Surat Yasin Ayat 68: Siklus Usia Manusia dan Ketika Umur Panjang Menjadi Tak Bernilai

Jum'at, 28 Januari 2022 - 08:45 WIB
loading...
A A A
Menurut Ar-Razi, ayat di atas turun berkaitan dengan ucapan orang kafir, “Kami menempati dunia hanya sebentar. Andaikan Engkau memanjangkan umur kami, maka Engkau tidak akan mendapati kekurangan pada diri kami.”

Maka melalui ayat tersebut Allah seakan-akan hendak mengatakan, “Apakah kamu tidak memikirkan bahwa ketika memasuki lanjut usia, kamu akan melemah. Kami telah memanjangkan umurmu yang memungkinkanmu untuk memahami kebenaran, namun kamu telah menyia-nyiakannya.”

Umur yang panjang memang seyogianya digunakan untuk berpikir lebih matang tentang makna kehidupan dan semisalnya. Dalam Surat Fatir ayat 37 Allah SWT berfirman:

أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُم مَّا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَن تَذَكَّرَ وَجَاءَكُمُ النَّذِيرُ


Apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berpikir bagi orang yang mau berpikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan?



Siklus Umur Manusia
Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah mengatakan Surat Yasin ayat 68 berkaitan dengan pernyataan dua ayat sebelumnya, bahwa bukti kuasa Allah dalam membutakan dan merubah tampilan manusia itu dapat dilihat ketika ia menua.

Ketika masih bayi, fisiknya lemah dan tidak mengetahui apa-apa. Kemudian hari demi hari fisiknya semakin kuat dan pengetahuannya semakin bertambah. Lalu ketika mulai menua, ia menjadi pikun, lemah dan butuh bantuan banyak orang selayaknya sedia kala.

Melalui fenomena tersebut, ٍSurah Yasin ayat 68 mengajak manusia berpikir bahwa Allah SWT berkuasa mengubah keadaannya. Manusia tidak kuasa menghindari penuaan. Juga mengajak berpikir bahwa kehidupan dunia ini fana serta satu-satunya sandaran yang kuat, langgeng, lagi abadi hanyalah Allah SWT.

Wahbah Az-Zuhaili mengatakan bahwa Allah SWT memperingatkan manusia supaya jangan sampai menyia-nyiakan masa muda dan umur. Masa muda dan umur yang telah dilalui tidak akan pernah kembali barang sedetikpun, sehingga tidak berlebihan kalau dikatakan waktu adalah modal manusia yang paling berharga.



Beramal Sedari Masih Muda
Hamka menambahkan, bahwa umur yang panjang tidak ada nilainya bila tidak diisi dengan amal kebaikan. Dan bahwa salah apabila ada yang menunda beramal sampai masa tuanya, karena ketika telah tua kelak tenaganya akan semakin melemah. Oleh karena itu, hendaklah kita mulai beramal sedari masih muda.

Terkait dengan diksi fil khalq (dalam penciptaan) dalam redaksi ayat, al-Biqa’I berkomentar bahwa penurunan potensi jasmani bersifat mutlak, tidak dengan penurunan potensi ruhani. Artinya, penuaan tidak berpengaruh pada sisi spiritualitas. Bisa saja seseorang semakin bertambah umurnya, semakin bertambah pula ketaatan dan ketakwaannya pada Allah SWT.

Adapun berkaitan dengan perbedaan qiraat, Nawawi al-Bantani mengemukakan dua variasi bacaan untuk kata nunakkishu dan ya’qilun. Asim dan Hamzah membaca nunakkishu sebagaimana yang tertulis di atas, sementara selain keduanya membaca nankushu. Selanjutnya Nafi’ dan Ibn Dzakwan membaca kata paling akhir ayat dengan awalan ta’, ta’qilun. Sedangkan yang lain mengawalinya dengan ya’, ya’qilun.

(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1383 seconds (0.1#10.140)