Tanda Kiamat: Letusan Gunung Api di Tonga Tak Seberapa Dibanding Jika Aden Bangun

Rabu, 26 Januari 2022 - 10:52 WIB
loading...
Tanda Kiamat: Letusan...
Letusan Gunung Api di Tonga (kiri) dan kawah Aden (kanan). (Foto/Ilustrasi: Ist)
A A A
Letusan Gunung Api di Tonga memang sangat dahsyat, namun gambaran kedahsyaratnya takkan mampu menyamai jika gunung api Aden meletus. Letusan gunung api Aden akan menjadi penanda akhir dunia.

Kepala ilmuwan di Goddard Space Flight Center, NASA, James Garvin mengatakan bahwa NASA memperkirakan ledakan gunung di Tonga berkekuatan sekitar 10 megaton setara TNT, dan sekitar 500 kali lebih kuat dari bom yang dijatuhkan di Hiroshima, Jepang pada Perang Dunia II.

Letusan gunung api bawah laut Tonga pada Sabtu (15/1) itu dilaporkan menghasilkan gelombang tekanan yang mampu menggetarkan atmosfer. Letusan gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha'apai tersebut menyebabkan pola gelombang atmosfer yang cukup rumit, terlebih di area yang lebih dekat dengan area letusan.

Gelombang yang dihasilkan letusan ini kemudian menyebar sejauh ribuan kilometer sebagai gelombang terisolasi yang berjalan secara horizontal dengan kecepatan lebih 1.046 kilometer per jam.



Hanya saja, letusan gunung Krakatau pada 1883 tak kalah dahsyat. Kala itu para ahli menganggap letusan gunung api di Selat Sunda itu adalah yang terbesar yang pernah dikenal oleh manusia.

Letusannya menewaskan 36.000 orang, suara letusannya terdengar hingga radius 5000 km, abu dan asap menutupi atmosfir bumi hingga satu minggu, dan sejumlah pulau lenyap. Para ahli memperkirakan kekuatan letusannya ratusan kali lipat bom Hidrogen.

Toh begitu, seorang ahli mengatakan letusan Gunung Krakatau sangat kecil dibanding jika gunung api Aden meletus. “Gunung-gunung api yang ada sekarang hanya seperti sebuah petasan dibandingkan dengan gunung api Aden,” ujar Prof. I.G. Gass yang melakukan penelitian terhadap kota Aden pada tahun 1964.

Sementara itu, Dr Umar Sulaiman Al-Asygar dalam bukunya berjudul "Ensiklopedia Kiamat" menulis sebelum hari Kiamat datang api keluar dari kawah Aden, yang menggiring manusia ke tempat mereka dihimpun.

Dalam sebuah studinya "Aden, Dimensi Historis dan Peradaban" Makruf Oqbah mengatakan, gunung api Aden adalah salah satu dari enam pusat gunung api yang terletak di satu garis gunung api yang memanjang dari Bab Al-Mandeb di sisi selatan laut merah hingga kota Aden. Beberapa waktu lalu salah satu dari enam pusat gunung api di gunung Thair di teluk Yaman di Laut Merah kembali aktif.



Api Aden dan Kiamat
Menurut Dr Umar Sulaiman Al-Asygar, gunung api Aden lebih dikenal dengan ‘api penggiring’ yang berada di bawah permukaan bumi. Ia akan keluar sebagaimana ia pernah keluar sebelumnya.

Ada 10 tanda bahwa kiamat akan segera tiba. Rasulullah SAW dalam haditsnya bersabda:

إِنَّ السَّاعَةَ لاَ تَكُوْنُ حَتَّـى تَكُوْنَ عَشْـرُ آيَاتٍ: خَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ، وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ، وَخَسْفٌ بِجَزِيْرَةِ الْعَرَبِ، وَالدُّخَانُ، وَالدَّجَّالُ، وَدَابَّةُ اْلأَرْضِ، وَيَأْجُوْجُ وَمَأْجُوْجُ، وَطُلُوْعُ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا، وَنَارٌ تَخْرُجُ مِنْ قُعْرَةِ عَدَنٍ تَرْحَلُ النَّاسَ.


“Sesungguhnya Kiamat tidak akan terjadi hingga ada sepuluh tanda (sebelumnya): khasf di timur, khasf di barat, khasf di Jazirah Arab, asap, Dajjal, binatang bumi, Ya’juj dan Ma’juj, terbitnya matahari dari barat, dan api yang keluar dari Dasar ‘Adn yang menggiring manusia.” Dalam riwayat lain dari Muslim: “api keluar dari Yaman yang menggiring manusia ke tempat mereka berkumpul.” (Shahiih Muslim, kitab al-Fitan wa Asyraathus Saa’ah XVIII/27-28, Syarh an-Nawawi).



Hadits ini menginformasikan tanda-tanda kiamat yang terahir adalah "Api yang keluar dari dasar ‘Adn yang menggiring manusia".

Prediksi kembalinya gunung merapi Aden aktif dan meletusnya sangat memungkinkan terjadi, sebab kota Aden sendiri sebagian besarnya berada di laut Meditrania.

Aden merupakan ibu kota Republik Demokratis Rakyat Yaman sampai penyatuan dengan Yaman Utara dan kemudian diumumkan sebagai zona perdagangan bebas.

Kota ini terletak 170 kilometer timur Bab-el-Mandeb. Aden merupakan sebuah pelabuhan alami, terbuat dari semenanjung gunung berapi dan pertama kali digunakan oleh Kerajaan Awsan kuno antara abad ke-5 SM dan ke-7 SM.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2612 seconds (0.1#10.140)