Tadabur Surat Yusuf Ayat 3-4: Inilah Kisah Terbaik di Dalam Al-Qur'an
loading...
A
A
A
Ustaz Mukhlis Mukti Al-Mughni
Yayasan Pustaka Afaf,
Dai Lulusan Al-Azhar Mesir
Surat Yusuf (يوسف) adalah satu-satunya surat yang menceritakan kisah Nabi secara detail. Surat Yusuf merupakan surah ke-12 terdiri dari 111 ayat diturunkan di Makkah.
Berikut lanjutan Tadabur Surat Yusuf lengkap dengan penjelasannya:
Ayat 3
Nahnu naqussu 'alaika ahsanal qasasi bimaaa awhainaaa ilaika haazal quraana wa in kunta min qablihii laminal ghaafiliin.
"Kami menceriterakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al-Qur'an ini kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum (Kami mewahyukan) nya adalah termasuk orang-orang yang belum mengetahui." (QS Yusuf: 3)
Pesan dan Hikmah
1. Allah menginformasikan kepada Rasulullah tentang kisah-kisah yang paling baik dari bangsa atau umat terdahulu. Inilah muqadimah terbaik yang Allah ungkapkan sebelum menyampaikan detail kisahnya.
2. Kenapa kisah Nabi Yusuf disebut dengan kisah yang paling baik? Ada banyak pendapat yang saling melengkapi. (Tafsir Jami’ Li ahkamil Qur`an lil Qurthubi).
Pertama, kelengkapan kisah dalam surat ini serta kandungannya yang penuh nasehat dan pelajaran.
Kedua, disebut kisah terbaik karena sikap Yusuf yang mulia dengan memaafkan semua kejahatan para saudaranya, serta kuatnya kesabaran Yusuf, ketegaran dan kematangannya dalam menjalani berbagai peran kehidupan yang penuh kesusahan dan penderitaan yang hakikatnya pasti berganti kemudahan.
Ketiga, karena kisahnya menyebutkan para nabi, orang-orang shalih, malaikat dan syetan, jin dan manusia hingga hewan atau binatang. Juga dipaparkan perjalanan penguasa, politik serta urusan memperbaiki agama dan dunia.
Keempat, karena dikisahkan perjalanan orang yang mengasihi dan yang dikasihinya.
3. Kisah ini dipaparkan di antara kepentingannya adalah untuk pengetahuan, dari tidak mengetahui menjadi mengetahui. Sebab surat ini turun berkenaan dengan pertanyaaan orang Yahudi perihal kisah Yusuf. Setidaknya pengetahuan terhadap kisah Yusuf ini bisa menjawab pertanyaan mereka atau bisa meluruskannya jika terjadi penyelewengan kisah.
Ayat 4:
Idz qoola Yuusufu li abiihi yaaa abati innii ra aytu ahada 'ashara kawkabanw wash shamsa walqamara ra aytuhum lii saajidiin.
"(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: 'Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku." (QS Yusuf: 4)
Pesan dan Hikmah
1. Kisahpun dimulai dengan mimpinya Yusuf remaja yang melihat sebelas bintang, matahari dan bulan, yang semuanya sujud kepadanya. Sebuah mimpi yang diketahui tafsirnya oleh ayahnya Nabi Ya’kub, sehingga dia berpesan kepada Yusuf agar jangan menceritakan kepada saudaranya yang lain.
2. Mimpi nabi itu suatu kebenaran. Mimpi baik orang beriman bisa mengandung kebenaran. Seperti dalam hadits, "Mimpi yang baik dari orang yang saleh adalah satu bagian dari 46 bagian kenabian."
3. Anjuran untuk tidak menceritakan mimpi ke sembarang orang.
4. Pentingnya mengajarkan adab yang baik kepada anak dalam hal memanggil orang tuanya. Seperti yang dicontohkan oleh Yusuf dengan memanggil ayahnya "Ya Abati", sebuah panggilan yang menunjukkan rasa hormat dan kagum serta betapa dekat dan berartinya kedudukan ayahnya bagi Yusuf.
5. Adab ketika mimpi buruk adalah jangan diceritakan kepada orang lain. Adapun mimpi baik boleh diceritakan kepada orang yang amanah dan atau ahli mimpi.
6. Orang jahatpun bisa mengalami mimpi, seperti Mimpi Fir'aun yang bermimpi mahkotanya di copot oleh anak kecil laki-laki. Juga mimpinya pemabuk khamer yang akhirnya taubat.
7. Selalu berbaik sangka dan memotivasi pada kebaikan dalam menafsirkan mimpi.
Wallahu A'lam
Yayasan Pustaka Afaf,
Dai Lulusan Al-Azhar Mesir
Surat Yusuf (يوسف) adalah satu-satunya surat yang menceritakan kisah Nabi secara detail. Surat Yusuf merupakan surah ke-12 terdiri dari 111 ayat diturunkan di Makkah.
