Isyarat Al-Qur'an Perihal Misteri Waktu dan Tempat Gua Ashabul Kahfi

Rabu, 03 November 2021 - 16:13 WIB
loading...
Isyarat Al-Quran Perihal Misteri Waktu dan Tempat Gua Ashabul Kahfi
Setidak ada 5 versi erkait soal lokasi sesungguhnya gua Ashabul Kahfi. (Ilustrasi: Ist)
A A A
Di dalam Al-Qur'an tidak disebutkan lokasi persisnya gua tempat bersembunyi Ashaba Al-Kahfi . Sejumlah pakar mencoba mengungkap tempat dan waktu peristiwa tersebut melalui isyarat-isyarat Al-Qur'an.

Hal itu disebut Prof Dr Muhammad Quraish Shihab dalam Tafsir Al Misbah yang mengutip pendapat dari pengarang tafsir al-Muntakhab menyatakan bahwa Ashaba Al-Kahfi adalah sekelompok pemuda yang beriman kepada Allah, yang tengah mengalami penindasan agama sehingga mereka mengasingkan diri ke dalam sebuah gua yang tersembunyi.



Dari proposisi awal ini, kemudian dicarilah beberapa babak sejarah yang mengisahkan tentang rezim yang demikian keras penentangannya terhadap agama-agama samawi.

Dari beberapa peristiwa penindasan agama itu hanya ada dua masa yang mereka anggap penting, dan yang salah satunyapmereka nilai dapat mempunyai kaitan dengan kisah Penghuni Gua ini.

Peristiwa pertama terjadi pada masa kekuasaan raja-raja Saluqi, saat kerajaan itu diperintah oleh Raja Antiogos IV yang bergelar Nabivanes (tahun 176-84 SM).

Pada saat penaklukan singgasana Suriah, Antiogos yang juga dikenal sangat fanatik terhadap kebudayaan dan peradaban Yunani Kuno mewajibkan kepada seluruh penganut Yahudi di Palestina, yang telah masuk dalam wilayah kekuasaan Suriah sejak 198 SM, untuk meninggalkan agama Yahudi dan menganut agama Yunani Kuno.

Antiogos mengotori tempat peribadatan Yahudi dengan meletakkan patung Zeus, tuhan Yunani terbesar, di atas sebuah altar dan pada waktu-waktu tertentu mempersembahkan kurban berupa babi bagi Zeus. Terakhir, Antiogos membakar habis naskah Taurat tanpa ada yang tersisa.

Berdasarkan bukti historis ini, dapat disimpulkan bahwa pemuda-pemuda itu adalah penganut agama Yahudi yang bertempat tinggal di Palestina, atau tepatnya di kota Yerusalem.

Dapat diperkirakan pula, bahwa peristiwa bangunnya mereka dari tidur panjang itu terjadi pada tahun 126 M. setelah Romawi menguasai wilayah Timur, atau 445 tahun sebelum masa kelahiran Rasulullah SAW tahun 571 M.



Imperium Romawi
Peristiwa kedua terjadi pada zaman imperium Romawi , saat Kaisar Hadrianus berkuasa (tahun 117-138 M). Kaisar itu memperlakukan orang-orang Yahudi sama persis seperti yang pernah dilakukan oleh Antiogos.

Pada tahun 132 M, para pembesar Yahudi mengeluarkan ultimatum bahwa seluruh rakyat Yahudi akan berontak melawan kekaisaran Romawi. Mereka memukul mundur garnisun-garnisun Romawi di perbatasan dan berhasil merebut Yerusalem.

Peristiwa bersejarah ini diabadikan oleh orang-orang Yahudi dalam mata uang resmi mereka. Selama tiga tahun penuh mereka dapat bertahan.

Terakhir, Hadrianus bergerak bersama pasukannya menumpas pemberontak-pemberontak Yahudi. Palestina jatuh dan Yerusalem dapat direbut kembali.

Etnis Yahudi pun dibasmi dan para pemimpin mereka dibunuh. Orang-orang Yahudi yang masih hidup, dijual di pasar-pasar sebagai budak. Simbol-simbol agama Yahudi dihancurkan, ajaran dan hukum-hukum Yahudi dihapus.

Dari penuturan sejarah ini didapati kesimpulan yang sama bahwa para pemuda itu adalah penganut ajaran Yahudi. Tempat tinggal mereka bisa jadi berada di kawasan Timur Kuno atau di Yerusalem sendiri.

Masih mengikuti alur sejarah ini, mereka diperkirakan bangun dari tidur panjang itu kurang lebih pada tahun 435 M atau 30 tahun menjelang kelahiran Rasulullah SAW .

Tampaknya peristiwa pertama lebih mempunyai kaitan dengan kisah Ashāba Al-Kahfi karena penindasan mereka lebih sadis. Adapun penindasan umat Kristiani tidak sesuai dengan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Demikian dalam tafsir al-Muntakhab yang dikutip oleh Quraish Shihab.

Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2713 seconds (0.1#10.140)