yang kita dan orang lain rencanakan semuanya dalam pengawasan Allah. Kebijaksanaan Allah itu sesuai dengan apa yang ada pada batin dan zhahir kita. Jika batin dan zhahir kita baik, maka Allah akan menampakkan kebijaksanaan-Nya yang baik pula untuk kita.
Wallahu A'lam
(rhs)