Berikut lanjutan Tadabur Surat Yusuf lengkap dengan penjelasannya:
Ayat 3
نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ اَحْسَنَ الْقَصَصِ بِمَآ اَوْحَيْنَآ اِلَيْكَ هٰذَا الْقُرْاٰنَۖ وَاِنْ كُنْتَ مِنْ قَبْلِهٖ لَمِنَ الْغٰفِلِيْنَ
Nahnu naqussu 'alaika ahsanal qasasi bimaaa awhainaaa ilaika haazal quraana wa in kunta min qablihii laminal ghaafiliin.
"Kami menceriterakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al-Qur'an ini kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum (Kami mewahyukan) nya adalah termasuk orang-orang yang belum mengetahui." (QS Yusuf: 3)
Pesan dan Hikmah
1. Allah menginformasikan kepada Rasulullah tentang kisah-kisah yang paling baik dari bangsa atau umat terdahulu. Inilah muqadimah terbaik yang Allah ungkapkan sebelum menyampaikan detail kisahnya.
2. Kenapa kisah Nabi Yusuf disebut dengan kisah yang paling baik? Ada banyak pendapat yang saling melengkapi. (Tafsir Jami’ Li ahkamil Qur`an lil Qurthubi).
Pertama, kelengkapan kisah dalam surat ini serta kandungannya yang penuh nasehat dan pelajaran.
Kedua, disebut kisah terbaik karena sikap Yusuf yang mulia dengan memaafkan semua kejahatan para saudaranya, serta kuatnya kesabaran Yusuf, ketegaran dan kematangannya dalam menjalani berbagai peran kehidupan yang penuh kesusahan dan penderitaan yang hakikatnya pasti berganti kemudahan.
Ketiga, karena kisahnya menyebutkan para nabi, orang-orang shalih, malaikat dan syetan, jin dan manusia hingga hewan atau binatang. Juga dipaparkan perjalanan penguasa, politik serta urusan memperbaiki agama dan dunia.
Keempat, karena dikisahkan perjalanan orang yang mengasihi dan yang dikasihinya.
3. Kisah ini dipaparkan di antara kepentingannya adalah untuk pengetahuan, dari tidak mengetahui menjadi mengetahui. Sebab surat ini turun berkenaan dengan pertanyaaan orang Yahudi perihal kisah Yusuf. Setidaknya pengetahuan terhadap kisah Yusuf ini bisa menjawab pertanyaan mereka atau bisa meluruskannya jika terjadi penyelewengan kisah.
Ayat 4:
اِذْ قَالَ يُوْسُفُ لِاَبِيْهِ يٰٓاَبَتِ اِنِّيْ رَاَيْتُ اَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا وَّالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ رَاَيْتُهُمْ لِيْ سٰجِدِيْنَ
Idz qoola Yuusufu li abiihi yaaa abati innii ra aytu ahada 'ashara kawkabanw wash shamsa walqamara ra aytuhum lii saajidiin.
"(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: 'Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku." (QS Yusuf: 4)
Pesan dan Hikmah
1. Kisahpun dimulai dengan mimpinya Yusuf remaja yang melihat sebelas bintang, matahari dan bulan, yang semuanya sujud kepadanya. Sebuah mimpi yang diketahui tafsirnya oleh ayahnya Nabi Ya’kub, sehingga dia berpesan kepada Yusuf agar jangan menceritakan kepada saudaranya yang lain.
2. Mimpi nabi itu suatu kebenaran. Mimpi baik orang beriman bisa mengandung kebenaran. Seperti dalam hadits, "Mimpi yang baik dari orang yang saleh adalah satu bagian dari 46 bagian kenabian."
3. Anjuran untuk tidak menceritakan mimpi ke sembarang orang.
4. Pentingnya mengajarkan adab yang baik kepada anak dalam hal memanggil orang tuanya. Seperti yang dicontohkan oleh Yusuf dengan memanggil ayahnya "Ya Abati", sebuah panggilan yang menunjukkan rasa hormat dan kagum serta betapa dekat dan berartinya kedudukan ayahnya bagi Yusuf.
5. Adab ketika mimpi buruk adalah jangan diceritakan kepada orang lain. Adapun mimpi baik boleh diceritakan kepada orang yang amanah dan atau ahli mimpi.
6. Orang jahatpun bisa mengalami mimpi, seperti Mimpi Fir'aun yang bermimpi mahkotanya di copot oleh anak kecil laki-laki. Juga mimpinya pemabuk khamer yang akhirnya taubat.
7. Selalu berbaik sangka dan memotivasi pada kebaikan dalam menafsirkan mimpi.
Wallahu A'lam
(rhs)