Kagumi Museum Sejarah Rasulullah di Madinah, Syafruddin: Seolah-olah Nyata

Rabu, 05 Januari 2022 - 21:40 WIB
loading...
Kagumi Museum Sejarah Rasulullah di Madinah, Syafruddin: Seolah-olah Nyata
Ketua Yayasan Museum Nabi Muhammad sekaligus Ketua Dewan Pembina Museum Internasional Sejarah Nabi Muhammad, Komjen Pol (Purn) Syafruddin mengunjungi Museum Rasulullah di Madinah. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Ketua Yayasan Museum Nabi Muhammad sekaligus Ketua Dewan Pembina Museum Internasional Sejarah Nabi Muhammad, Komjen Pol (Purn) Syafruddin menerima undangan khusus dari Liga Muslim Dunia (LMD) dan Yayasan Assalam. Undangan tersebut untuk mengunjungi Museum Sejarah Nabi Muhammad SAW, di pelataran Masjid Nabawi, Madinah, Saudi Arabia, Selasa, 4 Januari 2022 waktu setempat.

Rombongan diterima Managing Direktur Cabang Madinah dari The International Fair and Museum of the Prophet's Biography and Islamic Civilization, Sa'id AlQurashi didampingi Direktur Kerja Sama External, Musfer Al-Wadhi'i, beserta tim. Mereka mewakili Sekertaris Jendral LMD atau Rabithah Alam IslamiSyekh Muhammad bin Abdulkarim al-Issa. Termasuk perwakilan Yayasan Wakaf Assalam, Syaikh Nashir Az Sahroni dan Kepala Kantor Gubernur Madinah, Syaikh Fahd Suhaimi.


Dalam kunjungannya tersebut, Syafruddin mengagumi Museum Sejarah Nabi Muhammad SAW yang baru saja dibuka di Madinah untuk umat muslim tersebut. Museum ini merupakan cerminan dari kehidupan Nabi Muhammad dan titik awal peradaban Islam yang sekarang telah menyebar di berbagai penjuru dunia. Terdapat tampilan layar digital yang menarik dan menceritakan sejarah perjalanan hidup dan perjalanan dakwah Nabi Muhammad SAW. Artefak yang ditampilkan dalam museum tersebut wujud multidimensi yang tampak seperti nyata.



Syafruddin menjelaskan, di dalam museum banyak ruangan yang menampilkan sejarah peperangan zaman rasulullah. Museum ini menampilkan puluhan lukisan dan instalasi seni interaktif yang tersedia dalam sejumlah bahasa. Namun saat ini baru tersedia tujuh bahasa yakni, Arab, Inggris, Spanyol, Urdu, Prancis, Turki, dan Indonesia.

“Kita dapat mengetahui sejarah panjang serta tingkah laku Rasulullah semasa hidupnya. Tampilan yang disuguhkan seolah-olah kita terbawa dalam kehidupan Rasulullah yang nyata dalam penglihatan kita,” terang Syafruddin, yang juga Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI).

Dalam kesempatan tersebut Syafruddin menjelaskan, Museum Sejarah Rasullullah akan dibangun di Indonesia. Ini akan menjadi museum peradaban Islam pertama di dunia selain di Saudi Arabia. Pembangunan Museum ini bertujuan untuk memberikan penghargaan kepada Rasulullah. Lokasinya di Jakarta sangat strategis. Bahkan akan lebih luas dibandingkan dengan yang ada di Madinah.
(cip)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2754 seconds (0.1#10.140)