Jibril Memiliki Kedudukan Mulia di Sisi Allah Ta'ala, Ini Kelebihannya

Minggu, 13 Februari 2022 - 20:18 WIB
loading...
A A A
Menurut Syaikh Umar Sulaiman, tidak semua malaikat memiliki kesamaan fisik dan ukuran tubuh. Di samping itu, mereka juga memiliki kedudukan yang berbeda-beda di sisi Tuhan seperti firman-Nya:

وَمَا مِنَّاۤ اِلَّا لَهٗ مَقَامٌ مَّعۡلُوۡمٌۙ‏


Tiada seorang pun di antara kami (malaikat), melainkan mempunyai kedudukan yang tertentu.” ( QS Ash-Shaffat : 164)

Tentang Jibril, Allah SWT berfirman:

اِنَّهٗ لَقَوۡلُ رَسُوۡلٍ كَرِيۡمٍ
ذِىۡ قُوَّةٍ عِنۡدَ ذِى الۡعَرۡشِ مَكِيۡنٍ
مُّطَاعٍ ثَمَّ اَمِيۡنٍؕ


Sesungguhnya, al Qur'an itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril). Yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai Arsy, yang ditaati di sana (di alam malaikat) lagi dipercaya.” ( QS At-Takwir : 19-21)

Artinya, kata Syaikh Umar Sulaiman, Jibril memiliki kedudukan mulia di sisi Allah SWT.



Setelah Kenabian
Tugas malaikat Jibril setelah kenabian yang diketahui petunjuknya dari Al Quran dan As-Sunnah yakni sebagai berikut:

Pertama, mendampingi orang yang sakaratul maut dalam keadaan bersuci.

Syekh M Nawawi Banten dalam bukunya berjudul "Syarah Nuruzh Zhalam ala Aqidati Awam" menyebut bahwa As-Suyuthi mengatakan bahwa Jibril turut hadir pada seseorang yang menghadapi sakaratul maut dalam keadaan suci karena berwudhu.

Kedua, mengelola dunia. Sebuah riwayat dalam hadits menyebutkan, ada empat malaikat yang mendapat tugas untuk mengelola dunia. Di antara mereka adalah malaikat Jibril dengan salah satu tugasnya untuk mengurusi angin. Malaikat Mikail ditugasi mengurus hujan dan tumbuhan. Malaikat Izrail bertugas mencabut nyawa. Sementara malaikat Israfil menyampaikan perintah pada mereka.

Ibnu Abi Hatin dan Abu Syekh meriwayatkan dalam kitab Al-Uẓamah dan Al-Baihaqī dalam kitab Syu'abul Iman, dari Ibnu Sabit berkata, "Empat Malaikat yang mengurusi urusan dunia yaitu Jibril, Mikail, malaikat maut, dan Israfil. Jibril diserahi untuk mengatur angin dan para tentara, Mikail diserahi untuk mengurus hujan dan tumbuh-tumbuhan, malaikat maut diserahi untuk mencabut nyawa, sedangkan Israfil diserahi tugas menyampaikan perintah kepada mereka”.(HR al-Baihaqi No. 294)

Ketiga, memenuhi dan menahan hajat manusia. Allah menyukai lantunan doa orang mukmin, sehingga Jibril diperintahkan untuk menahan hajat orang itu. Sebaliknya, Allah tidak menyukai lantunan doa orang kafir sehingga Jibril diperintahkan untuk segera memenuhi hajat itu.

Dalam sebuah hadits yang disampaikan dari Sabit, dia berkata, "Telah sampai kepadaku riwayat yang menyatakan bahwa Allah mendelegasikan malaikat Jibril dalam urusan memenuhi hajat hidup manusia. Apabila seorang mukmin berdoa, maka Allah pun berkata kepada Jibril, 'Wahai Jibril! Tahan dulu untuk memenuhi hajatnya karena Aku sungguh sangat senang mendengar lantunan doanya'.

Apabila orang kafir berdoa, Allah pun berkata kepadanya, 'Wahai Jibril! Penuhi apa yang menjadi hajatnya karena sesungguhnya Aku tidak suka mendengar lantunan doanya'."(HR. Al Baihaqi No.32)

Keempat, hadir dalam Lailatul Qadar . Jibril turut memiliki peran penting saat hadirnya Malam Qadar (Lailatul Qadar) di setiap akhir bulan Ramadan. Malam yang nilainya lebih baik dari 1000 bulan itu, seluruh malaikat akan turun ke Bumi dengan membawa rahmat. Dan, malaikat yang menjadi pemimpinnya adalah Jibril.

Peristiwa ini juga menjadi petunjuk bahwa Jibril masih turun ke dunia untuk tugas lainnya. Al-Quran memberikan petunjuk tentang kehadiran Jibril saat Lailatul Qadar melalui surah Al Qadr ayat 4.

Pada kata "ruh", mayoritas ulama berpendapat bahwa itu adalah nama dari malaikat Jibril yang menjadi pemimpin atas malaikat lainnya. "Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan” ( QS Al Qadr : 4).

Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1303 seconds (0.1#10.140)