Fenomena Kilat: Malaikat Pengoyak Awan, Kecepatannya Capai 150.000 Km/Detik
loading...
A
A
A
Pada musim hujan kita sering mendengar suara petir, geledek, halilintar disertai kilatan cahaya yang sangat menyilaukan. Inilah salah satu fenomena alam yang merupakan tanda kekuasaan dan keperkasaan Allah.
Dalam Al-Qur'an diterangkan bahwa Allah mengadakan petir dan memperlihatkan kilat untuk menimbulkan kekalutan dan harapan bagi manusia yaitu mengharapkan rezeki Allah (hujan).
{هُوَ الَّذِي يُرِيكُمُ الْبَرْقَ خَوْفًا وَطَمَعًا وَيُنْشِئُ السَّحَابَ الثِّقَالَ (12) وَيُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلائِكَةُ مِنْ خِيفَتِهِ وَيُرْسِلُ الصَّوَاعِقَ فَيُصِيبُ بِهَا مَنْ يَشَاءُ وَهُمْ يُجَادِلُونَ فِي اللَّهِ وَهُوَ شَدِيدُ الْمِحَالِ (13) }
"Dialah Tuhan yang memperlihatkan kilat kepada kalian untuk menimbulkan kekalutan dan harapan, dan Dia mengadakan awan mendung. Dan guruh itu bertasbih dengan memuji Allah, (demikian pula) para Malaikat karena takut kepada-Nya, dan Allah melepaskan halilintar, lalu menimpakannya kepada siapa yang Dia kehendaki, dan mereka berbantah-bantahan tentang Allah, dan Dia-lah Tuhan Yang Mahakeras siksa-Nya." (QS Ar-Ra'd Ayat 12-13)
Imam Ahmad menceritakan bahwa sahabat pernah mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah mengadakan awan, maka awan itu dapat berbicara dengan suara yang paling baik dan dapat tertawa dengan tawa yang paling baik."
Makna yang dimaksud bahwa ucapan awan adalah petirnya, dan tertawanya ialah kilatnya (hanya Allah yang lebih mengetahui). Musa ibnu Ubaidah meriwayatkan dari Sa'd ibnu Ibrahim bahwa Allah mengirimkan hujan. Maka tiada tawa yang lebih baik daripada tawanya, dan tiada bicara yang lebih indah daripada bicaranya. Tertawanya adalah kilat, dan bicaranya adalah petir.
Kemudian Ibnu Abu Hatim mengatakan dari Muhammad ibnu Muslim: "Telah sampai kepada kami, suatu berita bahwa kilat adalah sesosok Malaikat yang memiliki empat muka, yaitu muka manusia, muka banteng, muka elang, dan muka singa. Apabila ia mengibaskan bagian ekornya, maka itulah kilatnya."
Sementara dalam riwayat At-Tirmidzi, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ditanya tentang petir, lalu beliau bersabda:
مَلَكٌ مِنْ الْمَلَائِكَةِ مُوَكَّلٌ بِالسَّحَابِ مَعَهُ مخاريق مِنْ نَارٍ يَسُوقُ بِهَا السَّحَابَ حَيْثُ شَاءَ اللَّهُ
"Petir adalah Malaikat yang diberi tugas mengurus awan dan bersamanya pengoyak dari api yang memindahkan awan sesuai dengan kehendak Allah."
Begitu juga ketika Ali radhiyallahu 'anhu ditanya, beliau mengatakan: " Petir adalah Malaikat, dan suaranya itu adalah pengoyak di tangannya." Dalam riwayat lain Ali berkata: "Suaranya itu adalah pengoyak dari besi di tangannya."
Rasulullah SAW apabila mendengar suara guntur dan petir, beliau membaca doa sebagaimana yang diriwayatkan Al-Bukhari, Ahmad, at-Tirmidzi, an-Nasai dari Ibnu Umar berikut:
"Ya Allah, janganlah Engkau bunuh kami dengan murka-Mu, dan janganlah Engkau binasakan kami dengan azab-Mu, dan maafkanlah kami sebelum itu."
Disebutkan bahwa Nabi juga membaca doa berikut apabila mendengar suara guruh:
"Mahasuci Tuhan yang guruh bertasbih dengan memuji-Nya."
