Surat Yusuf Ayat 23: Ketika Digoda Istri Petinggi Mesir, Ini Kata Nabi Yusuf

Selasa, 30 November 2021 - 21:37 WIB
loading...
Surat Yusuf Ayat 23:...
Penderitaan dalam sumur berganti dengan kenikmatan tinggal di istana. Namun tak disangka Nabi Yusuf terfitnah oleh istri petinggi Mesir yang menyukai beliau. Foto/tangkapan layar film Nabi Yusuf
A A A
Ustaz Mukhlis Mukti Al-Mughni
Yayasan Pustaka Afaf,
Dai Lulusan Al-Azhar Mesir

Setelah Yusuf muda dibeli oleh pejabat tinggi Kerajaan Mesir, beliau tinggal di Istana dengan pelayanan yang sangat baik.Penderitaan dalam sumur berganti dengan kenikmatan tinggal di istana.

Namun, siapa sangka dibalik kemegahan istana justru membuat Nabi Yusuf akhirnya terfitnah wanita sampai beliau masuk penjara. Berikut kisahnya ketika digoda oleh istri petinggi Kerajaan Mesir yang jatuh cinta pada Nabi Yusuf. Berikut lanjutan tadabur Surat Yusuf :

وَرَاوَدَتْهُ الَّتِيْ هُوَ فِيْ بَيْتِهَا عَنْ نَّفْسِهٖ وَغَلَّقَتِ الْاَبْوَابَ وَقَالَتْ هَيْتَ لَكَ ۗقَالَ مَعَاذَ اللّٰهِ اِنَّهٗ رَبِّيْٓ اَحْسَنَ مَثْوَايَۗ اِنَّهٗ لَا يُفْلِحُ الظّٰلِمُوْنَ

"Dan wanita yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata: "Marilah ke sini." Yusuf berkata: "Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik." Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung." (QS Yusuf: 23)

Pesan dan Hikmah
1. Inilah ujian kedua Yusuf muda setelah selamat dari ujian pertama saat berada di dasar sumur, yaitu fitnah wanita. Para ulama memahami dari lafazh dan redaksi ayat ini bahwa ada banyak upaya dari wanita -yang notabene majikannya- untuk menaklukan Yusuf. Mulai dari yang samar sampai akhirnya terang-terangan. Al-Qur'an tidak menyebutkan nama wanita tersebut secara pasti dan jelas agar yang diingat adalah pelajarannya atau perbuatannya bukan namanya.

Inilah adab yang digunakan Al-Qur'an kepada orang yang masih diharapkan menjadi orang baik maka namanya disembunyikan, demi menjaga reputasi dan keharuman namanya. Namun disisi lainpun Al-Qur'an juga tidak segan-segan menyebut nama jika kelakuan dan kejahatannya sudah keterlaluan, seperti Fir'aun, Namrud, Abu Lahab dan lain sebagainya.

2. Wanita yang sudah dikuasai oleh cinta nafsunya itupun menutup pintu-pintu yang ada di kamarnya, yang konon memiliki tujuh pintu untuk memastikan kepada Yusuf bahwa apa yang akan dilakukan mereka berdua itu aman dan tidak bisa diketahui orang lain. Begitu matangnya rencana wanita itu untuk menundukkan Yusuf. Kemudian dipanggilnya Yusuf dengan lembut seraya menggodanya, "Marilah ke sini". Sebuah ajakan bahkan perintah yang menunjukkan kelasnya untuk mengatur dan menguasai. Sampai disini wanitapun harus waspada terhadap jebakan dorongan nafsunya.

3. Yusuf berkata: "Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik." Sebuah jawaban yang sangat mengena dan beradab. Sadar Yusuf dalam posisi yang dilematis, karenanya dia butuh kekuatan yang bisa menyelamatkannya dari bujuk rayu wanita. Jika kita jujur memohon perlindungan kepada Allah, maka Allah pasti akan melindungi kita.

4. Ada dua pengertian tentang ucapan Yusuf ini ditinjau dari segi dhamir/kata ganti 'Hu' pada "innahu" bisa kembali kepada Allah dan bisa juga kembali kepada majikannya. Pertama; mengingat kebaikan Allah yang telah berkali-kali menyelamatkannya dari setiap penderitaan. Kebaikan Allah tidak ingin dibalas Yusuf dengan berbuat dosa dan maksiat.

Kedua; Kembali kepada tuannya atau majikannya yang merupakan suami si wanita penggoda tersebut. Yusuf selalu mengingat kebaikannya; telah membelinya dari pedagang, memelihara, dan merawatnya hingga dewasa. Sungguh tidak beradab dan tidak berterima kasih jika dia sampai menuruti ajakan istrinya yang berarti mengkhianati kebaikan dan kepercayaan suaminya.

Yusuf mengajarkan kita cara berterima kasih yang benar seperti yang dijelaskan Rasulullah, "Tidak berterima kasih kepada Allah orang yang tidak berterima kasih kepada orang lain (yang telah berjasa kepadanya)."

5. Ayat ini mengategorikan zalim bagi pelaku yang tidak berterima kasih kepada Allah dan makhluk-Nya. Juga mengkhianati kebaikan dan kepercayaan yang diberikannya.

6. Bahayanya tinggal satu atap bagi laki dan perempuan yang bukan mahramnya. Seperti yang dialami Yusuf, berawal dari saling melihat, bertemu, berbicara, bercanda dan akhirnya terjadilah yang diinginkan nafsu dan syetan.

Rasulullah mengingatkan: "Jauhi dari masuk menemui wanita (yang bukan mahramnya)" sesorang Anshar berkata: "Bagaimana menurut Anda tentang Al-hamw?" Rasulullah menjawab, "Al-hamw adalah kematian." (HR. Al-Bukhari dan Muslim). Al-hamw adalah kerabat suami seperti saudaranya atau anak-anak dari paman suami.

Karenanya seringkali perselingkuhan itu terjadi bukan dengan yang jauh tapi yang sering bertemu dalam satu atap apalagi satu ruangan. Maka perselingkuhanpun sering terjadi dengan teman sekantor dan sejenisnya.

7. Pentinganya edukasi aurat dan adab masuk kamar orang tua dan saudari atau kerabatnya baik mahram apalagi yang bukan mahram kepada anak-anak sejak dini.

Wallahu A'lam

(rhs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3365 seconds (0.1#10.140)