Kecepatan Kilat Capai 150.000 Km Per Detik
Menurut kajian saintis, terbentuknya awan-awan mendung (thunder-clouds), kilat, guruh, dan halilintar, sebagaimana diungkapkan Al-Quran, sejak awal diyakini para ilmuwan merupakan fenomena alam yang mempunyai hubungan yang erat dengan proses kejadian hujan dan badai yang sering di muka bumi.
Memang tidak semua jenis awan bisa mendatangkan hujan. Awan yang dapat menyebabkan turunnya hujan adalah awan dari jenis kumulonimbus (cumulonimbus). Menurut saintis, awan yang terbentuk akan menghasilkan pemisah muatan (listrik) positif dan negatif. Muatan positif umumnya berkumpul di bagian atas awan, sedangkan muatan negatif berkumpul di bagian bawah awan.
Muatan itu mengalir melalui berbagai cara seperti antarkantong muatan di awan, dari awan ke bumi, lepas melalui udara sebagai aliran muatan elektrostatik, dan meloncat ke ionosfer. Lompatan bunga api raksasa ini dikenal sebagai petir, kilat, atau halilintar.
Sebagai akibatnya udara terbelah, sambarannya memiliki kecepatan mencapai 150.000 Km/detik. Sehingga menimbulkan bunyi menggelegar yang biasa kita sebut geluduk, geledek, guruh, guntur, dan lain-lain. Suara geledek ini menciutkan hati manusia yang mendengarnya dan dampaknya kerap bisa mematikan manusia. Inilah yang dimaksud dengan "kilat yang menakutkan".
Benjamin Franklin (1752) berhasil membuktikan bahwa petir adalah suatu lompatan listrik (electric discharge) yang sangat besar. Dari hasil penelitian kemudian diketahui bahwa besar medan listrik minimal yang memungkinkan terpicunya petir ini adalah sekitar 1.000.000 volt per meter.
Dari sisi pengamatan lainnya diketahui bahwa petir mempunyai manfaat bagi bumi dan manusia. Petir merupakan proses alam yang menghasilkan unsur nitrogen yang dibutuhkan tumbuh-tumbuhan dan mengisi sekitar 4/5 atmosfir bumi, bahkan petir juga berfungsi dalam sirkuit global listrik. Selain itu panjang (kekuatan) kilat bisa meramalkan curah hujan yang bakal turun. Demikian penjelasan dari pandangan saintis.
Allahu A'lam
Dalam Al-Qur'an diterangkan bahwa Allah mengadakan petir dan memperlihatkan kilat untuk menimbulkan kekalutan dan harapan bagi manusia yaitu mengharapkan rezeki Allah (hujan).
{هُوَ الَّذِي يُرِيكُمُ الْبَرْقَ خَوْفًا وَطَمَعًا وَيُنْشِئُ السَّحَابَ الثِّقَالَ (12) وَيُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلائِكَةُ مِنْ خِيفَتِهِ وَيُرْسِلُ الصَّوَاعِقَ فَيُصِيبُ بِهَا مَنْ يَشَاءُ وَهُمْ يُجَادِلُونَ فِي اللَّهِ وَهُوَ شَدِيدُ الْمِحَالِ (13) }
"Dialah Tuhan yang memperlihatkan kilat kepada kalian untuk menimbulkan kekalutan dan harapan, dan Dia mengadakan awan mendung. Dan guruh itu bertasbih dengan memuji Allah, (demikian pula) para Malaikat karena takut kepada-Nya, dan Allah melepaskan halilintar, lalu menimpakannya kepada siapa yang Dia kehendaki, dan mereka berbantah-bantahan tentang Allah, dan Dia-lah Tuhan Yang Mahakeras siksa-Nya." (QS Ar-Ra'd Ayat 12-13)
Imam Ahmad menceritakan bahwa sahabat pernah mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah mengadakan awan, maka awan itu dapat berbicara dengan suara yang paling baik dan dapat tertawa dengan tawa yang paling baik."
Makna yang dimaksud bahwa ucapan awan adalah petirnya, dan tertawanya ialah kilatnya (hanya Allah yang lebih mengetahui). Musa ibnu Ubaidah meriwayatkan dari Sa'd ibnu Ibrahim bahwa Allah mengirimkan hujan. Maka tiada tawa yang lebih baik daripada tawanya, dan tiada bicara yang lebih indah daripada bicaranya. Tertawanya adalah kilat, dan bicaranya adalah petir.
Kemudian Ibnu Abu Hatim mengatakan dari Muhammad ibnu Muslim: "Telah sampai kepada kami, suatu berita bahwa kilat adalah sesosok Malaikat yang memiliki empat muka, yaitu muka manusia, muka banteng, muka elang, dan muka singa. Apabila ia mengibaskan bagian ekornya, maka itulah kilatnya."
Sementara dalam riwayat At-Tirmidzi, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ditanya tentang petir, lalu beliau bersabda:
مَلَكٌ مِنْ الْمَلَائِكَةِ مُوَكَّلٌ بِالسَّحَابِ مَعَهُ مخاريق مِنْ نَارٍ يَسُوقُ بِهَا السَّحَابَ حَيْثُ شَاءَ اللَّهُ
"Petir adalah Malaikat yang diberi tugas mengurus awan dan bersamanya pengoyak dari api yang memindahkan awan sesuai dengan kehendak Allah."
Begitu juga ketika Ali radhiyallahu 'anhu ditanya, beliau mengatakan: " Petir adalah Malaikat, dan suaranya itu adalah pengoyak di tangannya." Dalam riwayat lain Ali berkata: "Suaranya itu adalah pengoyak dari besi di tangannya."
Rasulullah SAW apabila mendengar suara guntur dan petir, beliau membaca doa sebagaimana yang diriwayatkan Al-Bukhari, Ahmad, at-Tirmidzi, an-Nasai dari Ibnu Umar berikut:
اللَّهُمَّ، لَا تَقْتُلْنَا بِغَضَبِكَ، وَلَا تُهْلِكْنَا بِعَذَابِكَ، وَعَافِنَا قَبْلَ ذَلِكَ
"Ya Allah, janganlah Engkau bunuh kami dengan murka-Mu, dan janganlah Engkau binasakan kami dengan azab-Mu, dan maafkanlah kami sebelum itu."
Disebutkan bahwa Nabi juga membaca doa berikut apabila mendengar suara guruh:
سُبْحَانَ مَنْ يُسبّح الرعْد بِحَمْدِهِ
"Mahasuci Tuhan yang guruh bertasbih dengan memuji-Nya."
Kecepatan Kilat Capai 150.000 Km Per Detik
Menurut kajian saintis, terbentuknya awan-awan mendung (thunder-clouds), kilat, guruh, dan halilintar, sebagaimana diungkapkan Al-Quran, sejak awal diyakini para ilmuwan merupakan fenomena alam yang mempunyai hubungan yang erat dengan proses kejadian hujan dan badai yang sering di muka bumi.
Memang tidak semua jenis awan bisa mendatangkan hujan. Awan yang dapat menyebabkan turunnya hujan adalah awan dari jenis kumulonimbus (cumulonimbus). Menurut saintis, awan yang terbentuk akan menghasilkan pemisah muatan (listrik) positif dan negatif. Muatan positif umumnya berkumpul di bagian atas awan, sedangkan muatan negatif berkumpul di bagian bawah awan.
Muatan itu mengalir melalui berbagai cara seperti antarkantong muatan di awan, dari awan ke bumi, lepas melalui udara sebagai aliran muatan elektrostatik, dan meloncat ke ionosfer. Lompatan bunga api raksasa ini dikenal sebagai petir, kilat, atau halilintar.
Sebagai akibatnya udara terbelah, sambarannya memiliki kecepatan mencapai 150.000 Km/detik. Sehingga menimbulkan bunyi menggelegar yang biasa kita sebut geluduk, geledek, guruh, guntur, dan lain-lain. Suara geledek ini menciutkan hati manusia yang mendengarnya dan dampaknya kerap bisa mematikan manusia. Inilah yang dimaksud dengan "kilat yang menakutkan".
Benjamin Franklin (1752) berhasil membuktikan bahwa petir adalah suatu lompatan listrik (electric discharge) yang sangat besar. Dari hasil penelitian kemudian diketahui bahwa besar medan listrik minimal yang memungkinkan terpicunya petir ini adalah sekitar 1.000.000 volt per meter.
Dari sisi pengamatan lainnya diketahui bahwa petir mempunyai manfaat bagi bumi dan manusia. Petir merupakan proses alam yang menghasilkan unsur nitrogen yang dibutuhkan tumbuh-tumbuhan dan mengisi sekitar 4/5 atmosfir bumi, bahkan petir juga berfungsi dalam sirkuit global listrik. Selain itu panjang (kekuatan) kilat bisa meramalkan curah hujan yang bakal turun. Demikian penjelasan dari pandangan saintis.
Allahu A'lam
(rhs)